Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Efektif Puasa Ramadan bagi Penderita Mag

ilustrasi pria penderita maag (istockphoto.com/AndreyPopov)

Puasa Ramadan merupakan salah satu kewajiban umat Muslim di seluruh dunia yang melibatkan menahan diri dari makan dan minum selama periode tertentu setiap hari. Bagi penderita mag, menjalani puasa bisa menjadi tantangan yang lebih besar karena potensi gangguan pada lambung dan pencernaan.

Dengan perencanaan yang baik dan pengaturan pola makan, puasa Ramadan tetap dapat dijalani dengan nyaman bahkan bagi mereka yang memiliki masalah mag. Penting bagi penderita mag untuk memahami bahwa menjalani puasa tidak selalu harus menyulitkan kondisi kesehatan mereka. 

Supaya kamu tidak salah ambil langkah, yuk kepoin lima tips efektif menjalankan puasa Ramadan bagi penderita mag. Keep scrolling!

1. Sahur yang berkualitas

ilustrasi makanan sahur (istockphoto.com/Edwin Tan)

Penderita mag sebaiknya memilih makanan sahur yang ringan dan rendah asam. Hindari makanan pedas, berlemak, dan berbumbu tajam, karena dapat merangsang produksi asam lambung. Pilihlah karbohidrat kompleks seperti roti gandum, nasi merah, atau sereal tinggi serat untuk memberikan energi yang tahan lama.

Sahur sebaiknya mengandung protein dan serat untuk menjaga rasa kenyang. Telur, daging tanpa lemak, atau yoghurt rendah lemak adalah pilihan protein yang baik. Sementara itu, serat dari buah-buahan dan sayuran dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Jangan terlalu terburu-buru dalam mengonsumsi sahur. Berikan waktu setidaknya 30 menit untuk makan dengan perlahan.

2. Konsumsi cairan yang cukup

ilustrasi pria meminum air putih (istockphoto.com/Kanawa_Studio)

Air putih adalah sumber hidrasi yang paling penting. Pastikan untuk minum banyak air putih saat berbuka puasa, sahur, dan selama malam. Air membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mencegah dehidrasi, yang dapat memperburuk kondisi mag. Selama waktu malam, pastikan untuk memperbanyak minum air mineral. Hal ini dapat membantu menghindari dehidrasi yang mungkin terjadi saat berpuasa.

Sertakan jus buah dan sayuran segar dalam menu berbuka puasa atau sahur. Jus buah memberikan hidrasi dan nutrisi penting, serta membantu mengurangi rasa lapar. Hindari jus yang mengandung banyak gula tambahan, karena dapat memicu gejala mag.

Minuman berkafein seperti kopi dan teh serta minuman bersoda dapat merangsang produksi asam lambung, yang dapat meningkatkan risiko iritasi pada lambung penderita mag. Sebaiknya hindari minuman ini, terutama saat sahur dan berbuka.

3. Porsi kecil dan teratur

ilustrasi makanan dengan porsi kecil (istockphoto.com/ondor83)

Salah satu kunci utama bagi penderita mag saat berpuasa adalah mengatur porsi makan dengan bijak. Sebaiknya, bagi makanan menjadi beberapa porsi kecil sepanjang hari. Hindari makan berlebihan dalam satu waktu, karena hal ini dapat memicu peningkatan produksi asam lambung yang dapat menyebabkan iritasi pada lambung.

Segera konsumsi sahur sebelum waktu imsak tiba. Pilihlah makanan yang memberikan energi tahan lama, seperti karbohidrat kompleks dan protein. Saat berbuka, mulailah dengan kurma dan air putih, kemudian lanjutkan dengan makanan utama setelah melakukan shalat maghrib.

4. Pilihan makanan yang tepat

ilustrasi nasi merah (istockphoto.com/dontree_m)

Pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, atau oatmeal. Karbohidrat ini dicerna lebih lambat, memberikan energi secara bertahap dan mengurangi risiko meningkatnya asam lambung. Konsumsi protein rendah lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, atau kacang-kacangan. Hindari daging berlemak atau makanan yang digoreng berlebihan.

Pastikan asupan serat dari sayuran dan buah-buahan. Pilih buah yang rendah asam seperti pisang, apel, atau pear. Hindari buah jeruk dan tomat yang bisa memicu iritasi lambung. Makanan pedas dan berlemak tinggi dapat memperburuk gejala mag. Pilihlah masakan yang tidak terlalu pedas dan kurangi penggunaan minyak atau lemak berlebih.

5. Hindari makanan dan minuman pemicu mag

ilustrasi minuman berkarbonasi (istockphoto.com/Lemon_tm)

Beberapa jenis makanan dan minuman dapat menjadi pemicu mag. Hindarilah konsumsi kopi, teh, minuman berkarbonasi, dan makanan pedas. Perhatikan makanan dengan tingkat keasaman tinggi, seperti tomat dan produk tomat. Optimalisasi pola makan dengan memilih makanan yang bersahabat dengan lambung dapat membantu mengurangi risiko gejala mag.

Makanan cepat saji seringkali mengandung bahan-bahan yang dapat memicu gejala mag. Sebisa mungkin, hindarilah konsumsi makanan instan dan berlemak tinggi. Pilihlah makanan yang segar, alami, dan dimasak dengan cara yang sehat.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki respons yang berbeda terhadap makanan dan minuman. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan individu. Dengan perhatian khusus pada pola makan dan gaya hidup, penderita mag dapat tetap menjalani puasa Ramadan dengan nyaman dan penuh berkah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us