Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sisi Positif dari Sikap Overthinking, Gak Selalu Buruk, Kok!

Krystal Jung di Sweet and Sour (Dok. Netflix/Sweet and Sour)

Sering kali sikap overthinking dianggap sebagai hal negatif yang akan merugikan diri sendiri. Gak heran, sih, sebab overthinking memang kerap menimbulkan kecemasan berlebihan kalau tidak dikelola dengan baik. Gak jarang orang akan mudah terjebak dalam pikiran negatifnya sendiri tanpa bisa melihat sisi positif di setiap situasi atau permasalahan.

Namun, jangan keburu mendiskreditkan orang yang punya kebiasaan overthinking dulu. Ternyata sikap overthinking juga gak selamanya buruk dan punya sisi positif juga, nih. Mau tahu apa saja? Keep reading!

1. Mampu melihat banyak hal dari berbagai sudut pandang

Ilustrasi orang berpikir (Unsplash.com/Isabela Drasovean)

Disadari atau tidak, orang yang overthinking sebenarnya justru sosok yang paling bisa melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Bawah sadar mereka terbiasa 'mencari' sumber kecemasan yang mungkin saja akan berdampak negatif bagi hidupnya dan orang-orang di sekitarnya.

Alhasil, kemungkinan-kemungkinan terburuk pun jadi terpantau jelas di mata mereka. Bukannya sengaja membuat diri sendiri cemas atau panik, mereka hanya memperluas cara berpikir atas situasi tertentu yang jarang disadari orang dalam waktu dekat.

2. Punya banyak waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan baik

Ilustrasi sedang khawatir (Unsplash.com/Kelly Sikkema)

Biasanya orang yang overthinking justru akan punya banyak rencana untuk mengantisipasi perubahan keadaan. Mereka bahkan terbilang sudah siap dengan langkah konkret yang harus diambil di situasi terburuk sekali pun. Step by step akan dipikirkan dengan matang dan dengan sangat baik.

Gak heran sih, di saat orang mencela, mereka justru punya waktu untuk bersiap. Namun, saat yang dikhawatirkan tidak terjadi, mereka jadi orang pertama yang lega dan gak merasa sia-sia karena sudah memikirkan banyak rencana antisipasi.

3. Cenderung lebih memikirkan orang lain dibanding diri sendiri

Ilustrasi kedekatan (Unsplash.com/Vonecia Carswell)

Tipikal orang overthinking sebenarnya adalah sosok yang penuh perhatian pada orang lain. Hal ini dikarenakan setiap kekhawatiran yang mereka rasakan kebanyakan justru berkaitan dengan orang-orang di sekitarnya, entah itu teman, keluarga, atau pasangan.

Bagi mereka, tidak ada yang lebih menggelisahkan hati dibanding hal buruk yang mungkin akan dialami orang terdekat. Mungkin bagi orang lain sikap ini tampak berlebihan karena kelewat memikirkan orang lain dibanding diri sendiri. Namun, bagi mereka ini justru bentuk totalitas dari perhatian yang tulus.

4. Terbiasa memperhatikan hal-hal kecil yang sering dianggap remeh oleh orang lain

Ilustrasi melihat keluar jendela (Unsplash.com/behrouz sasani)

Diakui atau tidak, orang yang cenderung overthinking adalah pribadi yang memerhatikan detail. Hal yang biasanya terlewat atau dianggap remeh oleh orang lain, bisa terpikirkan oleh mereka. Hal ini juga merupakan bentuk kesigapan dalam berpikir, lho. Gak sekadar cepat tanggap, tapi juga penuh pertimbangan pada banyak hal penting yang terkesan sepele.

5. Gak gampang kaget saat dihadapkan dengan situasi di luar rencana

Ilustrasi sedang khawatir (Unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Ada benarnya kalau orang overthinking dikatakan gak gampang kaget pada perubahan situasi. Pasalnya, mereka sudah punya banyak dugaan yang berkecamuk di pikiran sampai memikirkan cara mengatasinya. Jadi, saat ada hal buruk, mereka akan lebih siap. Bahkan saat rencana untuk mengatasi hal buruk gagal, mereka masih punya cadangan rencana lain yang bisa dipakai sesuai situasi yang terjadi.

Gimana? Ternyata sikap overthinking gak selamanya buruk, bukan? Lewat kelima sisi positif tadi, kita jadi paham bahwa setiap hal akan selalu punya dua sisi yang berdampingan, tak terkecuali overthinking.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us