Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Saran Buat Pemerintah Hadapi Dampak Ekonomi dari Social Distancing

Ilustrasi bekerja dari rumah. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi bekerja dari rumah. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times – Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo mengimbau agar kita semua mulai membatasi diri dengan mengurangi aktivitas di luar rumah atau istilahnya social distancing. Social distancing ini tentu memiliki dampak ke perekonomian Indonesia. Tidak hanya sebatas kita mengurangi aktivitas seperti pergi berbelanja, menghindari keramaian dan lainnya.

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, kita bisa saja belanja secara online melalui platform e-commerce. Tapi ada kendala jika jumlah barangnya terbatas karena tergantung pada pasokan. Nah, pasokan ini bisa menjadi terbatas karena adanya social distancing ini.

“Maka upaya mendorong permintaan melalui fiskal juga terbatas. Karena itu saya melihat bahwa bentuk fiskal stimulus juga harus diubah sesuai kondisi agar lebih efektif,” kata Chatib di Twitter-nya yang dilansir pada Senin (16/3).

Karena aktivitas ekonomi akan terganggu dan fiskal tak banyak bisa mendorong permintaan akibat interaksi people to people berkurang. Chatib menyarankan pemerintah lebih baik memfokuskan kebijakan fiskal kepada beberapa hal.

Ada 5 saran nih pemerintah untuk perbaiki kebijakan fiskal di tengah social distancing ini, apa saja?

1. Perkotaan harus jadi prioritas daripada pedesaan

Ilustrasi (IDN Times/Rochmanudin)
Ilustrasi (IDN Times/Rochmanudin)

Karena social distancing ini, perkotaan mungkin mengalami dampak lebih besar dibanding desa. Kenapa? karena kepadatan penduduk dan intensitas interaksi. Chatib juga menilai industri juga ada di perkotaan dan juga kebutuhan pasokan makanan lebih tinggi di kota. Karena itu kota mungkin menjadi prioritas.

“Ini bukan berarti bahwa desa memiliki fasilitas kesehatan yang kurang dibanding kota, maka juga tetap harus diperhatikan. Karena itu komposisi ini harus dihitung masak-masak,” katanya.

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

2. Fiskalnya buat sektor kesehatan saja deh

Social distancing dengan bekerja di rumah bisa mencegah penularan corona. IDN Times/Hana Adi Perdana
Social distancing dengan bekerja di rumah bisa mencegah penularan corona. IDN Times/Hana Adi Perdana

Chatib juga menyarankan agar pemerintah mengalokasikan kebijakan fiskal untuk program kesehatan. “Misalnya memastikan bila penderitanya COVID-19 menjadi masif, cukup Rumah Sakit. Selain itu, cukup dokter, cukup obat, cukup asuransi bagi penderita. Sehingga negara bisa menanggung,” ujarnya.

Setelah kondisi bisa diatasi, dan aktivitas menjadi normal dan ada interaksi lagi, baru pemerintah bisa lakukan demand management lagi melalui fiskal.

3. Program-program bantuan yang dibutuhkan rakyat saat ini

Ilustrasi (IDN Times/Ita Malau)
Ilustrasi (IDN Times/Ita Malau)

Saat social distancing ini, Chatib mengatakan pemerintah perlu mengeluarkan program-program bantuan untuk rakyat demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Misalnya, kata Chatib, pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan kartu pra kerja.

4. Belanja pemerintah yang gak penting dikurangi saja

Ilustrasi belanja (IDN Times/Sunariyah)
Ilustrasi belanja (IDN Times/Sunariyah)

Chatib juga menyarankan pemerintah perlu melakukan relokasi untuk belanja yang kurang penting, atau bukan prioritas. Karena besarnya kebutuhan dana untuk program-program di atas. “Selain tentunya menaikan defisit anggaran lebih tinggi,”kata Chatib.

5. Stok makanan harus terjamin

Ilustrasi beras di pasar (IDN Times/Shemi)
Ilustrasi beras di pasar (IDN Times/Shemi)

Terakhir, Chatib meminta pemerintah menjamin stok makanan terkendali. Ia menilai kenaikan harga akibat tidak tersedianya stok pangan akan menimbulkan kepanikan

“Setelah situasi kembali normal, barulah standard counter cyclical fiscal monetary untuk mendorong aggregate demand bisa dijalankan dan efektif,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Umi Kalsum
EditorUmi Kalsum
Follow Us