Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Selain Atheis, Ini 4 Rekomendasi Buku Achdiat K. Mihardja di iPusnas

buku-buku Achdiat K. Mihardja (goodreads.com)
buku-buku Achdiat K. Mihardja (goodreads.com)
Intinya sih...
  • Bentrokan dalam Asrama (1952): Kisah tiga pemuda yang terlibat dalam konflik di asrama, mengajarkan arti penting memaafkan dan memahami hubungan antarmanusia.
  • Keretakan dan Ketegangan (1956): Kumpulan cerita pendek tentang kerapuhan manusia saat menghadapi ketegangan hidup, masih relevan dengan kondisi Indonesia saat ini.
  • Pak Dullah in Extremis (1977): Drama satu babak yang menggambarkan pergulatan batin seorang pria yang merasa dikhianati kehidupan, menawarkan sudut pandang tentang makna kemanusiaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Achdiat Karta Mihardja adalah salah satu sastrawan penting dalam sejarah sastra Indonesia. Karya-karyanya tidak hanya dikenal karena kepiawaian dalam bercerita, tetapi juga karena kedalaman pesan moral, kritik sosial, dan refleksi filosofis yang diusungnya. Melalui berbagai genre, mulai dari novel, drama, hingga kumpulan cerita pendek, Achdiat mengajak pembaca untuk menyelami kompleksitas kehidupan manusia, baik dari sisi psikologis maupun sosial. Namanya mulai dikenal luas oleh publik setelah menerbitkan Atheis (1949), sebuah novel yang menggugah pemikiran dan menjadi salah satu karya sastra Indonesia yang paling berpengaruh.

Namun, selain Atheis, Achdiat juga menulis beberapa karya lain selama tapak tilasnya sebagai sastrawan yang tak kalah menarik dan bermakna. Tak hanya itu, beberapa karya Achdiat di bawah ini juga bisa kamu baca secara legal dan gratis melalui layanan iPusnas yang dikelola Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Yuk, simak rekomendasi buku Achdiat K. Mihardja di iPusnas!

1. Bentrokan dalam Asrama (1952)

Bentrokan dalam Asrama (goodreads.com)
Bentrokan dalam Asrama (goodreads.com)

Bentrokan dalam Asrama menyoroti kisah tiga pemuda—Hasan, Hadi, dan Anas—yang terlibat dalam konflik di asrama. Hasan, yang licik dan pandai memanipulasi, berhasil memengaruhi Hadi, pemuda berotot tapi gampang terpancing emosi, untuk melawan Anas, si cerdas yang kerap dianggap angkuh. Ketegangan memuncak, memicu bentrokan fisik dan psikis yang dipenuhi intrik, salah paham, dan persaingan, menghadirkan cerita yang seru dan penuh dinamika di antara mereka. 

Melalui karakter-karakter yang dekat dengan keseharian, Achdiat bukan hanya menyajikan alur kisah yang menegangkan, melainkan juga pesan moral yang mendalam. Buku yang pertama kali dipublikasikan tahun 1952 ini mengajarkan arti penting memaafkan, menebus kesalahan, serta memahami betapa rumitnya hubungan antarmanusia. Selain dibaca sebagai prosa, Bentrokan dalam Asrama telah disusun sedemikian rupa sehingga bisa dipertunjukkan di panggung sebagai sandiwara satu babak. 

2. Keretakan dan Ketegangan (1956)

Keretakan dan Ketegangan (goodreads.com)
Keretakan dan Ketegangan (goodreads.com)

Keretakan dan Ketegangan adalah kumpulan dua belas cerita pendek yang menggambarkan kerapuhan manusia saat menghadapi ketegangan hidup. Laksana gelas ataupun kaca jendela, manusia digambarkan rapuh saat digoncang oleh konflik batin, tekanan sosial, atau kejadian tak terduga.

Achdiat menggunakan metafora ini untuk memperlihatkan bagaimana manusia bisa "retak" atau bahkan "pecah" ketika dihadapkan dengan situasi yang menegangkan, seperti kebohongan, realitas pahit, atau kehilangan keyakinan. Namun, berbeda dengan benda mati, manusia memiliki kemampuan untuk merenung atau bertindak guna mempertahankan diri.

Karya ini, yang meraih Penghargaan Sastra BMKN tahun 1957, menyajikan cerita-cerita dengan gaya narasi yang unik penyisipan elemen kreatif. Tema-tema yang diangkat oleh Achdiat—seperti korupsi, kesenjangan sosial, dan kegelisahan eksistensial—masih relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Keretakan dan Ketegangan bukan sekadar kumpulan cerita, melainkan juga refleksi mendalam tentang kerapuhan dan ketangguhan manusia, menjadikannya karya sastra yang layak dibaca oleh siapa saja. 

3. Pak Dullah in Extremis (1977)

Pak Dullah In Extremis (ebooks.gramedia.com)
Pak Dullah In Extremis (ebooks.gramedia.com)

Pak Dullah in Extremis merupakan drama satu babak yang menggambarkan pergulatan batin seorang pria yang merasa dikhianati kehidupan. Pak Dullah, yang dilanda penyakit serta dipenuhi kecurigaan terhadap istri dan menantunya, memilih bunuh diri sebagai bentuk protes terhadap dunia yang dianggapnya serbakacau, serbapalsu, dan serbakorup.

Lewat percakapan intens dengan alter egonya, Pak Dullah II, drama ini mengeksplorasi dilema moral, arti hidup, serta konsekuensi dari keputusasaan. Achdiat menghadirkan kritik sosial yang tajam melalui karakter Pak Dullah, yang terjebak dalam prasangka dan kecemburuan.

Namun, lewat sosok Pak Dullah II, ia menawarkan sudut pandang yang lebih jernih, menegaskan bahwa bunuh diri bukanlah solusi. Dengan gaya penulisan yang kuat dan penuh simbolisme, Pak Dullah in Extremis mengajak pembaca untuk menghadapi tantangan hidup dengan penuh keberanian, kejujuran, dan kesadaran akan makna kemanusiaan.

4. Kesan dan Kenangan (1989)

Kesan dan Kenangan (goodreads.com)
Kesan dan Kenangan (goodreads.com)

Kesan dan Kenangan berisi tujuh belas kisah reflektif yang merekam potongan perjalanan Achdiat K. Mihardja di luar negeri, khususnya Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Australia pada tahun 1950-an. Melalui buku ini, ia menggambarkan kesan mendalam terhadap kondisi dunia pasca-Perang Dunia II, termasuk puing-puing kehancuran yang masih tampak serta dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Dengan pengamatan tajam dan gaya bahasa yang khas, Achdiat mengajak pembaca untuk memahami realitas dunia yang penuh dinamika sosial, budaya, dan politik serta komparasinya dengan suasana tahun kala itu (1988). 

Sebagai sastrawan dan pemikir, Achdiat menyampaikan refleksinya dengan lugas dan bernuansa humanis. Melalui narasi catatan perjalanannya yang lugas, pembaca diajak untuk memahami berbagai peristiwa yang membentuk wajah peradaban modern, sekaligus merenungkan bagaimana sejarah memengaruhi kehidupan manusia di berbagai belahan dunia.

Keempat rekomendasi buku Achdiat K. Mihardja di iPusnas menunjukkan kepiawaiannya dalam mengeksplorasi beragam tema, mulai dari konflik sosial, pergulatan batin manusia, hingga refleksi terhadap perjalanan hidup. Jika kamu tertarik untuk memahami lebih jauh pemikiran dan gaya sastra Achdiat, buku-buku ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk memperkaya kemampuan literasi terlebih dengan akses gratis dan legal yang bisa kamu peroleh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

Gaya Artis Hadiri Coach Spring 2026 di NYFW, Syifa Hadju Tampil Chic!

21 Sep 2025, 13:20 WIBLife