Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Atasi Quarter Life Crisis dengan Ajukan 4 Pertanyaan Ini Pada Dirimu

Sendiri (Pexels.com/Lukas Rychvalsky)

Quarter life crisis sering jadi fase hidup yang bikin pusing tujuh keliling. Fase ini biasanya terjadi di usia 20-an hingga awal 30-an, saat kamu mulai mempertanyakan banyak hal tentang hidupmu. Mulai dari karier, hubungan, keuangan, hingga jati diri, semua serasa tumpang tindih dan bikin bingung harus memulai dari mana.

Tapi, tahukah kamu? Quarter life crisis bukan cuma soal kebingungan. Ini sebenarnya adalah kesempatan buat kamu lebih memahami diri sendiri. Di balik segala keresahan, ada pelajaran penting yang bisa kamu ambil. Nah, supaya kamu gak makin pusing, coba jawab empat pertanyaan ini. Siapa tahu, kamu bisa menemukan pencerahan dalam fase yang tidak mudah ini.

1. Apa yang sebenarnya membuatmu bahagia?

Telponan (Pexels.com/Alessandra Araujo)

Sering kali kita mengejar sesuatu yang dikira bisa bikin bahagia, padahal gak selalu begitu. Pikirkan sejenak, apakah pekerjaan yang kamu jalani sekarang benar-benar membuatmu puas, atau hanya sekadar memenuhi ekspektasi orang lain? Apa yang kamu lakukan untuk dirimu sendiri, bukan untuk orang lain? Jawaban dari pertanyaan ini mungkin sederhana, tapi sering terlupakan karena tekanan sosial.

Coba ingat-ingat momen terakhir ketika kamu benar-benar merasa bahagia. Apakah itu saat kamu menghabiskan waktu dengan keluarga, teman, atau bahkan ketika kamu melakukan hobi kecil seperti membaca atau memasak? Dari sini, kamu bisa mulai mencari tahu apa yang benar-benar penting buatmu. Jangan takut untuk mendengarkan kata hati, karena kebahagiaan sejati sering kali datang dari hal-hal sederhana yang tulus.

2. Apa tujuan yang ingin kamu capai dalam hidup?

Berjala (Pexels.com/Julia Avamotive)

Mungkin kamu merasa semua orang di sekitarmu sudah tahu arah hidup mereka, sementara kamu masih bingung. Itu wajar! Tapi, cobalah tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang sebenarnya ingin kamu capai? Apakah itu karier impian, hubungan yang stabil, atau mungkin kebebasan finansial?

Gak apa-apa kalau tujuanmu belum jelas sekarang. Menyusun langkah kecil untuk mencapainya adalah awal yang baik. Tuliskan apa yang paling penting buatmu dan bagaimana kamu bisa mencapainya. Misalnya, kalau kamu ingin punya pekerjaan yang sesuai passion, apa langkah pertama yang harus kamu ambil? Tujuan hidup gak harus besar, kok. Bahkan, memiliki tujuan sederhana seperti hidup lebih sehat pun sudah bisa memberimu arah.

3. Apa yang kamu takuti selama ini?

ilustrasi depresi (pexels.com/David Garrison)

Ketakutan sering kali menjadi alasan utama mengapa kita merasa stuck dalam hidup. Apakah kamu takut gagal? Takut membuat orang lain kecewa? Atau takut keluar dari zona nyaman? Hal-hal ini mungkin terasa menakutkan, tapi kalau tidak dihadapi, kamu gak akan pernah tahu apa yang ada di sisi lain dari ketakutan itu.

Cobalah tuliskan hal-hal yang membuatmu takut dan cari tahu asal usulnya. Terkadang, ketakutan itu hanyalah bayangan yang kita buat sendiri. Semakin kamu berani menghadapi ketakutan, semakin besar peluangmu untuk tumbuh dan berkembang. Ingat, kegagalan adalah bagian dari proses. Dari kegagalan, kamu bisa belajar banyak hal yang tidak akan kamu dapatkan jika hanya berdiam diri.

4. Apa yang membuatmu merasa bangga?

ilustrasi bangga (pexels.com/RDNE Stock project)

Di tengah rasa bingung dan stres, mudah banget untuk melupakan hal-hal yang sudah kamu capai. Padahal, menghargai diri sendiri adalah kunci untuk melewati quarter life crisis. Coba tanyakan, apa yang sudah kamu lakukan sejauh ini yang membuatmu bangga? Apakah itu prestasi di pekerjaan, hubungan yang kamu jaga, atau mungkin kebiasaan baru yang berhasil kamu bangun?

Menghargai pencapaian kecil adalah cara untuk memotivasi dirimu sendiri. Kamu gak harus menunggu pencapaian besar untuk merasa berarti. Kadang, hal-hal kecil seperti berhasil menamatkan buku yang sudah lama tertunda atau mendekorasi kamar sesuai selera bisa jadi bentuk keberhasilan yang layak dirayakan. Dengan begitu, kamu akan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan berikutnya.

Quarter life crisis bukanlah akhir dari segalanya. Fase ini adalah kesempatan emas untuk mengenal dirimu lebih dalam dan menemukan apa yang benar-benar penting buat hidupmu. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri, karena setiap orang punya waktu dan jalannya masing-masing.

Dengan menjawab keempat pertanyaan ini, kamu bisa mulai melangkah perlahan menuju kehidupan yang lebih bermakna. Ingat, hidup adalah proses, bukan perlombaan. Nikmati setiap langkahnya, karena di balik setiap krisis, selalu ada peluang untuk selalu bertumbuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us