8 PR buat Cowok yang Dimanjakan oleh Ibu, Harus Mandiri sebelum Nikah

Kasih sayang ibu pada anak memang sepanjang masa. Namun, ada kecenderungan dalam beberapa keluarga bahwa seorang ibu lebih memanjakan anak laki-lakinya. Sebaliknya, ayah keras pada putranya tetapi sangat melindungi putrinya.
Meski tampaknya perbedaan perlakuan di atas akhirnya memberikan keseimbangan kasih sayang, ada bahaya jika anak laki-laki terlalu dimanjakan oleh ibu. Contoh sikap memanjakan yang berlebihan misalnya, tidak membolehkan anak laki-laki mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Bahkan sesimpel mencuci piringnya sendiri.
Pakaian buat ganti setiap hari saja diambilkan ibu sesaat sebelum anak mandi. Apakah kamu sebagai cowok juga mengalaminya? Bila ya, dirimu punya banyak PR untuk lebih mendewasakan diri. Jangan sampai kamu masih menjadi anak mama saat punya pacar apalagi sudah menikah dan menjadi ayah. Ini delapan PR buat cowok yang dimanjakan oleh ibu dan mesti kamu benahi sejak sekarang.
1. Ingatkan ibumu bahwa kamu cowok dan sudah besar

Di mata orangtua, anak terkadang terlihat seperti masih kecil terus. Terutama ketika orangtua sangat memanjakan anak seperti sikap ibu padamu. Bagi ibumu, kamu mungkin masih anak laki-laki yang harus diurus 24 jam penuh. Dirimu jangan terlena dengan kenyamanan ini.
Selalu ingatkan ibumu tentang usia dan jenis kelaminmu ketika perhatiannya sudah berlebihan. Seperti kamu hanya sedang flu dan hendak pergi ke apotek untuk membeli obat, tetapi ibu melarangmu. Katanya, biar ibu atau ayah saja yang membelikannya. Tolak dengan halus perintahnya itu sambil mengatakan bahwa dirimu cowok, telah besar, dan ini benar-benar hanya flu.
2. Jangan terobsesi mencari pasangan yang seperti ibumu

Dengan sikap ibu yang begitu memanjakanmu, kamu mungkin merasa nyaman. Ibu selalu ada untukmu. Kalau sudah ada ibu, dirimu gak perlu repot-repot memikirkan atau melakukan apa pun. Bagimu, ibu adalah sosok yang amat sempurna. Penghargaanmu terhadap ibu tentu telah semestinya.
Namun, jangan sampai kamu terobsesi buat memiliki pacar atau istri yang semirip mungkin dengan ibumu. Gak ada orang yang seperti itu. Apalagi mereka dua generasi yang terpisah jauh secara usia dan dibesarkan di lingkungan yang berbeda. Apabila dirimu terobesi punya pasangan seperti ibumu, sampai kapan pun kamu bakal membandingkan mereka berdua. Pacar atau istrimu akan sangat menderita.
3. Setelah berpasangan, jangan sedikit-sedikit minta pendapat ibu

Jangankan setelah kamu memiliki pasangan. Begitu dirimu memasuki usia dewasa atau sekitar 20 tahun saja mestinya telah mampu memutuskan sendiri berbagai hal terkait hidupmu. Apalagi selepas kamu bekerja dan memiliki pasangan. Alih-alih selalu menanyakan pendapat ibu, dirimu mesti latihan membicarakan masalah dengan pasangan.
Kamu gak boleh selalu meragukan pandangan pasanganmu dan lebih memercayai ibu. Memang selama ini saran ibu sangat berharga. Akan tetapi, siapa yang betah hidup denganmu apabila suaranya tak pernah dianggap? Pasanganmu wajib didengarkan. Bicarakan segala masalahmu dengannya, khususnya setelah kalian menikah. Jangan sampai ibu lebih tahu daripada istrimu.
4. Harus hormat juga pada ibu mertuamu

Begitu kamu punya pasangan, ada tiga perempuan penting dalam hidupmu. Mereka adalah istrimu, ibumu, dan mertuamu. Rasa sayang ibu yang begitu besar padamu gak boleh membuatmu mengecilkan ibu mertua. Ingat bahwa bagi pasanganmu, ibunya juga begitu berharga.
Dirimu tidak boleh selalu menomorsatukan ibu kandung dan mengabaikan ibu mertua. Bagi waktu dan kasih sayangmu secara adil. Tanpa ibu mertua, kamu juga gak bisa menikah dengan putrinya. Maka bersikap baiklah pada keduanya tanpa pilih kasih.
5. Pahami kewajibanmu sebagai suami

Saking lamanya dirimu dimanjakan oleh ibu, pemahamanmu akan tugas seorang pria pada keluarga bisa rendah. Lain dengan seandainya dirimu dididik dengan ketegasan seorang ayah. Kamu bakal belajar banyak cara menjadi suami serta ayah yang penuh tanggung jawab. Akan tetapi, menyalahkan sikap ibu yang terlalu memanjakan juga tidak menyelesaikan masalah.
Dirimu mesti belajar secara mandiri tentang peran suami dan ayah dalam sebuah keluarga. Jangan sampai kehidupan rumah tanggamu terbalik-balik. Kamu yang seharusnya menjaga istri dan anak malah menunjukkan karakter yang lemah. Jalankan peranmu sebagai kepala keluarga yang sesungguhnya. Bukan sekadar hitam di atas putih.
6. Hindari bikin istri seperti punya bayi besar

Cukup anak-anak kalian yang diasuh oleh istri. Itu pun wajib melibatkanmu sebagai ayah. Kamu tak usah menambah beban istri dengan bersikap seperti bayi besar. Artinya, apa-apa minta dilayani oleh istri. Seperti dirimu minta dibuatkan makanan dan minuman atau disiapkan baju ganti.
Meski semua itu sudah otomatis dilakukan ibumu ketika kalian masih serumah, ingat bahwa sekarang kamu telah menikah. Istrimu selamanya tidak akan menjadi ibumu. Dalam kehidupan rumah tangga, sama-sama dewasa dan mau bekerja sama merupakan fondasi. Tanpa dua hal ini, perkawinan bukan hanya tak bahagia melainkan juga bisa hancur.
7. Berani menahan keinginan ibu untuk mencampuri rumah tanggamu

Tipe ibu yang selalu mencemaskan putranya kerap gak bisa menahan diri untuk mencampuri perkawinannya. Kalau ibumu ada tanda-tanda begini, kamu jangan diam saja. Dirimu mesti cepat-cepat menahan agar ibu tak melangkah lebih jauh dalam urusan rumah tanggamu. Ingat, sesabar apa pun istrimu, dia bisa merasa lelah dan tidak dihargai oleh sikap ibumu.
Apalagi keduanya sama-sama perempuan. Mereka cenderung mudah terbawa perasaan sehingga saling sensitif. Ratu di rumah harus tetap istrimu. Beri tahu ibumu mengenai hal-hal yang akan diselesaikan berdua saja olehmu dan pasangan. Setiap ia meragukan kemampuan istrimu, tugasmu ialah meyakinkannya tentang kehebatan pasangan.
8. Belajar dari cowok-cowok lain yang mandiri

Sesama cowok perlu saling belajar. Utamanya kamu yang begitu dimanjakan oleh ibu. Dirimu barangkali menjadi tak tahu cara menyikapi berbagai masalah dengan lebih maskulin. Kalau di rumah gak ada figur pria yang bisa dijadikan panutan, belajarlah dari teman-temanmu.
Mereka yang tidak terlalu dimanjakan oleh ibu lebih tahu cara menjadi pria sejati. Misalnya, dalam hal kecepatan mengambil tindakan ketika ada sesuatu yang genting. Di rumah, ibu yang selalu melakukannya untuk setiap persoalanmu. Di luar rumah kamu kudu mengasah inisiatif dan keberanianmu dengan memperhatikan, meniru, serta memodifikasi tindakan teman saat terjadi krisis.
Tentu ibu memanjakanmu karena kasih sayangnya begitu besar. Tidak perlu menyalahkan perlakuannya padamu. Namun, ada PR buat cowok yang dimanjakan oleh ibu supaya kamu tak kehilangan karakter maskulinmu. Berbeda dengan ibu yang bakal selalu ada untukmu, pasangan dapat meninggalkanmu apabila kamu gagal menjalankan peran sebagai suami dan ayah.