Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perubahan Prioritas yang Akan Kamu Rasakan Saat Dewasa

ilustrasi dua rekan kerja di kantor (pexels.com/Alena Darmel)

Beranjak dewasa adalah perjalanan yang penuh dengan perubahan, baik yang diantisipasi maupun yang datang tiba-tiba. Salah satu aspek yang paling nyata dalam proses ini adalah pergeseran prioritas hidup. Apa yang dulu terasa penting di masa remaja atau awal 20-an, kini mungkin terasa kurang relevan atau bahkan tak lagi memiliki tempat dalam daftar perhatian.

Perubahan ini bukanlah sesuatu yang buruk. Sebaliknya, ini adalah tanda bahwa kamu berkembang sebagai individu. Kamu mulai memahami nilai dari waktu, hubungan, dan tujuan yang sejati. Pergeseran prioritas ini membantumu membuat keputusan yang lebih bijaksana dan sesuai dengan kebutuhan hidupmu saat ini.

Namun, perubahan tersebut tidak selalu mudah. Ada momen ketika harus melepaskan hal-hal yang pernah dianggap penting demi sesuatu yang lebih bermakna. Berikut adalah beberapa perubahan prioritas yang umumnya dirasakan saat seseorang beranjak dewasa.

1. Fokus pada kesehatan fisik dan mental

ilustrasi sedang melakukan meditasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di usia muda, kesehatan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang otomatis dan tak perlu dikhawatirkan. Namun, seiring bertambahnya usia, kamu mungkin mulai menyadari bahwa menjaga kesehatan bukanlah hal yang bisa diabaikan. Akibatnya, kesehatan menjadi salah satu prioritas utama.

Selain kesehatan fisik, perhatian terhadap kesehatan mental juga meningkat. Dewasa sering kali identik dengan tekanan hidup yang tinggi, baik dari pekerjaan, hubungan, maupun ekspektasi sosial. Menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental, banyak orang dewasa mulai mencari cara untuk mengurangi stres, seperti meditasi, terapi, atau hanya meluangkan waktu untuk diri sendiri.

2. Mengutamakan kualitas daripada kuantitas dalam hubungan

ilustrasi berkumpul bersama sahabat (pexels.com/Los Muertos Crew)

Saat muda, memiliki banyak teman terasa seperti suatu kebanggaan. Namun, seiring waktu mulai menyadari bahwa bukan jumlah teman yang penting, melainkan kualitas hubungan tersebut. Kamu menjadi lebih selektif dalam memilih orang-orang yang benar-benar mendukung dan membawa energi positif ke dalam hidup.

Hubungan dengan keluarga juga mendapatkan porsi perhatian yang lebih besar. Jika dulu mungkin sibuk dengan teman atau pekerjaan, kini kamu mulai menyadari pentingnya menghabiskan waktu bersama orangtua atau saudara. Hubungan yang hangat dan mendalam menjadi prioritas utama.

3. Perencanaan keuangan yang lebih matang

ilustrasi merencanakan keuangan (pexels.com/Kaboompics.com)

Di usia muda, uang sering kali dihabiskan tanpa banyak pertimbangan. Namun, ketika dewasa, perencanaan keuangan menjadi salah satu fokus utama. Dari menabung untuk dana darurat hingga investasi untuk masa depan, pengelolaan uang berubah menjadi hal yang sangat penting.

Selain itu, kamu mulai memikirkan pengeluaran yang benar-benar memberikan nilai. Alih-alih membeli barang-barang impulsif, kamu lebih memilih pengalaman atau hal-hal yang mendukung tujuan jangka panjang. Kesadaran ini membawa rasa kontrol yang lebih baik atas keuangan pribadi.

4. Karier dan pencapaian yang bermakna

ilustrasi seorang pria bekerja sama dengan dua perempuan (pexels.com/Antoni Shkraba)

Di awal karier, banyak orang fokus pada penghasilan atau jabatan tinggi. Namun, seiring waktu, kamu mulai mengevaluasi apakah pekerjaanmu memberikan makna atau hanya sekadar memenuhi kebutuhan finansial. Prioritas bergeser dari sekadar mencari uang menjadi menemukan pekerjaan yang sesuai dengan nilai dan passion pribadi.

Bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja, menjadi prinsip yang lebih banyak dianut. Kamu mulai mengejar keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi, yang sering kali berarti mengatakan “ya” pada peluang yang benar-benar selaras dengan tujuan hidup.

5. Menghargai waktu lebih dari segalanya

ilustrasi memakai jam tangan (pexels.com/Marius Mann)

Ketika muda, waktu terasa seperti sesuatu yang tak terbatas. Namun, saat dewasa, kamu mulai menyadari bahwa waktu adalah sumber daya yang paling berharga. Oleh karena itu, kamu menjadi lebih selektif dalam bagaimana menghabiskan waktu, baik untuk pekerjaan, hubungan, maupun hobi.

Menghargai waktu juga berarti belajar mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tidak sejalan dengan prioritas. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan kesadaran bahwa waktu yang dihabiskan dengan bijak adalah investasi untuk kebahagiaan jangka panjang.

Perubahan prioritas saat dewasa adalah bagian alami dari proses pendewasaan. Pergeseran ini mencerminkan pertumbuhan sebagai individu yang lebih bijaksana dan sadar akan apa yang benar-benar penting dalam hidup. Meski terkadang sulit untuk menerima perubahan tersebut, ini adalah langkah yang perlu untuk mencapai kehidupan yang lebih bermakna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us