6 Perilaku Menggemaskan Kucing saat Makan

Memiliki binatang peliharaan sangat baik buat menghidupkan perasaanmu. Kamu akan lebih mudah merasa sayang pada sesama makhluk ciptaan Tuhan. Hatimu lembut dan selalu penuh kepedulian. Salah satu hewan yang paling banyak dipelihara masyarakat Indonesia ialah kucing.
Bahkan satu orang sering kali punya lebih dari satu kucing. Tentu merawatnya apalagi dalam jumlah banyak tidak semudah kelihatannya. Agar kucing tumbuh sehat dan bahagia, pemilik harus tahu serta memenuhi kebutuhannya dari makanan, kebersihan, perawatan kesehatan, sampai keinginannya diajak bermain.
Namun, di balik semua kerepotan itu melihat tingkah kucing kesayangan selalu menyenangkan. Ketika kucing makan saja bisa tampak sifat aslinya, seperti manusia. Kamu yang penggemar kucing pasti tidak asing lagi dengan perilaku menggemaskan kucing saat makan berikut ini.
1. Langsung berlari mendekat saat mendengar suara mangkuknya

Walaupun kucingmu sudah diberi nama sejak kecil, belum tentu ia mau mendekat ketika dipanggil. Sering kali kucing seperti tidak memedulikan panggilanmu. Ada hal-hal lain yang lebih menarik baginya bahkan bila itu sekadar bengong dan bermalas-malasan.
Akan tetapi, lain halnya dengan saat dirimu membunyikan mangkuk makannya. Pendengarannya seakan-akan berubah menjadi tajam sekali. Meski kalian dipisahkan jarak dan dinding, kucing langsung tahu dan berlari. Dalam sekejap, ia telah ada di dekatmu dan terus mengikutimu berikut mangkuk makannya.
Walaupun kucing seakan-akan amat terikat dengan mangkuk makannya, kamu jangan usil ya. Contohnya, dirimu membunyikan mangkuknya di jam makan. Akan tetapi ketika kucing datang ternyata mangkuknya tidak kunjung diisi dengan makanan. Kamu cuma senang melihatnya terbirit-birit. Kasihan kucingmu. Seandainya ia dapat berbicara dengan bahasa manusia pasti sudah mengomel.
2. Kalau gak ditunggui tak mau makan

Gak cuma manusia, kucing pun ada yang manjanya minta ampun. Seharusnya lapar dan makan hanya urusan naluri bertahan hidup. Kucing yang lapar menyantap makanan yang disediakan untuknya. Akan tetapi, kucingmu ada yang bersifat lain. Ia seperti kehilangan selera makan bila tidak ditunggui olehmu.
Awalnya kamu sampai takut kucing sakit. Lama-kelamaan baru terlihat bahwa ia cuma ingin makan sambil terus ditemani. Pokoknya, dirimu harus berada di dekatnya. Baru ia makan dengan lahapnya. Jika kamu menjauh beberapa meter saja, meski masih tampak olehnya, kucing langsung berhenti makan.
Ia melanjutkan makannya setelah dirimu kembali mendekat. Kucing dengan karakter begini memang agak merepotkan. Kalau kamu harus pergi, boleh jadi ia seperti berpuasa sekalipun makanan telah disediakan. Harus ada anggota keluarga yang juga mau menemaninya makan. Atau, rawat satu kucing lagi untuk menjadi role model baginya. Bila sudah lapar, makan tidak perlu ditunggui.
3. Sebaliknya, jaim parah bila ada orang di sekitarnya

Berbeda dengan kucing di poin sebelumnya, ada pula kucing yang terlalu jaga image setiap ada orang di dekatnya. Walaupun sudah jamnya makan dan ia tampak sering melihat ke mangkuknya, tetap tak kunjung melahapnya selama kamu ada di sekitar situ. Apalagi bila terdapat beberapa orang asing.
Kucingmu tambah membeku di dekat mangkuknya. Tampaknya kucingmu butuh privasi lebih hanya untuk menyantap makanannya. Sifatnya yang pemalu mesti dimengerti. Alih-alih mangkuk makanannya diletakkan di titik yang dilalui banyak orang, taruh di sudut yang sepi.
Misalnya, di ruang paling belakang lalu tinggalkan sampai kucingmu muncul sendiri. Ini artinya, ia telah selesai makan. Hindari bersikap iseng dengan seakan-akan kamu menguji daya tahannya dalam menahan lapar dengan terus berada di dekatnya. Nanti kucingmu cuma meringkuk di depan mangkuknya.
4. Bingung dan penuh curiga saat mangkuknya dipindah

Semua binatang punya kecenderungan menandai daerahnya. Termasuk di mana tempat makannya biasa ditaruh. Kalau wadah makan kucingmu selalu diletakkan di pojok dapur misalnya, ia kerap menunggumu di sana saat lapar. Apabila ia pergi main sampai tiba waktunya makan, pulang-pulang pasti langsung menuju sudut dapur.
Maka begitu mangkuk makannya dipindah, kucing kebingungan. Sekalipun ia melihatmu membawanya dari dapur ke sudut garasi misalnya, tetap saja ragu untuk menyantapnya. Butuh waktu lumayan lama buatnya mengamati mangkuk dan keadaan di sekitarnya. Ia juga mengendus-endus untuk memastikan tidak ada hal-hal yang berbahaya.
Perilaku seperti ini wajar dan mungkin akan menurunkan nafsu makannya selama beberapa hari. Oleh sebab itu, jika tidak terpaksa sekali hindari mengubah lokasi wadah makanannya. Bila pun mangkuknya mesti dipindahkan, bujuk dan temani kucingmu sampai mau makan. Buat ia percaya bahwa tidak ada yang berubah selain lokasinya. Mangkuk dan isinya masih sama.
5. Si dominan, menolak berbagi pada temannya

Untukmu yang memiliki kucing lebih dari satu mungkin mendapati ada yang paling dominan di antara mereka. Kucing ini gak harus jantan atau betina. Tidak pula ditentukan oleh ukuran tubuhnya. Terkadang kucing yang lebih kecil pun bisa galak sekali pada teman-temannya.
Terutama terkait makanan dan daerah yang menjadi kekuasaannya. Apabila makanan mereka ditempatkan di satu wadah, pasti kucing dominan ini berusaha menghalangi kucing yang lain agar tak ikut makan. Sekalipun makanan berlimpah dan wadahnya cukup besar atau panjang untuk mereka makan bersama, kucing dominan tetap gak mau berbagi.
Kucing lain mesti menunggunya kenyang baru bisa makan. Bila ada kucing dominan begini, wadah makanan mesti dipisah sesuai jumlah kucing. Tempatkan setiapnya agak berjauhan sehingga mereka tidak bisa saling mengganggu. Ini mengurangi sifat dominan kucing dan memberitahunya bahwa kamu yang paling berkuasa buat mengatur.
6. Sekalian masuk ke mangkuk, makanan diinjak-injak

Pemandangan ini tentu tidak asing lagi buatmu. Kucing masuk ke mangkuk dan menginjak-injak makanannya biasa terjadi apabila ia relatif lebih kecil dibandingkan dengan wadahnya. Makin besar ukuran kucing, makin ia mampu makan dengan lebih tertib. Cukup dengan merunduk di samping mangkuk.
Bila kebiasaan kucing menginjak makanannya dibayangkan terjadi di dunia manusia tentu jorok sekali. Kamu tidak akan menginjak makanan kemudian menyantapnya. Inilah salah satu perbedaan antara manusia dengan binatang. Kucing tidak memikirkan tentang jorok dan sopan santun.
Ia hanya memenuhi dorongan dalam dirinya. Kucing lapar maka ia makan tanpa peduli tadi makanannya sempat terinjak olehnya. Namun, dirimu masih bisa melatihnya biar lebih tertib. Ketika ada kucing yang masuk ke wadah makanannya, angkat dan kembalikan ke posisi yang semestinya. Pelan-pelan kucing pun membiasakan diri.
Melihat berbagai tingkah kucing memang dapat membuatmu lebih tenang. Apalagi saat ia sehat dan nafsu makannya tinggi, perilaku menggemaskan kucing saat makan pasti bikin kamu gak khawatir akan kesehatannya. Gak salah bila kamu betah memandanginya hingga makanannya ludes.