Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Roman Dinkel, Penderita Spina Bifida yang Menginspirasi Jutaan Orang

abcnews.go.com

Roman Dinkel, anak berusia dua tahun asal Overland Park, Kansas ini didiagnosis oleh dokter menderita spina bifida ketika ibunya, Whitney Dinkel mengandung Roman pada usia 20 minggu kandungan.

Spina Bifida sendiri adalah cacat lahir yang ditandai dengan terbentuknya celah atau defek pada tulang belakang dan sumsum tulang belakang bayi. Kelainan ini dipicu oleh pembentukan sumsum tulang belakang yang tidak sempurna pada bayi selama dalam kandungan.

1. Roman didiagnosis memiliki myelomenigocele

Roman didiagnosis memiliki myelomenigocele, bentuk paling parah dari empat jenis spina bifida yang ada pada usia bayi 20 minggu di kandungan. Selama ini Roman sudah belajar berjalan menggunakan beberapa alat untuk bantuan, seperti alat bantu jalan dan kruk.

Setahun kemudian, akhirnya Roman bisa berjalan sendiri untuk pertama kalinya dengan bantuan alat. Ibunya membagikan kebahagiaannya lewat sebuah video yang diunggah ke media sosial Facebooknya dan sudah ditonton puluhan juta kali.

2. Para netizen kagum atas perjuangannya

Dalam video tersebut, Roman berjalan dengan bantuan kruk. Raut wajahnya tampak bahagia. Ia memberi tahu anjingnya yang bernama Maggie untuk melihatnya ketika dia melakukan beberapa langkah.

Sementara itu, ribuan pengguna Facebook sangat kagum dengan apa yang dilakukan Roman dan banyak yang memberikan semangat kepadanya. Seorang netizen mengatakan, "Aku sedang dalam suasana hati yang mengerikan pagi ini, dan setelah melihat video ini aku langsung tersenyum lebar, lanjutkan itu pria kecil!!!"

3. Ayahnya berdoa supaya Roman bisa tumbuh, kuliah dan menikah

uncova.com

Sebelumnya, seperti dikutip dari People.com, ayahnya, Adam Dinkel mengatakan mereka sekeluarga menikmati setiap momen yang mereka miliki dengan Roman, dan mereka yakin Roman akan memiliki kehidupan yang luar biasa nantinya.

“Kami berdoa dia tumbuh, kuliah dan menikah serta memiliki anak-anak dan memiliki kehidupan yang panjang dan fantastis" ujar Adam.

"Dia bisa menjalani operasi kapan saja, apakah itu operasi otak atau apa pun. Tetapi pada akhirnya kami memiliki keyakinan bahwa dia akan memiliki kehidupan yang luar biasa karena apa yang telah kami lakukan untuknya. Itu sebabnya kami melakukan semua yang kami lakukan, untuk memberinya kehidupan sebaik mungkin," tegasnya.

Dengan apa dialami Roman yang begitu mengharukan dan inspiratif ini, kita bisa membawa pandangan yang positif terkait tentang disabilitas. Kekurangan bukanlah halangan. Mereka yang memiliki keterbatasan pun tetap menjalani kehidupannya dengan semangat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
William Sanjaya
EditorWilliam Sanjaya
Follow Us