Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kehilangan Gairah Hidup? Pulihkan Semangatmu dengan 5 Hal Ini

ilustrasi bosan dan tak bersemangat (pexels.com/David Fagundes)
ilustrasi bosan dan tak bersemangat (pexels.com/David Fagundes)

Siapa nih, yang akhir-akhir ini rasanya gak punya gairah lagi buat menjalani hari demi hari? Tidak ada satu pun peristiwa yang membuatmu tertarik dan waktumu terasa berjalan lambat sekali.

Inilah tanda kamu sedang mengalami kebosanan hidup. Di fase yang lebih parah, kamu bakal mempertanyakan untuk apa kamu hidup. Rasa bosan hidup seperti ini jangan disepelekan, ya!

Yuk, analisis sebab-sebabnya dan apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menghapus rasa bosan itu. Uraian di bawah ini semoga membantumu.

1. Mana yang membosankan, kehidupan atau caramu menjalaninya?

ilustrasi pria yang bosan (pexels.com/Kelly L)
ilustrasi pria yang bosan (pexels.com/Kelly L)

Kehidupan dapat diibaratkan meja dalam perjamuan. Di atasnya ada banyak sekali pilihan makanan dan minuman. Namun jika dalam setiap perjamuan kamu cuma memilih menu yang itu-itu saja, niscaya kamu merasa bosan.

Lalu, siapa yang salah kalau begini? Tuan rumah yang telah menghidangkan menu bervariasi atau dirimu sebagai pengambil keputusan atas menu yang akan disantap? 

Dalam konteks merasa bosan hidup, pertama-tama kamu perlu melihat kembali caramu dalam menjalani kehidupan. Ukur seberapa monoton caramu menjalaninya. Kamu mungkin hanya membutuhkan variasi dalam kegiatanmu sehari-hari.

2. Please, jangan hidup di media sosial!

ilustrasi pria bosan dengan gadgetnya (pexels.com/mentatdgt)
ilustrasi pria bosan dengan gadgetnya (pexels.com/mentatdgt)

Ini bukan larangan untukmu menggunakan media sosial. Akan tetapi, pahamilah bahwa kehidupanmu yang sesungguhnya tidak berada di sana. Kehidupanmu yang asli ada di sini, dalam interaksimu dengan orang-orang yang dapat kamu lihat keberadaannya.

Walaupun media sosial menghubungkan kamu dengan teman dan saudara yang tinggal berjauhan, terlalu lama menggunakannya hanya menempatkanmu sebagai penonton atas kehidupan orang lain. Kamu menjadi sangat pasif. Seperti penikmat tayangan apa pun, kamu akan lebih cepat bosan ketimbang para aktornya.

Terlebih kalau kamu suka membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan yang ditunjukkan orang-orang di media sosial. Perasaan bahwa kehidupanmu tak sebaik kehidupan mereka bakal bikin kamu kehilangan antusiasme dalam hidup.

3. Semangat dalam menjalani kehidupan memang mengalami pasang surut

ilustrasi pria penuh semangat (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi pria penuh semangat (pexels.com/Ron Lach)

Seberapa kuat rasa bosan yang kamu alami? Apabila rasa bosan itu hanya datang sebentar-sebentar, kamu tidak perlu mencemaskannya. Kamu masih dapat beraktivitas seperti biasa dan perasaanmu selalu membaik dengan sendirinya.

Kewaspadaan baru perlu ditingkatkan jika rasa bosanmu menetap lama. Hal ini ditandai dengan terkendalanya hampir seluruh aktivitasmu selama berhari-hari bahkan lebih dari itu. Kamu pun kehilangan semangat untuk makan dan membersihkan diri.

Kalau ini terjadi padamu, kamu harus segera mencari bantuan psikolog atau psikiater. Kamu mungkin punya masalah yang lebih berat dan perlu segera ditangani sampai ke akar-akarnya.

4. Bertemu orang baru atau melakukan hal yang berbeda akan membuatmu lebih baik

ilustrasi memberikan hadiah pada teman (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi memberikan hadiah pada teman (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kamu membutuhkan variasi, seperti warna-warna lain dalam kehidupanmu. Contoh simpel, selama ini kamu tidak pernah merayakan ulang tahunmu. Di tengah rasa bosan hidup, mengapa kamu tak membuat gebrakan dengan pesta kecil-kecilan?

Booking tempat, undang sejumlah teman dan saudara, beri tahu mereka bahwa kamu berulang tahun serta ingin mentraktir mereka.  Atau sebaliknya, kamu yang selama ini cuek dengan momen spesial teman-teman mendadak berinisiatif buat memberi mereka hadiah.

Banyak hal serupa dapat kamu lakukan. Seperti ikut klub futsal kantor meski kamu pemain yang payah atau nongkronglah di keramaian dan cobalah berkenalan dengan beberapa orang. Sekalipun hubungan yang terbangun tak bertahan lama, semua itu menjadi warna baru dalam kehidupanmu.

5. Pahamilah bahwa berada di sini pada saat ini adalah anugerah

ilustrasi perempuan dan bunga (pexels.com/Alina Vilchenko)
ilustrasi perempuan dan bunga (pexels.com/Alina Vilchenko)

Kenapa anugerah? Sebab berada di suatu tempat lain pada waktu yang akan datang bukanlah sebuah kepastian. Saat itu kamu bahkan belum tentu masih hidup, kan?

Makanya, yang nyata hanyalah kamu berada di sini pada saat ini. Kamu perlu menyadari bahwa ketika kamu membaca artikel ini, tak sedikit orang yang sama bahkan lebih muda darimu telah berpulang.

Seandainya hari ini menjadi hari terakhirmu, apakah kamu masih akan merasa bosan hidup? Pantik semangatmu dalam menjalani kehidupan dengan kesadaran bahwa boleh jadi esok bukan milikmu.

Tahu gak sih, kalau rasa bosan hidup juga dapat muncul lantaran kamu terlalu memikirkan segala hal yang terjadi maupun tidak terjadi dalam kehidupanmu? Kamu kelewat sedih atas kemalangan yang menimpamu dan berpikir betapa curangnya kehidupan karena nasib orang lain sepertinya selalu lebih baik daripada nasibmu.

Tariklah napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan-lahan. Cegah pikiranmu terbang terlalu jauh. Caranya, sibukkan dirimu dan berinteraksilah dengan orang lain. Semoga setelah ini kamu makin semangat menjalani hari, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us