Ciri-Ciri Penyakit Ain dalam Islam, Bisa Mendahului Takdir

Penyakit ain benar adanya

Agama Islam mengenal adanya penyakit ain. Penyakit ini memang tidak terlihat secara fisik, tetapi sangat membahayakan. Meski begitu, seseorang bisa mengenali penyakit ini dari hal yang tampak dan dikenali sebagai ciri penyakit ain.

Penyakit ain merupakan penyakit non-medis yang muncul akibat pandangan kagum atau takjub yang disertai dengan perasaan iri dan dengki dari seseorang. Nah, bagi kamu yang ingin tahu lebih lanjut, berikut IDN Times bagikan pengertian, ciri penyakit ain, hingga cara menghindarinya.

Yuk, simak informasi lengkapnya di artikel ini!

1. Pengertian penyakit ain

Ciri-Ciri Penyakit Ain dalam Islam, Bisa Mendahului Takdirilustrasi definisi ain (pexels.com/Mona Termos)

Ain memiliki beberapa pengertian. Salah satunya yang dilansir NU Online sebagai berikut:

والعين نظر باستحسان مشوب بحسد من خبيث الطبع يحصل للمنظور منه ضر

Artinya: "Ain adalah pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya” (Syekh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, Fath al-Bari, juz 10, hlm. 200)

Namun, ain tidak harus selalu merasa dengki. Ain juga didefinisikan sebagai pandangan kekaguman dari orang yang tidak sedang dengki, tetapi kekaguman tersebut tidak disertai dengan zikir dan pujian terhadap Allah SWT.

2. Asal mula penyakit ain

Ciri-Ciri Penyakit Ain dalam Islam, Bisa Mendahului Takdirilustrasi asal mula penyakit ain dari tatapan kekaguman (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penyakit ain tidak datang dengan sendirinya begitu saja. Ain berawal dari kekaguman seseorang saat melihat sesuatu.

Penyakit ain sendiri memang sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW hidup. Walau banyak orang yang menyangkalnya, tetapi ain itu benar adanya dan pernah terjadi. Kalau ada yang mendahului takdir, itu adalah ain. Rasulullah SAW bersabda,

العين حق، ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين

Artinya: “Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa.” (HR. Muslim no. 2188)

Yang membuat penyakit ini menjadi sangat seram adalah ain bisa mendahului kematian seseorang. Ini seperti hadis yang disampaikan dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda.

أكثرُ مَن يموت بعدَ قضاءِ اللهِ وقَدَرِهِ بالعينِ

Artinya: “Sebab paling banyak yang menyebabkan kematian pada umatku setelah takdir Allah adalah ain.” (HR. Al Bazzar dalam Kasyful Astar [3/ 404], dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.1206)

3. Ain bisa menimpa benda mati

Ciri-Ciri Penyakit Ain dalam Islam, Bisa Mendahului Takdirilustrasi benda mati (unsplash.com/Kara Eads)

Kamu pernah punya barang baru dan seketika rusak? Hati-hati, bisa jadi itu penyakit ain yang menimpa benda kesayanganmu. Para ulama mengatakan bahwa benda mati bisa terkena ain. Nah, ain pada benda mati bisa menyebabkan benda-benda tersebut rusak atau hancur secara tiba-tiba.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW pernah berdoa.

اللهم إني أسألك العفو والعافية في ديني ودنياي وأهلي ومالي

Artinya: "Ya Allah, aku meminta ampunan dan keselamatan pada agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.” (HR. Abu Daud no.5074, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud)

Adapun ayat yang menjadi dalil bahwa benda mati atau harta kamu bisa terkena ain sekaligus dibolehkannya ruqyah terhadapnya adalah sebagai berikut.

“Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “masyaAllah, laa quwwata illaa billah”. Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan” (Q.S. Al Kahfi: 39)

Dari hadis dan penjelasan tersebut, Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan bahwa sebagian salaf mengatakan kalau seseorang yang kagum pada harta, keadaan, atau kepada anaknya, hendaknya ia mengucapkan maa syaa Allah, laa quwwata illaa billaah.

4. Ciri-ciri penyakit ain

Ciri-Ciri Penyakit Ain dalam Islam, Bisa Mendahului Takdirilustrasi sakit kepala (freepik.com/stefarmerpik)

Nah, setelah kamu mengetahui definisi dari penyakit ain, gak lengkap kalau belum memahami tentang ciri-ciri penyakit ain. Ciri penyakit ain yang sangat menonjol adalah adanya perpindahan dari kondisi sehat ke kondisi tidak sehat. Efeknya di setiap orang juga bermacam-macam, ada yang langsung sakit, celaka, atau bisa menyebabkan kematian.

Menurut Syaikh Abdul Azi As-Sadhan, berikut ciri-ciri penyakit ain.

  • Sakit kepala yang berpindah-pindah.
  • Wajah menjadi pucat.
  • Sering buang air kecil.
  • Nafsu makan lemah.
  • Mati rasa.
  • Panas atau dingin di anggota badan.
  • Detak jantung yang cepat dan tidak beraturan.
  • Rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu.
  • Bersedih dan merasa sempit atau sesak di dada.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Perilaku dan emosi yang berlebihan.
  • Rasa kebencian yang tidak wajar.
  • Sering bersendawa.
  • Menguap atau terengah-engah.
  • Menyendiri atau suka mengasingkan diri.
  • Diam atau malas bergerak.
  • Senang atau terlalu banyak tidur.
  • Adanya masalah kesehatan tertentu tanpa ada sebab medis yang diketahui.

Meski begitu, tak semua ciri-ciri di atas sudah pasti ain, ya. Sebuah penyakit hakikatnya terjadi atas izin Allah SWT. Tugas kamu adalah mengupayakan kesembuhan sesuai dengan aturan-Nya dan sunah Rasulullah SAW.

5. Penyebab ain

Ciri-Ciri Penyakit Ain dalam Islam, Bisa Mendahului TakdirIlustrasi melihat seseorang (pexels.com/Kindel Media)

Pada prinsipnya, penyebab utama ain adalah karena adanya pandangan penuh iri dan dengki (hasad) terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain. Meski begitu, tidak semua orang yang hasad dapat menyebabkan penyakit ain.

dm-player

Ain juga bisa disebabkan karena perasaan kagum yang tidak disertai dengan doa. Menurut Ibnul Qayyim rahimahullah, untuk mencegah keburukan saat melihat hal-hal yang membuatmu takjub, hendaknya kamu mengucapkan allahumma baarik ‘alaih.

Ustaz Khalid Basalamah menyebutkan bahwa sebagian ulama menambahkan penyebab penyakit ain selain hasud, yakni karena orang itu punya halusinasi atau membayangkan hal-hal yang tak ada. Karena itu, hal-hal ini bisa membuat hatinya lemah, menjadi jahil terhadap hukum agama sehingga muncul penyakit ain pada dirinya.

Hal ini seperti pendapat Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal yang mengutip Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad (4: 153) tentang ain yang berasal dari khayalan. Beliau berkata,


ونفس العائن لا يتوقف تأثيرها على الرؤية ، بل قد يكون أعمى فيوصف له الشيء فتؤثر نفسه فيه وإن لم يره ، وكثير من العائنين يؤثر في المعين بالوصف من غير رؤية

Artinya: "Ain bukan hanya lewat jalan melihat. Bahkan orang buta sekali pun bisa membayangkan sesuatu lalu ia bisa memberikan pengaruh ‘ain meskipun ia tidak melihat. Banyak kasus yang terjadi yang menunjukkan bahwa ‘ain bisa menimpa seseorang hanya lewat khayalan tanpa melihat."

6. Cara mencegah ain

Ciri-Ciri Penyakit Ain dalam Islam, Bisa Mendahului Takdirilustrasi membaca Al-quran (pexels.com/Abdullahghatasheh)

Penyakit ain bisa menjangkit siapapun. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegahmu terjangkit penyakit ain. Yuk, simak informasi lengkapnya berikut ini.

  • Kunci utama menjauhkan diri dari penyakit ain adalah mendekatkan diri pada Allah SWT.
  • Rutin berzikir setiap hari dan berdoa untuk diri sendiri dan anak-anak kita agar terhindari dari orang yang hasad.
  • Sering membaca Tri-Qul (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas).
  • Menghindari sikap suka pamer dan berhias diri. Hendaknya kamu memiliki sikap tawadhu (rendah hati).
  • Hindari menyebut kesuksesan, kekayaan, dan kebahagiaan keluarga. Hal ini bisa menyebabkan orang lain kagum berlebihan terhadapmu.
  • Membaca zikir, seperti zikir pagi-petang.
  • Kamu juga bisa membaca doa yang biasa diucapkan Rasulullah SAW untuk meminta perlindungn untuk Hasan dan Husain, yaitu:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
/audzu bi kalimaatillahit taammati min kulli syathanin wa haammatin wa min kulli 'ainin laammatin/
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua Setan, Binatang yang beracun dan ‘Ain yang menyakitkan” (HR al-Bukhari, no. 3371).
  • Saat sedang melihat sesuatu yang menakjubkan, hendaknya kamu berdoa untuknya dengan mengatakan barakallahu fik.

7. Cara mengobati ain

Ciri-Ciri Penyakit Ain dalam Islam, Bisa Mendahului Takdirilustrasi air wudhu (pixabay.com/İbrahim Mücahit Yıldız)

Kalau sudah terlanjur terkena ain, lantas bagaimana tindakan yang sebaiknya kamu lakukan? Langkah pertama adalah hendaknya bersabar. Selanjutnya, kamu bisa mengupayakan beberapa hal.

Berikut ini beberapa cara mengobati penyakit ain sesuai sunah Rasulullah SAW.

1. Mandi dari air bekas mandi orang yang menyebabkan ain

Kalau ada orang yang meminta kamu mandi, hendaknya kamu langsung mandi dan tidak tersinggung, ya. Pasalnya, kemungkinan orang tersebut merasa ia terkena ain darimu.

Nah, mandi dari air bekas mandi orang yang menyebabkan ain bisa menjadi usaha untuk mengobati ain dalam diri seseorang. Namun, tentunya hal ini dilakukan saat kamu sudah mengetahui pasti siapa yang menyebabkan ain, ya.

Hal ini sebagaimana hadis dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhum, Nabi SAW bersabda.

"Ain itu benar adanya. Andaikan ada perkara yang bisa mendahului takdir, maka itulah ‘ain. Maka jika kalian mandi, gunakanlah air mandinya itu (untuk memandikan orang yang terkena ‘ain)”

(HR. Muslim no. 2188)

2. Mandi dari air bekas wudhu orang yang menyebabkan ain

Nah, tak cuma air bekas mandi, kamu juga bisa menggunakan air bekas wudhu orang yang menyebabkan ain untukmu. Mandi dari air bekas wudhu orang yang menyebabkan ain juga pernah terjadi di masa Rasulullah SAW.

Dalam suatu riwayat, Sahl bin Hunaif sakit seketika saat ‘Amir bin Rabi’ah melihat dan memuji kulit indah Sahl. Kemudian, air bekas wudhu 'Amir disiramkan kepada Sahl, kemudian Sahl pun kembali sehat.

3. Ruqyah syar’iyyah

Kalau kamu tidak mengetahui pasti siapa yang menyebabkan ain atasmu, kamu bisa melakukan ruqyah. Rasulullah SAW membolehkan seseorang yang terkena ain untuk diruqyah.

Di antara doa yang digunakan untuk meruqyah orang yang terkena ain adalah doa yang ada dalam hadis Aisyah radhiallahu’anha. Beliau berkata:

Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam merasakan sakit, Malaikat Jibril meruqyahnya dengan doa:

باسْمِ اللهِ يُبْرِيكَ، وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إذَا حَسَدَ، وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ

/bismillahi yubriik, wa min kulli daa-in yasyfiik, wa min syarri haasidin idza hasad, wa syarri kulli dzii ‘ainin/

Artinya: "Dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ‘ain" (HR. Muslim no.2185).

Tak selalu membaca doa tersebut, kamu juga bisa membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Sungguh Al-Qur'an merupakan obat untuk penyakit hati, jiwa, maupun fisik.

Penyakit ain memang sangat menyeramkan sebab bisa menduhului takdir. Karena itu, kamu harus selalu waspada dan melakukan berbagai hal untuk menghindari ain. Namun, kalau sudah ada ciri-ciri penyakit ain dalam dirimu, hendaknya kamu makin mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta melakukan upaya untuk menyembuhkannya, ya.

Penulis: Fanny Haristianti

Baca Juga: Doa Ain, Lengkap dengan Penjelasan dan Terjemahannya

Topik:

  • Sierra Citra
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya