Profil Carina Joe, Penemu Vaksin yang Disebut Ganjar Pranowo di Debat

Dalam Debat Pilres 2024 ketiga yang berlangsung pada Minggu (7/1/2024) malam, Ganjar Pranowo sempat menyebut nama Carina Joe sebagai diaspora yang hebat. Carina memang dikenal sebagai salah satu penemu formula "dua sendok makan sel" vaksin AstraZeneca pada saat pandemik lalu.
Sejak awal, Carina Joe menaruh minat besar dalam dunia bioteknologi. Passion-nya tersebut menghantarkannya menempuh karier sebagai peneliti muda. Berikut informasi seputar biodata singkat dan profil Carina Joe.
1. Biodata Carina Joe

Nama lengkap: Carina Citra Dewi Joe
Tanggal lahir: 21 April 1989
Kewarganegaraan: Indonesia
Pendidikan:
1. Biotechnology, Bachelor of Science dari University of Hong Kong (September 2005 - Oktober 2008)
2. Biotechnology, Master of Biotechnology dari RMIT (Royal Melbourne Institute of Technology) Australia (Maret 2012 - Maret 2014)
3. Biotechnology, Doctor of Philosophy (Ph.D) dari RMIT (Royal Melbourne Institute of Technology) Australia (2015-2019)
4. SMAK 1 BPK Penabur Jakarta (2003 - 2004)
5. SMP Kristen IPEKA Tomang II Jakarta (2001 - 2003)
6. SD Kemurnian II (1994 - 2000)
2. Peneliti Universitas Oxford yang menemukan formula vaksin AstraZeneca

Sejak 2012 hingga 2019, Carina menjadi peneliti untuk CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation) di Australia. Setelah itu, ia melanjutkan kariernya di Universitas Oxford hingga pertengahan tahun 2023.
Laman resmi University of Oxford menyebut Carina sebagai Senior Postdoctoral Research Scientist dalam bidang pengembangan vaksin. Ia tergabung dalam tim yang fokus memproduksi vaksin Oxford/AstraZeneca berskala besar untuk supply global.
Carina menemukan formula "dua sendok makan sel" atau formula 30 mililiter sel. Artinya, formula tersebut memungkinkan produksi vaksin sebanyak 10 kali lipat untuk suplai ke seluruh dunia. Temuannya ini juga membuat vaksin AstraZeneca memiliki hasil yang efektif meminimalisir penyebaran virus COVID-19 saat itu.
Umumnya, produksi vaksin memerlukan waktu hingga bertahun-tahun. Namun, Carina dan tim di Laboratorium Jenner Institute, University of Oxford, bertugas memproduksi vaksin dalam waktu yang singkat. Hal ini membuatnya hampir menyerah karena beban kerja yang sangat tinggi.
Pada Oktober 2021, pengembangan manufaktur vaksin Oxford-AstraZeneca sudah mencapai dua miliar dosis untuk disebarkan ke seluruh dunia. Berkat temuannya dan tim, Carina mendapatkan memenangkan Vaccines 2022 Young Investigator Award, People of The Year Award 2021 untuk kategori Scientific Breakthrough Against Pandemic dari MetroTV, dan penghargaan-penghargaan lainnya.
3. Dikukuhkan sebagai guru besar dengan gelar Prof. (H.C.UA). Dr. Carina Citra Dewi Joe, BSc, MSc, PhD

Pada 20 Desember 2023, Carina Joe baru saja dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya. Carina resmi menjadi Guru Besar dalam Bidang Ilmu Rekayasa Bio-Manufaktur pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga.
Ia mendapatkan gelar Honoris Causa sehingga menjadi Prof. (H.C.UA). Dr. Carina Citra Dewi Joe, BSc, MSc, PhD. Pidato pengukuhannya berjudul “Innovative Strategies For Preventing And Overcoming Pandemics: Integrating Technology And Human Expertise”.
"Kalau kita lihat Nikki, Rich Brian, Carina. Carina seorang intelektual yang hebat sekali, menemukan anti-virus AstraZeneca. Dia diaspora yang hebat, kita promosikan, viralkan," ujar Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dalam Debat Pilpres 2024 ketiga.