Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Stop! Jangan Menasihati Temanmu Ketika Berada di 6 Kondisi Berikut

ilustrasi melarang (unsplash.com/Nadine Shaabana)

Dalam ruang lingkup pertemanan, tentu adakalanya kita merasa harus saling memberi nasihat ketika teman sedang ditimpa masalah atau sedang berperilaku tidak baik dengan tujuan agar teman kita menjadi baik lagi. Ketika ada seorang teman yang mau curhat ke kita itu tandanya dia telah percaya dengan kita sebagai tempat curhatnya.

Untuk menjaga kepercayaan ini tentu kita perlu sadar hal-hal yang beresiko mengakibatkan keretakan dalam pertemanan dan harus menghindarinya agar pertemanan tetap terjaga.

Jangan sampai kita membuatnya menyesal telah curhat ke kita. Karena itu, selalu ingat jangan menasihati teman ketika dia sedang berada dalam enam kondisi berikut. Karena nasihat tidak membuat dia menjadi lebih baik tapi malah membuat dia semakin terpuruk dan tidak nyaman ketika sedang bersama kita.

1. Saat dia hanyut dalam emosi

ilustrasi orang merenung (unsplash.com/Ethan Sykes)

Semua orang tentu pernah merasakan gejolak emosi yang membara. Di saat seperti ini, otak seakan memiliki perisai yang menolak semua nasihat yang diberikan.

Ketika teman sedang di kondisi seperti ini, cukup biarkan dia meredakan emosinya dulu dan selalu berada di sisinya tanpa banyak bicara. Karena hal ini lebih baik daripada kita memaksakan nasihat kepada dia yang sedang emosi. Bukan hal baik yang didapat tapi bisa jadi malah berujung pertengkaran.

2. Saat dia baru sadar akan kesalahannya

ilustrasi orang sendirian (pexels.com/Visionpic .net)

Setiap orang tentu pernah melakukan kesalahan. Ada yang secara langsung menyadari kesalahannya ada juga yang perlu waktu untuk itu. Ketika teman baru menyadari kesalahannya, tentu dia akan merasa bersalah dengan tindakannya yang salah itu. Jangan menasihatinya dengan mengungkit kembali hal yang lalu, dia akan semakin merasa bersalah. Menemaninya yang sedang merasa bersalah sudah lebih dari cukup.

3. Saat belum selesai cerita

ilustrasi orang sendirian (unsplash.com/Eduardo Vazquez)
ilustrasi orang sendirian (unsplash.com/Eduardo Vazquez)

Hargai semua orang yang mau bercerita kepada kita, karena diperlukan kepercayaan dan kenyamanan ketika bercerita kepada orang lain. Karenanya, kita perlu mendengar kan semua yang diceritakan kepada kita. Jangan memotongnya dengan nasehat-nasehat yang membuat dia menjadi tidak nyaman dan akhirnya menyesal bercerita kepada kita.

4. Saat dia hanya butuh pendengar

ilustrasi orang sendirian (unsplash.com/Jeremi Thomas)

Adakalanya kita curhat kepada seseorang hanya untuk mengeluarkan semua beban berat yang ada di pikiran kita. Di saat seperti itu, tentu nasihat yang memojokkan akan membuat kita ingin mengurungkan niat untuk bercerita.

Nah, sama seperti kita. Teman kita juga terkadang akan seperti itu. Cukup pahami yang dia ucapkan, belikan makanan atau es krim jika perlu dan tetap berada disisinya saja akan membantunya meredakan pikirannya yang berkecamuk.

5. Saat dia lebih tahu akan hal itu

ilustrasi berteman (unsplash.com/Nonresident)

Rasanya aneh jika kita menjadi sok tahu dan menasihati teman kita ketika dia memiliki pengetahuan yang lebih luas dibanding kita. Hal ini juga akan membuatnya menjadi tidak nyaman ketika kita malah menghujani dia dengan hal yang sebenarnya dia tahu dan dia telah melakukan itu sebelum kita nasihati dia. Ini hanya akan membuat kita tidak keren di mata dia.

6. Saat dia di tengah keramaian

ilustrasi teman (unsplash.com/Donovan Grabowski)
ilustrasi teman (unsplash.com/Donovan Grabowski)

Poin ke enam ini menjadi hal yang harus diperhatikan. Karena, mau sebagus apa niat dan ucapan kita saat itu, jika dilakukan di tengah keramaian, maka yang akan muncul hanya rasa malu di dirinya yang akan berubah jadi rasa benci karena dipermalukan. Nasihati dia ketika hanya berdua, ini akan lebih baik dan dia pun akan lebih mudah menerima dan lebih terbuka daripada di tengah banyak orang. 

Ketika kita berada di enam kondisi tadi, tentu nasehat sebagus apapun tidak akan membuat kita menjadi lebih baik. Malah kita akan menjadi semakin emosi dan merasa tidak nyaman. Orang lain pun akan merasakan hal yang sama, karena itu jangan sampai kita melakukan hal yang sama kepada mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Umi Khoiriyah
EditorUmi Khoiriyah
Follow Us