Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Strategi Bikin Ruang Minimalis dari Declutter System dan Smart Layout

ilustrasi meja makan minimalis (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi meja makan minimalis (freepik.com/rawpixel.com)
Intinya sih...
  • Memulai declutter dengan tujuan yang jelas
  • Mengelompokkan barang berdasarkan fungsi, bukan lokasi
  • Mengatur layout agar alur gerak terasa ringan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah merasa rumah sudah sering dibersihkan, tapi tetap terlihat penuh dan melelahkan secara visual? Kamu gak sendirian, karena banyak orang mengalami hal yang sama. Barang sebenarnya gak selalu bertambah, tapi ruang terasa semakin sempit. Mata sulit beristirahat, pikiran ikut terasa sesak, dan ruangan gak lagi memberi rasa tenang. Situasi ini sering terjadi karena ruang belum dikelola dengan sistem yang tepat.

Di sinilah declutter system dan smart layout memainkan peran penting. Declutter system membantu kamu memilah barang secara sadar, bukan sekadar memindahkan dari satu sudut ke sudut lain. Smart layout berfokus pada cara menata ruang agar alurnya terasa ringan dan efisien. Kalau kamu setuju bahwa ruang minimalis seharusnya membuat hidup lebih simpel, bukan justru membingungkan, lima strategi berikut bisa jadi titik awal yang realistis dan mudah diterapkan.

1. Memulai declutter dengan tujuan yang jelas

ilustrasi rumah minimalis (pexels.com/Alex Tyson)
ilustrasi rumah minimalis (pexels.com/Alex Tyson)

Declutter sering gagal karena dilakukan tanpa tujuan yang spesifik. Kamu mungkin mulai merapikan, lalu berhenti di tengah jalan karena bingung harus membuang atau menyimpan apa. Akhirnya, barang hanya berpindah tempat dan ruangan tetap terasa penuh. Kondisi ini bikin lelah dan mematahkan semangat. Pernah mengalami hal serupa?

Tujuan yang jelas membantu proses declutter berjalan lebih terarah. Kamu bisa bertanya pada diri sendiri apakah ruangan ingin terasa lebih lega, lebih rapi, atau lebih fungsional. Setiap keputusan menyimpan atau melepas barang jadi lebih mudah. Ruang pun mulai terasa bernapas karena isinya benar-benar relevan. Declutter bukan lagi aktivitas melelahkan, tapi langkah sadar menuju ruang minimalis.

2. Mengelompokkan barang berdasarkan fungsi, bukan lokasi

ilustrasi ruang kerja minimalis (freepik.com/freepik)
ilustrasi ruang kerja minimalis (freepik.com/freepik)

Banyak orang menata barang berdasarkan tempat terakhir barang itu berada. Padahal, pendekatan ini sering membuat barang tersebar dan sulit dikontrol. Kamu mungkin menyimpan satu jenis barang di beberapa sudut berbeda tanpa sadar. Akibatnya, jumlah terasa berlipat dan ruang jadi penuh. Declutter system akan bekerja lebih efektif jika kamu fokus pada fungsi barang.

Mengelompokkan barang berdasarkan fungsi membantu kamu melihat jumlah sebenarnya. Kamu jadi sadar mana yang berlebihan dan mana yang masih dibutuhkan. Keputusan menyimpan terasa lebih objektif karena didasarkan pada kegunaan. Ruang juga jadi lebih rapi karena setiap barang punya 'peran' yang jelas. Kamu setuju, kan, ruang minimalis itu tentang fungsi yang terasa masuk akal?

3. Mengatur layout agar alur gerak terasa ringan

ilustrasi ruang kerja minimalis (freepik.com/freepik)
ilustrasi ruang kerja minimalis (freepik.com/freepik)

Ruang minimalis bukan hanya soal sedikit barang, tapi juga tentang bagaimana kamu bergerak di dalamnya. Furnitur yang terlalu besar atau salah posisi bisa memutus alur ruang. Kamu mungkin sering harus memutar badan atau melangkah ekstra hanya untuk berpindah tempat. Kondisi ini membuat ruang terasa sempit meski luasnya cukup. Smart layout membantu mengatasi masalah ini.

Penataan ulang furnitur dengan mempertimbangkan alur gerak membuat ruang terasa lebih lapang. Jalur utama dibiarkan bersih tanpa hambatan visual. Mata dan tubuh bisa bergerak lebih bebas. Ruangan terasa lebih ramah untuk aktivitas sehari-hari. Layout yang cerdas sering kali memberi efek lega tanpa harus mengurangi banyak barang.

4. Memilih furnitur multifungsi untuk mengurangi visual clutter

ilustrasi furnitur
ilustrasi furnitur (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Furnitur berfungsi tunggal sering memakan ruang lebih banyak dari yang dibutuhkan. Kamu mungkin punya meja, rak, dan kotak penyimpanan terpisah untuk satu area kecil. Akibatnya, visual ruangan terasa ramai meski barangnya gak banyak. Declutter system akan lebih efektif jika didukung furnitur yang bekerja ganda. Smart layout pun jadi lebih mudah diterapkan.

Furnitur multifungsi membantu mengurangi jumlah elemen di dalam ruang. Satu furnitur bisa menggantikan dua atau tiga fungsi sekaligus. Ruangan terlihat lebih bersih dan terorganisir. Mata gak lelah melihat terlalu banyak bentuk. Pendekatan ini membuat ruang minimalis terasa lebih realistis untuk kehidupan sehari-hari.

5. Menyisakan ruang kosong sebagai bagian dari desain

ilustrasi ruang kerja minimalis (freepik.com/freepik)
ilustrasi ruang kerja minimalis (freepik.com/freepik)

Ruang kosong sering dianggap sebagai ruang yang belum dimanfaatkan. Padahal, dalam konsep minimalis, ruang kosong justru punya nilai penting. Kamu setuju, kan, bahwa ruangan terasa lebih tenang saat gak semua sudut diisi? Ruang kosong memberi jeda visual dan membuat elemen lain terlihat lebih menonjol. Declutter system akan terasa lebih bermakna jika kamu memberi ruang untuk 'bernapas'.

Menyisakan ruang kosong membantu menjaga keseimbangan visual. Smart layout bekerja lebih optimal karena gak ada elemen yang saling bertabrakan. Ruangan terasa lebih lapang meski ukurannya gak berubah. Aktivitas sehari-hari pun terasa lebih nyaman. Minimalis bukan tentang mengosongkan segalanya, tapi tentang memberi ruang yang tepat.

Mewujudkan ruang minimalis gak harus dilakukan sekaligus atau dengan cara ekstrem. Declutter system dan smart layout membantu kamu melangkah secara bertahap dan sadar. Setiap keputusan kecil memberi dampak besar pada rasa nyaman di rumah. Ruangan terasa lebih rapi tanpa kehilangan fungsi. Hidup pun terasa sedikit lebih ringan.

Saat ruang mulai tertata, efeknya sering terasa ke pikiran. Kamu jadi lebih mudah fokus, lebih tenang, dan lebih betah di rumah. Minimalis bukan sekadar gaya visual, tapi cara mengelola ruang dan energi. Lewat strategi yang tepat, ruang minimalis bisa benar-benar bekerja untuk kamu. Dan bukankah rumah seharusnya menjadi tempat paling nyaman untuk kembali setiap hari?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Cara Menemukan Kembali Semangat Hidup yang Sempat Hilang

29 Des 2025, 23:15 WIBLife