Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Rahasia Jadi Lawan Bicara Seru dan Gak Ngebosenin

ilustrasi mengobrol (pixabay.com/StockSnap)

Apakah kamu ingin membawa percakapan menjadi lebih hidup dan menyenangkan? Menjadi lawan bicara yang asyik adalah ketrampilan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan pertemanan, pekerjaan maupun hubungan pribadi. Namun tidak semua orang memiliki kemampuan untuk jadi teman bicara yang asyik.

Menjadi lawan bicara yang asyik bukan merupakan bakat bawaan. Hal tersebut bisa dipelajari dengan memahami teknik-teknik rahasia berikut. Baca yuk, biar jadi lawan bicara yang asyik!

1. Jadi pendengar aktif

ilustrasi makan di restoran (pixabay.com/Fill1970)

Cobalah untuk menjadi pendengar yang aktif saat ngobrol. Misalnya, dengan melakukan kontak mata dan tidak menyela lawan bicara. Berikan respon atau tanggapan yang positif baik secara verbal maupun non verbal. Tanggapan non verbal misalnya dengan mengangguk atau tersenyum. Sedangkan tanggapan verbal misalnya dengan mengajukan pertanyaan yang relevan.

Menjadi pendengar aktif membuat lawan bicara merasa dihargai dan dipahami. Sikap ini bisa memperkuat koneksi emosional dengan lawan bicara, memperkuat hubungan dan membuat pembicaraan menjadi lebih mendalam.

2. Jangan mendominasi percakapan

ilustrasi berbicara (pixabay.com/klimkin)

Pastikan ada keseimbangan saat sedang bicara, jangan mendominasi percakapan. Berusahalah untuk menahan diri agar tidak terlalu banyak membicarakan diri sendiri saat berbicara, berikan ruang bagi lawan bicara untuk berbagi cerita dan menyampaikan pandanganya.

Percakapan yang sehat membutuhkan keseimbangan antara berbicara dan mendengarkan sehingga setiap orang memiliki kesempatan untuk berbicara dan berbagi perasaan. Ketika pembicaraan didominasi oleh satu orang, maka percakapan menjadi satu arah. Hal ini membuat lawan bicara kehilangan minat dan merasa tidak nyaman.

Sikap mendominasi pembicaraan juga dapat membuat lawan bicara merasa tidak dihargai. Hal ini membuat lawan bicara enggan untuk melakukan percakapan kembali di masa mendatang sehingga merusak hubungan sosial.

3. Gunakan humor yang tepat

ilustrasi pasangan berbincang (pixabay.com/iqbalnuril)

Menyelipkan humor dalam percakapan dapat membuat percakapan berjalan lebih ringan dan membantu mencairkan suasana yang kaku. Namun kamu harus memastikan bahwa kamu bisa memilih humor yang tepat saat bicara, tujuanya agar lelucon yang kamu sampaikan tidak menyinggung lawan bicara yang mengakibatkan pembicaraan jadi tidak nyaman.

Ketika memutuskan untuk menggunakan humor dalam percakapan, pastikan kamu harus peka terhadap situasi, budaya, dan kepribadian lawan bicara. Jangan sampai menggunakan humor yang mengandung unsur sensitif dan berpotensi menyinggung lawan bicara. Gunakan lelucon yang ringan dan positif, hal ini akan lebih diterima dan membantu menciptakan percakapan yang lebih menyenangkan serta mempererat hubungan sosial.

4. Tunjukan empati

ilustrasi berbicara (pixabay.com/StockSnap)

Penting untuk menunjukan empati saat bicara. Empati membantu membangun hubungan yang lebih kuat dan intim antara kamu dan lawan bicara. Ketika seseorang merasa dipahami maka ia akan menjadi lebih terbuka dan nyaman saat bicara. Hal ini dapat menciptakan komunikasi yang lebih mendalam.

Hindari sikap tak berempati saat bicara seperti menghakimi lawan bicara atau langsung memberikan nasihat tanpa diminta. Lebih baik berikan pertanyaan yang menunjukan sikap peduli. Contohnya "Bagaimana kamu menghadapi situasi sulit tersebut?". Hal ini menunjukan bahwa kamu ingin lebih memahami lawan bicara.

5. Hindari topik sensitif

ilustrasi makan di restoran (pixabay.com/Pexels)

Demi menjaga percakapan tetap positif dan nyaman bagi semua pihak, maka hindari topik sensitif saat bicara. Topik sensitif tersebut contohnya tentang agama, politik atau masalah pribadi yang tak perlu diketahui banyak orang. Membicarakan topik sensitif dapat memunculkan perdebatan yang akhirnya memicu ketegangan dan konflik dalam percakapan.

Carilah topik yang netral dan ringan agar pembicaraan lebih nyaman dan menyenangkan. Dengan memilih topik yang menyenangkan saat bicara, maka dapat menciptakan percakapan yang berkesan dan menarik. Hal ini dapat membuatmu menjadi lawan bicara yang menarik dan disukai banyak orang.

6. Sesuaikan gaya komunikasi dengan lawan bicara

ilustrasi pasangan berbincang (pixabay.com/5688709)

Setiap orang memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Gaya komunikasi bisa dipengaruhi oleh latar belakang, kepribadian, dan konteks sosial. Menyesuaikan gaya komunikasi dengan lawan bicara dapat meningkatkan efektivitas dalam berkomunikasi dan menciptakan hubungan yang baik. Sebagai contoh, ketika lawan bicara lebih suka berbicara dengan gaya santai, maka kamu juga bisa menyesuaikan dengan bersikap santai dan terbuka. Sebaliknya, dalam situasi formal atau profesional, maka gunakan bahasa yang lebih resmi dan terstruktur. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan keseriusan terhadap percakapan.

Dengan memperhatikan dan menyesuaikan diri terhadap lawan bicara, kamu menciptakan suasana interaksi yang lebih positif. Hal ini memungkinkan percakapan mengalir dengan lebih lancar. Dalam jangka panjang, kemampuan untuk beradaptasi dengan gaya komunikasi orang lain akan memperkuat keterampilan sosialmu sehingga membuatmu menjadi lawan bicara yang asyik.

Ternyata menjadi lawan bicara yang asyik bukan hal yang sulit, ya! Dengan menerapkan beberapa teknik yang telah disebutkan di atas, kamu tidak hanya menjadi lawan bicara yang disukai tetapi juga mempu menciptakan kenangan yang berkesan dalam setiap interaksi dengan lawan bicara. Dijamin, orang lain jadi betah ngobrol sama kamu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us