Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

MIUTISS Cetak Rekor MURI, Jadi Tisu Bambu Putih Pertama diIndonesia

MIUTISS cetak rekor MURI sebagai Tisu Bambu Putih Pertama di Indonesia (dok. MIUTISS)

Kabar baik datang dari produk tisu premium berbahan dasar bambu, MIUTISS. Mereka baru saja meraih Rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) sebagai Tisu Bambu Putih Pertama di Indonesia.

Pencapaian ini bukan sekadar pengakuan atas keunikan produk, melainkan juga tonggak penting dalam perjalanan industri tisu nasional yang semakin mengedepankan aspek ramah lingkungan.

Sebenarnya, penting gak sih kita mengganti kebiasaan menggunakan tisu berbahan dasar wood pulp menjadi tisu bambu? Kalau penasaran, simak ulasan lengkap IDN Times berikut ini ya!

1. Isu lingkungan 'menghantui' tisu berbahan dasar wood pulp

Ilustrasi pembuatan wood pulp (123rf.com/parilovv)

Seperti yang kita tahu bahwa bahan dasar tisu yang biasa kita gunakan saat ini berasal dari kayu. Kayu tersebut terlebih dahulu diproses menjadi paper pulp atau bubur kertas yang didaur ulang atau pun bubur kertas murni (virgin pulp). Mengutip Zero Waste, satu pohon bisa menghasilkan 1.500 gulung tisu toilet.

Meskipun rasio terlihat tinggi, namun harus kita pahami bahwa penggunaan tisu sendiri sudah sangat banyak. Tentunya untuk mencukupi kebutuhan konsumen produksi tisu akan membutuhkan beribu-ribu pohon yang ditebang dalam sehari. Berdasarkan perhitungan secara global, WWF memperkirakan dalam sehari 270.000 pohon ditebang untuk memproduksi tisu yang pada akhirnya berujung di tempat sampah.

Efek tisu berbahan dasar wood pulp ini sudah pasti akan merembet ke isu lingkungan, pohon yang ditebang untuk membuat tisu sudah pasti akan menyebabkan erosi, hutan gundul yang mengakibatkan kebakaran hingga kualitas oksigen yang menurun. Dengan kata lain, ketika menggunakan tisu yang berbahan dasar kayu dengan terus menerus akan merusak kelestarian lingkungan hidup dan berbahaya untuk masa depan bumi kita.

2. Tisu bambu bisa jadi pilihan alami dan ramah lingkungan

Tisu bambu premium MIUTISS (dok. MIUTISS)

Bambu sebagai bahan dasar tisu memang memiliki keunggulan alami yang tidak dimiliki oleh material konvensional seperti kayu. Bambu dikenal sebagai salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat di dunia, yang membuatnya lebih berkelanjutan dibandingkan pohon-pohon yang digunakan untuk bahan baku tisu wood pulp.

Selain itu, bambu mampu tumbuh tanpa memerlukan penggunaan pestisida atau bahan kimia berbahaya, sehingga tisu bambu memberikan tisu yang lebih bersih dan aman untuk digunakan sehari-hari, baik bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Nih, IDN Times spill beberapa kelebihan dari tisu bambu.

  • Antibakteri alami

Bambu memiliki sifat antibakteri alami yang dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap pertumbuhan mikroorganisme pada tisu. Sifat antibakteri ini tidak hanya bermanfaat untuk kebersihan kulit tetapi juga membantu menjaga produk lebih tahan lama tanpa perlu menambahkan bahan kimia sintetis.

  • Hypoallergenic dan aman untuk kulit sensitif

Tisu bambu terkenal hypoallergenic, artinya sangat rendah risiko menimbulkan alergi pada kulit. Dengan sifat lembut alami dari serat bambu, tisu bambu cocok untuk digunakan pada bayi dan orang dewasa yang memiliki kulit sensitif, serta bagi mereka yang cenderung mengalami iritasi kulit saat menggunakan tisu
wood pulp.

  • Lebih lembut dan lebih kuat

Tisu bambu dikenal lebih lembut dibandingkan tisu dari wood pulp, yang membuatnya lebih nyaman saat digunakan. Namun, kelembutan tersebut tidak mengurangi kekuatannya. Tisu bambu juga lebih kuat, terutama dalam kondisi basah, sehingga lebih efektif digunakan tanpa mudah hancur.

  • Penyerapan yang lebih baik

Karena strukturnya yang unik, tisu bambu memiliki daya serap yang lebih tinggi dibandingkan tisu wood pulp. Ini membuat tisu bambu mampu menyerap cairan dengan lebih baik, yang berarti lebih hemat dalam penggunaannya.

  • Tidak meninggalkan residu

Karena serat bambu yang rapat menjadikan tisu bambu memiliki kekuatan tarik yang besar, densitas yang rendah, dan fleksibilitas yang tinggi. Hal ini juga lah yang membuat ketika tisu bambu digunakan pada kulit tidak akan meninggalkan residu yang akan berbahaya bagi kulit. Dengan tidak adanya residu, tisu bambu cocok untuk kulit sensitif.

3. Lalu, apa sih bedanya tisu bambu dengan tisu wood pulp?

Tisu bambu premium MIUTISS (dok. MIUTISS)

Perbedaan utama antara tisu bambu dan tisu wood pulp terletak pada bahan baku yang
digunakan dan proses produksinya. Tisu wood pulp umumnya terbuat dari pohon yang
membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk tumbuh, sementara bambu adalah tanaman
yang dapat tumbuh dengan cepat, hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Namun, perbedaan ini lebih dari sekadar isu waktu pertumbuhan. Sekarang, kita ulik soal perbandingan kedua jenis tisu ini, yuk!

  • Keberlanjutan dan dampak lingkungan

Melansir Mongabay, pohon yang digunakan untuk membuat tisu wood pulp biasanya membutuhkan waktu 15-30 tahun untuk tumbuh sebelum dapat dipanen. Sementara itu, bambu tumbuh jauh lebih cepat, bahkan bisa mencapai 3-5 tahun saja untuk siap dipanen. Selain itu, pohon harus ditebang sepenuhnya untuk diambil pulp-nya, sedangkan bambu bisa dipanen dengan lebih ramah, karena batang bambu yang dipotong akan tumbuh kembali dengan cepat tanpa perlu melakukan penanaman ulang.

  • Proses pengolahan yang lebih ramah lingkungan

Proses pengolahan tisu wood pulp sering kali memerlukan banyak air dan bahan kimia, yang berdampak negatif pada lingkungan. Sebaliknya, proses produksi tisu bambu lebih hemat energi dan minim limbah kimia, sehingga secara keseluruhan lebih baik untuk lingkungan.

  • Kualitas dan kenyamanan pengguna

Meskipun kuat, tisu wood pulp cenderung lebih kasar dibandingkan tisu bambu. Hal ini dapat membuatnya kurang nyaman saat digunakan, terutama untuk kulit yang sensitif. Tisu dengan bahan dasar bambu yang lebih lembut, memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pengguna tanpa mengorbankan kekuatannya. Bahkan dalam kondisi basah, tisu bambu tetap kuat dan tidak mudah hancur.

4. MIUTISS, si tisu bambu yang eco-friendly dan biodegradable

Tisu bambu premium MIUTISS (dok. MIUTISS)

Indonesia saat ini fokus untuk mencapai kesejahteraan lingkungan dengan hilirisasi,
salah satunya pada aspek Sumber Daya Alam (SDA). Kita tahu bahwa Indonesia kaya
akan sumber daya alam, salah satunya bambu.

Bambu sendiri adalah salah satu produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) Indonesia yang dapat menawarkan solusi sebagai tanaman yang tumbuh cepat dan mampu menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar.

Kemampuan regeneratif yang kuat, menjadikan bambu bahan dasar yang ideal untuk berbagai produk, termasuk tisu. Selain itu, bambu punya kelebihan sebagai bahan dasar yang eco-friendly (produk yang ramah lingkungan) dan biodegradable (bahan yang dapat terurai secara alami).

MIUTISS sebagai salah satu produk yang terbuat dari bambu berkomitmen dalam ESG
(Environmental, Social, and Governance). Dalam memproduksi tisu bambu, ESG
memainkan peran penting dalam memastikan bahwa produk tidak hanya berkualitas
tinggi tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat.

Proses pembuatan tisu bambu premium MIUTISS yang ramah lingkungan (dok. MIUTISS)

  • Lingkungan (environmental)

Dengan menggunakan bambu sebagai bahan dasar telah berkontribusi pada pelestarian hutan dan mengurangi deforestasi. Bambu yang tumbuh cepat dan bisa dipanen berulang kali adalah alternatif yang jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan pohon yang memerlukan waktu puluhan tahun untuk tumbuh.

Selain itu, proses produksi tisu bambu juga lebih hemat air dan energi dibandingkan dengan produksi tisu wood pulp, yang berarti jejak karbon yang dihasilkan juga lebih rendah.

  • Sosial (social)

Produksi bambu seringkali melibatkan petani lokal di daerah pedesaan yang mendapatkan keuntungan dari penanaman bambu. Dengan mendukung ekonomi lokal dan memberikan pelatihan bagi petani, tisu bambu turut memberdayakan masyarakat setempat.

Lebih dari sekadar bisnis, tisu bambu berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung pembangunan komunitas di daerah penghasil bambu.

  • Governance (governance)

Di Indonesia, peran pemerintah sangat sentral dalam mendorong penerapan ESG, terutama setelah G20 di Indonesia yang menekankan pentingnya transisi menuju ekonomi hijau (eco-green). Dalam forum tersebut, pemerintah Indonesia menggarisbawahi komitmennya terhadap pengurangan emisi karbon dan peningkatan penggunaan energi terbarukan.

Hal ini menciptakan lingkungan regulasi yang mendukung perusahaan-perusahaan seperti MMI, yang berupaya memanfaatkan bahan baku berkelanjutan seperti bambu, untuk berkontribusi pada target hijau nasional. MMI memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga aman dan berkualitas tinggi untuk konsumen, karena MIUTISS telah lulus uji dermatologi.

5. Cetak rekor MURI sebagai tisu bambu putih pertamadi Indonesia

MIUTISS cetak rekor MURI sebagai Tisu Bambu Putih Pertama di Indonesia (dok. MIUTISS)

Dengan slogan “Lembut dan Nyaman di Setiap Sentuhan”, Tisu bambu MIUTISS mendukung khususnya wanita Indonesia dalam menggunakan produk terbaik, agar kulit terhindar dari iritasi dengan menghadirkan inovasi tisu bambu putih pertama di Indonesia, 2x lebih kuat lebih lembut, 3x lebih menyerap dan higienis.

Andriana Noro Iswari, Brand Manager MIUTISS mengatakan bahwa ia sangat bangga atas pencapaian MIUTISS yang berhasil mendapatkan rekor MURI sebagai tisu bambu putih pertama di Indonesia. Menurutnya, ini adalah bukti nyata dari komitmen MIUTISS terhadap inovasi dan kualitas.

"MIUTISS bukan hanya ramah lingkungan dan bebas klorin, tetapi juga sangat serbaguna
untuk berbagai aktivitas dari menjaga kebersihan pribadi, perawatan kulit, hingga
keperluan sehari-hari. Kami percaya bahwa MIUTISS mampu memberikan kenyamanan
dan keamanan bagi konsumen di setiap sentuhan, serta mendukung gaya hidup
berkelanjutan," ucap Andriana.

MIUTISS cetak rekor MURI sebagai Tisu Bambu Putih Pertama di Indonesia (dok. MIUTISS)

Sementara itu, Mengky Mangarek, Direktur Utama PT Multi Medika Internasional Tbk dalam acara penyerahan Rekor MURI yang diadakan pada Senin, (21/10/2024) mengatakan bahwa inovasi adalah kunci keberhasilan.

"Dalam setiap produk yang kami kembangkan termasuk salah satunya MIUTISS, kami selalu mengutamakan kebutuhan konsumen yang semakin peduli dengan kesehatan dan lingkungan. MIUTISS adalah hasil dari pendekatan kami yang berfokus pada teknologi modern dan bahan ramah lingkungan. Menghasilkan produk tisu bambu yang berkualitas dan berbeda dari yang ada di pasaran. Bukan hanya berbeda, tapi juga bermanfaat bagi kehidupan," jelasnya.

6. Komitmen MIUTISS sebagai produk berkualitas tinggi dan ramah lingkungan

Tisu bambu premium MIUTISS (dok. MIUTISS)

MIUTISS berkomitmen untuk menghadirkan produk yang tidak hanya berkualitas tinggi,
tetapi juga ramah lingkungan, sebagai bagian dari tanggung jawabnya terhadap bumi.
Dengan hadirnya MIUTISS sebagai tisu bambu putih pertama di Indonesia, konsumen
dapat lebih mengenal fitur-fitur lain dari tisu bambu MIUTISS, yaitu:

  • Tisu bambu putih pertama di Indonesia

MIUTISS adalah tisu bambu putih premium No. 1 dan pertama di Indonesia yang menawarkan kelembutan dan kekuatan maksimal. Dibuat dari 100% bambu alami, cocok untuk kecantikan dan perawatan sehari-hari bagi segala usia. MIUTISS juga menjadi tisu bambu berwarna putih karena diproses dengan pemutihan Totally Chlorine Free (TCF) yang menggunakan Hidrogen Peroksida.

  • 2x lebih kuat dan lebih lembut

Mudah menyerap dan tidak mudah robek. Hal ini membuat tisu lebih bermanfaat dan efisien dalam penggunaannya.

  • 3x menyerap maksimal dan higienis

Menyerap kelembaban secara efisien, ideal untuk berbagai penggunaan seperti menyeka dan perawatan pribadi, dibuat dengan bahan teknologi canggih untuk meningkatkan daya serapnya. MIUTISS juga memberikan sentuhan lembut dan higienis yang sempurna untuk menjaga kesehatan kulit.

  • 100% bebas klorin

Tisu MIUTISS secara alami bersifat hipoalergenik karena tidak memiliki partikel debu. Mengurangi efek iritasi bagi penderita rinitis, alergi, atau kulit sensitif.

  • Antibakterial

MIUTISS tidak menggunakan bahan kimia keras dalam proses pemutihan atau produksi tisunya. Hal Ini menjadikan MIUTISS lebih aman dan lembut untuk kulit, terutama untuk mereka yang memiliki kulit sensitif atau alergi. Selain itu, bebas klorin juga lebih ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan limbah berbahaya yang dapat mencemari air dan tanah.

  • Dermatologically tested

MIUTISS telah melalui pengujian dermatologis, yang memastikan tisu ini aman dan lembut bagi kulit. Ini memberikan jaminan kepada konsumen bahwa MIUTISS tidak menyebabkan iritasi atau masalah kulit, sehingga cocok digunakan oleh orang-orang dengan kulit sensitif.

  • Tidak menyebabkan iritasi

Tisu MIUTISS secara alami bersifat hipoalergenik karena tidak memiliki partikel debu. Mengurangi efek iritasi bagi penderita rinitis, alergi, atau kulit sensitif. MIUTISS hadir dengan 4 ukuran, yaitu Facial Tissue 250’s, Facial Tissue 150’s, Pop-Up Tissue 150’s, dan Travel Edition 70’s.

Tisu MIUTISS tersedia di Boots, Foodhall, Raja Susu, AEON, GS Retail, Diamond, Hello Baby, Angel & Galaxi, Foodmax, Apotek Roxy, dan toko-toko terdekat lainnya. Kalau mau beli tisu MIUTISS secara online,  kamu bisa cek MIUShop Official Store di Shopee, Tiktok Shop, dan Tokopedia. (WEB/AMS)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Asri Muspita Sari
Bima Anditya Prakasa
Asri Muspita Sari
EditorAsri Muspita Sari
Follow Us