Jangan Salah, 5 Hal Ini Bukan Bukti Kamu Cinta Tanah Air
pexels.com/Dio Hasbi Saniskoro
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, tentu kita semua memiliki kecintaan terhadap negara kita. Rasa cinta tanah air tersebut bisa kita tunjukkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan membayar pajak untuk ikut serta dalam pembangunan. Menaati undang-undang juga adalah bukti bahwa kita ingin menjaga keamanan dan ketertiban negara.
Namun, sebagaimana rasa cinta pada seseorang, cinta tanah air juga kadang ditunjukkan dengan cara yang tidak tepat. Mungkin kamu berpikir bahwa cara-cara tersebut adalah bukti kecintaanmu pada Indonesia, padahal sebenarnya tidak. Malah, bisa jadi itu malah merugikan negara kita! Ini dia contoh lima tindakan yang tidak membuktikan bahwa kita cinta tanah air.
1. Membenci negara lain
pexels.com/Anna ShvetsUntuk bisa mencintai seseorang, kita tidak harus membenci orang lain, begitu pula dengan cinta tanah air. Untuk bisa mencintai Indonesia, kita tidak harus membenci negara lain. Melakukan hal itu sama sekali gak bermanfaat, apalagi kalau kamu sampai memboikot produk dari suatu negara atau memusuhi orang-orang dari negara tersebut.
Selain tak berguna, sebenarnya itu juga bisa merugikan negara kita sendiri. Jangan lupa bahwa kerja sama ekonomi dengan berbagai negara di dunia adalah sesuatu yang menguntungkan. Kalau kita memboikot produk negara lain, negara tersebut pun bisa melakukan hal yang sama dan itu akan merugikan Indonesia di bidang ekonomi.
Apalagi kalau kita melakukan diskriminasi terhadap orang-orang dari negara tersebut, hal itu malah akan mencoreng nama Indonesia di mata dunia. Hal ini pun bisa jadi membuat warga negara asing enggan datang ke Indonesia. Jelas, itu pun adalah kerugian bagi kita sendiri.
2. Memusuhi budaya luar
nbcnews.comMungkin kamu tidak memboikot atau mendiskriminasi orang-orang dari suatu negara, tapi kamu memusuhi budaya dari negara tersebut. Memang, kita gak wajib menggemari budaya negara lain. Namun, kamu juga gak perlu memusuhinya. Bisa jadi, itu malah bisa merugikan dirimu sendiri.
Misalnya banyak temanmu yang menyukai suatu jenis kebudayaan asing. Kalau kamu memusuhi kebudayaan tersebut, kamu bisa dianggap tidak respek pada temanmu itu, apalagi kalau kamu sering terang-terangan menyatakan ketidaksukaanmu. So, bersikaplah sewajarnya. Gak masalah kalau gak suka, tapi jangan sampai memusuhi karena kamu sendiri yang bisa rugi.
Baca Juga: Kisah Para Pejuang Demokrasi di Pelosok Tanah Air
3. Baru mempelajari kebudayaan Indonesia setelah ada konflik dengan negara lain
pexels.com/Artem BeliaikinEditor’s picks
Kamu mungkin tahu bahwa Indonesia pernah beberapa kali bersitegang dengan negara lain karena kebudayaan kita yang konon diklaim oleh negara tersebut. Pada saat hal-hal seperti itu terjadi, wajar jika kita merasa kesal atau marah. Namun, coba ingat-ingat, apakah kamu sendiri memang sudah menghargai kebudayaan Indonesia sebelum ada konflik tersebut?
Misalnya, apakah kamu tahu lagu-lagu, tarian, atau makanan khas daerah-daerah yang ada di Indonesia? Atau kamu baru mau mempelajarinya justru setelah hal-hal itu coba diklaim oleh negara lain? Kalau ya, kemarahanmu terhadap negara tersebut sebenarnya bukan bukti cinta tanah air, tapi bukti egomu semata.
Rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap budaya Indonesia harusnya dibuktikan dari sekarang, bukan menunggu ada konflik dulu dengan negara lain. Hargailah kebudayaan yang kita punya, minimal mempelajari beberapa di antaranya. Itu baru bukti sahih bahwa kamu memang cinta tanah air dan kebudayaan negara kita.
4. Tidak mau mengkritik pemerintah
pexels.com/matilda wormwoodRasa cinta tanah air juga bisa dibuktikan dengan cara menyampaikan kritik membangun kepada pemerintah negara kita. Sebaliknya, tidak mau memberi kritik sama sekali justru membuktikan bahwa kamu lebih loyal kepada pemerintah, bukan pada Indonesia itu sendiri. Tidak ada orang yang tidak butuh kritikan. Semua orang butuh, termasuk pemerintah.
Memang, untuk bisa memberikan kritikan yang baik pun ada hal-hal yang harus kita perhatikan. Misalnya, kita harus paham dulu tentang topik yang kita kritisi. Gak harus jadi ahli, tapi setidaknya tahu pemahaman dasarnya. Kemudian, ingat juga bahwa cara mengkritik itu sama pentingnya dengan isi kritikan.
Saat ini memberi kritikan kepada pemerintah bisa dilakukan dengan cukup mudah. Selain dengan berdemonstrasi, kita juga bisa memanfaatkan media sosial untuk melakukannya. So, jangan ragu, tunjukkan rasa cinta tanah airmu dengan memberi kritikan yang membangun kepada pemerintah.
5. Tidak mau mengakui kekurangan kebanyakan rakyat Indonesia
pexels.com/ Aayush SrivastavaJangan lupa juga bahwa yang harus berperan memajukan Indonesia bukan hanya pemerintah, tapi juga rakyat. Makanya, memberi kritikan terhadap masyarakat Indonesia secara umum pun boleh dilakukan. Jangan berpikir bahwa mengkritik rakyat Indonesia itu artinya kamu gak bangga menjadi orang Indonesia.
Untuk bisa memperbaiki sesuatu yang salah, pertama-tama kita harus mau mengakui dulu bahwa sesuatu itu memang salah. Bersikap denial malah akan membuat kita merasa baik-baik saja, padahal ada yang harus diperbaiki. Makanya, kalau kamu gak mau mengakui kekurangan kebanyakan rakyat Indonesia, itu justru bukti bahwa kamu kurang mencintai negara ini.
Sebagai contoh, kamu gak perlu malu mengakui bahwa minat baca kebanyakan rakyat Indonesia masih sangat rendah. Tingkat disiplin dan ketaatan terhadap peraturan pun demikian. Dengan mengakui kekurangan itu, kita bisa lebih mudah memikirkan solusinya bersama-sama sehingga pada akhirnya kekurangan itu bisa diperbaiki.
Cinta tanah air adalah hal yang harus dimiliki setiap warga negara. Namun, rasa cinta itu gak ada gunanya kalau malah diwujudkan dengan cara-cara yang salah, bahkan merugikan. So, jangan lakukan hal-hal di atas karena itu tidak membuktikan bahwa kamu mencintai negara kita Indonesia.
Baca Juga: Penuh Makna, Inilah 6 Ungkapan Cinta Tanah Air dari Para Ulama Salaf
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
