5 Tips Menikmati Puasa Sendirian di Rantau, Pandai Isi Waktu

- Berpuasa sendirian di rantau bisa menyebabkan kesepian.
- Agar tak merasa kesepian, manfaatkan waktu luang untuk memasak dan menyiapkan menu berbuka.
- Selain itu, kamu bisa manfaatkan undangan buka bersama untuk menghindari rasa kesepian.
Di kota tempatmu merantau tentu juga banyak sekali umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. Namun, rasa sendirian dalam berpuasa bisa muncul ketika mayoritas temanmu nonmuslim atau teman-teman muslim sudah duluan mudik. Tinggal dirimu yang menghuni kos-kosan.
Kamu yang tinggal sendirian di rumah juga pasti merasa berpuasa sendirian. Dirimu bersantap sahur dan berbuka seorang diri sehingga rentan mengalami kesepian. Akan tetapi baik kamu sendirian atau punya teman, puasa Ramadan tetap harus dilaksakan dengan sebaik-baiknya.
Dirimu gak boleh loyo bahkan bila harus terus berpuasa sendirian sampai Idul Fitri. Ingat bahwa manusia lahir dari rahim ibu sendirian dan kelak wafat pun seorang diri mengisi liang lahad. Maka nikmati puasa Ramadan tanpa kesedihan. Untuk mengatasi perasaan loneliness karena puasa sendirian di rantau, kamu dapat melakukan lima tips ini.
1. Lebih sering masak sendiri buat kegiatan menunggu buka puasa

Selama bulan suci Ramadan mayoritas aktivitas baik sekolah, kuliah, maupun kerja diakhiri lebih awal. Kamu yang biasanya pulang kerja jam 16.30 misalnya, saat bulan puasa pulang lebih cepat yaitu pada pukul 15.30. Kalau di rumah atau kos-kosan ada banyak orang, dirimu gak bingung mau ngapain.
Namun, begitu kamu membuka pintu nanti hanya akan mendapati kelengangan. Ini yang bisa bikin semangatmu dalam berpuasa drop. Daripada beberapa jam menuju azan Magrib diisi dengan bengong serta meratapi keadaan, mending kamu menyiapkan buka puasa. Lebih sering masak sendiri membantu mengurangi waktu kosong.
Katakanlah kamu sampai rumah atau kos-kosan jam 16.00. Dirimu bisa langsung mandi dan salat Asar dulu biar segar. 16.30 kamu mulai menyiapkan menu berbuka. Nanti tidak terasa sudah mendekati azan Magrib. Semua hidangan telah siap dan dirimu tinggal menunggu sembari menonton televisi. Bila dirimu selalu membeli makanan matang justru membuatmu lebih banyak rebahan dan melamun sampai waktu berbuka.
2. Jangan menyia-nyiakan undangan bukber selama bujet aman

Kamu di rumah tinggal sendirian. Kos-kosan juga sudah sepi. Namun, masih ada teman-teman kantor yang sama sepertimu liburnya mepet Lebaran. Manfaatkan dengan baik setiap undangan buka bersama. Tentu selama dari segi finansial gak terlalu membebanimu.
Bila ada lima undangan bukber di waktu yang berbeda, mendatangi semuanya akan menghindarkanmu dari rasa kesepian. Akan tetapi, kalau danamu gak cukup pilih 3 atau 4 undangan buka bersama saja. Lain halnya jika ada undangan bukber yang benar-benar free, dirimu langsung datang saja tanpa perlu banyak berpikir.
Bahkan buka bersama juga kerap diadakan di lingkungan perumahan. Jika ada tetangga yang mengundangmu buka bareng di rumahnya, datanglah sekalian menjalin silaturahmi. Kamu bisa bawa buah potong, sestoples besar kerupuk, atau sekotak kue buat tambahan menu berbuka. Bukan makan-makannya saja yang dicari, melainkan biar dirimu tidak merasa kesepian seperti bila berbuka puasa sendirian.
3. Gak ada undangan bukber, buka di masjid

Buka puasa di masjid bukan hal yang memalukan. Memang kebanyakan masjid menyediakan takjil sampai makan besar untuk jemaah berbuka puasa. Pengurus masjid dan donatur juga telah memperhitungkan orang-orang dari mana pun yang perlu atau ingin berbuka bersama.
Maka jumlah makanan dan minuman yang disediakan bisa mencapai ratusan bahkan ribuan porsi setiap hari. Bergabunglah dengan jemaah lainnya bukan sekadar untuk mencari makanan gratis, melainkan mempertebal keimanan serta rasa persaudaraan. Kamu tidak pernah betul-betul sendirian di dunia ini.
Termasuk di bulan Ramadan walaupun gak ada orang terdekat di rumah. Semua jemaah yang ikut berbuka bersama di masjid adalah saudaramu seiman. Jika masih ada perasaan malu hendak makan dan minum gratis di masjid, masukkan saja uang kira-kira seharga menu berbuka ke kontak infak. Dirimu memberi lebih besar dari itu juga boleh. Baik rasa persaudaraan dan kebersamaan maupun amal kebaikan diperoleh bersamaan.
4. Jadikan momen berintrospeksi dan memperbanyak ibadah

Introspeksi memang dapat dilakukan kapan saja dan di mana pun selama ada niat darimu. Namun, suasana yang selalu ramai oleh adanya banyak orang di sekitarmu cenderung mempersulit proses introspeksi. Kamu selalu asyik mengobrol bahkan bercanda dengan mereka. Dirimu tak sempat lagi merenung.
Mumpung Ramadan dan suasana di sekitarmu relatif sepi, sering-seringlah berintrospeksi. Agar puasa kali ini benar-benar membuatmu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Bukan sekadar dirimu kelaparan serta kehausan dari pagi sampai sore kemudian merayakan Lebaran.
Harus ada perbaikan kualitas diri selepas kamu berpuasa sebulan penuh. Gunakan banyak waktumu di rumah untuk beribadah seperti menjalankan salat sunah serta mengaji. Belum tentu di hari-hari lain kamu punya kesempatan menyendiri seperti ini. Hari-harimu senantiasa ramai oleh orang lain dan aktivitasmu terlalu padat.
5. Ikut berbagi takjil biar meriah

Sendirian tidak berarti kamu tak bisa melakukan apa-apa. Termasuk berbagi makanan dan minuman sekadar untuk berbuka puasa. Dengan waktu luang di sore hari, dirimu bisa menyiapkan takjil ala kadarnya buat dibagikan ke tetangga, anak-anak yang hendak atau baru pulang belajar mengaji, juga pengendara yang melintas.
Isi takjil tidak harus dimasak sendiri, kok. Dirimu dapat memesan dari toko roti atau katering. Atau, bikin bingkisan kecil yang isinya simpel dan bisa dibeli di minimarket. Contohnya, minuman botol, makanan ringan, dan tiga butir kurma yang dimasukkan ke plastik kecil. Kalau dirimu hendak membuat sendiri juga bisa hanya satu macam.
Contohnya, es buah. Meski satu orang hanya mendapatkan satu bungkus, kalau isinya banyak tentu mereka senang. Mereka dapat menikmatinya bersama keluarga di rumah. Dengan berbagi takjil di bulan Ramadan, kamu akan menjadi magnet bagi banyak orang. Rasa kesepian seketika hilang.
Suasana menyenangkan memang bakal lebih terasa seandainya kamu berpuasa ditemani orang-orang terdekat. Namun, puasa sendirian di rantau juga tak kalah nikmat. Asal kamu sadar penuh bahwa belum tentu di tahun mendatang masih bertemu dengan Ramadan. Dirimu sendirian atau bersama orang lain, tetaplah fokus dalam beribadah serta penuh syukur.