5 Alasan Social Distancing Diperlukan Saat Pandemi COVID-19

Sebagaimana yang telah kita ketahui, virus corona mewabah di beberapa negara termasuk Indonesia meski tergolong rendah ketimbang negara lain. Namun, data-data jumlah orang yang terinfeksi sangat banyak dalam sehari menunjukkan bahwa penularan virus ini sangat masif. Salah satu penyebabnya adalah kontak fisik yang tentu tidak bisa dielakkan dari kehidupan sosial. 

Dengan melakukan social distancing pada setiap individu, setidaknya potensi penularan virus corona secara masif dapat terhindar. 

Kontak fisik sangat mudah menularkan virus corona seperti salaman, pelukan, ciuman, rangkulan dan sejenisnya. Kontak fisik tidak hanya berlaku pada fisik manusia tapi juga pada barang atau sesuatu yang dipegang. Uang kertas maupun koin merupakan barang yang rentan menularkan virus karena telah berpindah cepat dari satu orang ke orang lainnya. 

Dengan melakukan social distancing, kita juga mencegah kontak fisik dengan orang di luar rumah yang tidak kita ketahui telah berinteraksi dengan siapa saja dan di mana saja. Dengan demikian, potensi penularan virus bisa dicegah secara masif juga. 

Social distancing juga berarti menjaga jarak dengan orang lain dan pusat keramaian. Dengan menjaga jarak dari keramaian, akan mengurangi potensi kontak fisik dan bertemu orang yang terinfeksi virus corona secara sadar maupun tidak. Untuk sementara, kita mesti menjauhi kerumunan orang seperti pusat perbelanjaan, tempat ibadah, kafe, titik wisata, rapat, seminar dan sejenisnya.

Mengikuti kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang merumahkan aktivitas sekolah dan kuliah, ada baiknya orang sipil seperti kita sebisa mungkin juga mengurangi aktivitas di luar rumah yang melibatkan banyak orang. Dengan demikian, kita bisa melakukan pencegahan penularan COVID-19 lebih tinggi.

Social distancing juga berarti berupaya sadar diri untuk melakukan karantina di rumah. Mulai dari tidak bertemu dengan keramaian atau orang lain hingga kontak fisik. Cara ini diperhitungkan efektif mencegah penularan virus corona.

Tentu saja, jika setiap individu sudah punya kesadaran untuk melindungi dirinya dan keluarga di rumah dari pandemi corona, potensi menurunnya jumlah yang terinfeksi bisa terwujud.

Karantina diri sendiri juga diperlukan karena obat maupun vaksinnya belum ditemukan. Itu sebabnya, gerakan pencegahan perlu digalakkan bersama.

Social distancing berpotensi menyelamatkan orang terdekat lebih banyak jika dilakukan secara masif. Apalagi jika ada ibu hamil, orang sakit dan lansia di sekitar kita. Mereka adalah sekelompok orang yang mudah tertular dengan imunitas yang lebih rendah dari orang-orang normal. 

Dengan melakukan social distancing, kita sudah menurunkan egoisme demi orang-oeang tersayang agar tidak perlu tertular COVID-19. 

Nah, itulah alasan urgen kita perlu melakukan social distancing secara kompak. Semoga badai wabah ini segera berlalu.