Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Cemas Berlebihan? Stop 7 Kebiasaan Ini untuk Hidup Lebih Damai

ilustrasi cemas (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setiap orang pasti pernah merasa cemas. Namun, ada perbedaan besar antara kekhawatiran yang wajar, seperti menghadapi acara penting, dengan kecemasan berlebihan tentang hal-hal yang di luar kendali kita, seperti opini orang lain atau apa yang akan terjadi di masa depan.

Kecemasan berlebihan hanya menguras energi dan pikiran, membuatmu stres tanpa alasan jelas. Padahal, hidup yang lebih tenang bisa kamu dapatkan jika kamu mulai berhenti melakukan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Yuk, simak tujuh kebiasaan berikut yang perlu kamu tinggalkan untuk hidup lebih damai.

1. Berusaha mengontrol hal yang gak bisa dikendalikan

ilustrasi frustrasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Coba diingat, berapa kali kamu merasa cemas karena ingin mengontrol sesuatu yang sebenarnya di luar kendalimu? Mungkin itu pendapat orang lain, hasil ujian, atau bahkan cuaca. Hal-hal ini memang gak bisa kita kendalikan, dan memaksakan diri hanya membuat stres bertambah.

Alih-alih memaksakan diri, fokuslah pada hal-hal yang benar-benar berada dalam kendalimu. Menurut para ahli, menerima ketidakpastian adalah langkah awal untuk hidup lebih damai. Jadi, lepaskan yang gak bisa kamu kendalikan dan biarkan hidup mengalir sesuai jalannya.

2. Terlalu banyak berpikir

ilustrasi overthinking (pexels.com/Aleksandar Andreev)

Overthinking adalah salah satu musuh terbesar ketenangan. Kamu mungkin sering terjebak dalam pikiran "bagaimana kalau" atau skenario buruk yang belum tentu terjadi. Bukannya menemukan solusi, kamu justru menciptakan tekanan tambahan untuk diri sendiri.

Cobalah praktikkan mindfulness atau meditasi untuk melatih pikiran tetap berada di masa kini. Sebagian besar hal yang kamu cemaskan mungkin gak akan pernah terjadi. Jadi, kenapa membuang energi memikirkannya?

3. Membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi medsos Instagram (pexels.com/Kaboompics.com)

Hidup di era media sosial, kamu mungkin sering melihat hidup ‘sempurna’ orang lain dan mulai membandingkan dengan hidupmu sendiri. Namun, tahukah kamu? Apa yang kamu lihat hanyalah ‘highlight’ mereka, bukan keseluruhan cerita.

Daripada sibuk membandingkan, lebih baik fokus pada perjalananmu sendiri. Setiap orang punya jalannya masing-masing, dan gak ada yang salah dengan itu. Rayakan pencapaian kecilmu dan terus berkembang menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

4. Menghindari masalah

ilustrasi santai (pexels.com/George Pak)

Kebiasaan menghindar hanya akan membuat masalah terasa lebih besar dari yang sebenarnya. Misalnya, kamu merasa cemas tentang pekerjaan yang menumpuk, lalu malah memilih menunda-nunda. Akibatnya, stres justru bertambah.

Menghadapi masalah secara perlahan, meskipun sulit, adalah solusi yang lebih baik. Mulailah dengan langkah kecil, dan kamu akan melihat bahwa masalah tersebut gak sebesar yang kamu bayangkan.

5. Terus-menerus mencari kepastian

ilustrasi teman diskusi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Apakah kamu sering meminta pendapat orang lain untuk merasa lebih tenang? Meskipun wajar, kebiasaan ini bisa membuatmu semakin tergantung pada orang lain dan mengurangi kepercayaan dirimu, lho.

Belajarlah mempercayai instingmu sendiri. Menurut para psikolog, meningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan adalah kunci untuk mengurangi kecemasan.

6. Hanya fokus pada hal negatif

ilustrasi merenung (pexels.com/Min An)

Apabila kamu terus-menerus memusatkan perhatian pada hal-hal buruk, hidup akan terasa berat dan suram. Padahal, setiap situasi pasti punya sisi positif, meskipun kecil.

Maka itu, latihlah dirimu untuk bersyukur atas hal-hal baik yang kamu miliki. Kebiasaan ini akan membantumu melihat hidup dari sudut pandang yang lebih optimis dan penuh harapan.

7. Terjebak dalam bayangan masa depan

ilustrasi khawatir (pexels.com/Alex Green)

Perlu kamu sadari, terlalu banyak memikirkan masa depan bisa membuatmu lupa menikmati saat ini, lho. Kamu mungkin khawatir tentang apa yang akan terjadi, padahal masa depan belum tentu seperti yang kamu bayangkan.

Meditasi dan mindfulness bisa membantumu untuk tetap fokus pada masa kini. Ingat, masa depan adalah hasil dari apa yang kamu lakukan hari ini. Jadi, nikmati setiap momennya, ya.

Melepaskan kebiasaan yang memicu kecemasan memang gak mudah, tapi hasilnya akan sepadan. Dengan belajar membedakan antara apa yang bisa dan gak bisa kamu kendalikan, kamu bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Yuk, mulai langkah kecil hari ini untuk hidup yang lebih damai dan bahagia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riva Khodijah
EditorRiva Khodijah
Follow Us