Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Strategi Mengasah Keterampilan Negosiasi Lewat Kebiasaan Sehari-hari

Ilustrasi mengobrol
Ilustrasi mengobrol (Pexels.com/Edmond Dantès)
Intinya sih...
  • Mendengarkan lebih dari sekadar mendengar
  • Jangan takut mengajukan pertanyaan
  • Berlatih menyusun kompromi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Keterampilan negosiasi lebih dari sekadar berbicara atau berdebat. Ini adalah seni yang memerlukan keseimbangan antara memahami kebutuhan diri sendiri dan orang lain. Tanpa disadari, setiap hari kita berada dalam situasi yang memerlukan negosiasi—baik itu dalam pekerjaan, hubungan pribadi, atau bahkan saat memilih menu di restoran.

Mengasah keterampilan ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuanmu dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga membuka peluang yang lebih besar dalam mencapai tujuan. Berikut adalah lima strategi praktis yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan keterampilan negosiasi. Tidak perlu menjadi ahli, cukup mulai dengan kebiasaan kecil yang terintegrasi dalam rutinitasmu. Yuk, simak dan mulai praktikkan!

1. Mendengarkan lebih dari sekadar mendengar

Ilustrasi memperhatikan (Pexels.com/Gustavo Fring)
Ilustrasi memperhatikan (Pexels.com/Gustavo Fring)

Negosiasi yang baik dimulai dengan kemampuan mendengarkan. Terkadang, kita terlalu fokus pada apa yang ingin kita katakan, hingga melupakan untuk benar-benar memahami lawan bicara. Mendengarkan bukan hanya soal mendengar kata-kata, tetapi juga menangkap pesan yang tersirat. Saat kamu mendengarkan dengan penuh perhatian, kamu tidak hanya mendapatkan informasi lebih, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain.

Praktikkan kebiasaan ini dalam situasi sehari-hari, misalnya saat berdiskusi dengan rekan kerja atau keluarga. Cobalah untuk lebih fokus pada apa yang mereka katakan, bukan hanya menunggu giliran untuk berbicara. Dengan menjadi pendengar yang baik, kamu akan lebih mudah mengidentifikasi peluang untuk bernegosiasi dengan cara yang konstruktif.

2. Jangan takut mengajukan pertanyaan

Ilustrasi mengobrol (Pexels.com/Werner Pfennig)
Ilustrasi mengobrol (Pexels.com/Werner Pfennig)

Terkadang, orang merasa canggung untuk bertanya karena takut terlihat tidak tahu atau meragukan pendapat. Padahal, mengajukan pertanyaan yang relevan bisa membuka jalan untuk mendapatkan informasi lebih banyak yang bermanfaat dalam negosiasi. Dengan bertanya, kamu tidak hanya menunjukkan ketertarikan, tetapi juga menggali kebutuhan dan keinginan lawan bicara yang mungkin belum terungkapkan secara langsung.

Dalam kehidupan sehari-hari, mulai latih kebiasaan ini, misalnya ketika kamu berbicara dengan seseorang yang memiliki pengalaman lebih dalam bidang tertentu. Pertanyaan yang tepat bisa membuka perspektif baru dan memberi kamu informasi penting untuk merumuskan argumen yang lebih kuat. Ini adalah langkah penting untuk memperdalam pemahaman dan menciptakan ruang negosiasi yang lebih produktif.

3. Berlatih menyusun kompromi

Ilustrasi seorang wanita sedang berbicara (Pexels.com/SHVETS Production)
Ilustrasi seorang wanita sedang berbicara (Pexels.com/SHVETS Production)

Negosiasi tidak selalu tentang memenangkan satu pihak, tetapi tentang mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu bisa melatih keterampilan ini dengan mencari jalan tengah dalam keputusan-keputusan kecil, seperti memilih tempat makan bersama teman atau keluarga. Ini memberi latihan praktis untuk menemukan solusi yang memuaskan semua pihak, meski tidak semua kehendak kita terpenuhi sepenuhnya.

Dengan terus berlatih, kamu akan semakin terampil dalam menilai situasi dan mencari titik kompromi yang realistis. Setiap keputusan kecil yang kamu ambil untuk bernegosiasi dengan orang di sekitar kamu bisa membangun keterampilan ini secara alami. Semakin banyak kamu berlatih, semakin mudah untuk menangani situasi negosiasi yang lebih besar dan lebih kompleks di masa depan.

4. Kendalikan emosi dalam negosiasi

Ilustrasi mengobrol (Pexels.com/Ron Lach)
Ilustrasi mengobrol (Pexels.com/Ron Lach)

Salah satu tantangan terbesar dalam negosiasi adalah menjaga emosi tetap terkendali. Saat emosi ikut campur, keputusan seringkali menjadi kurang rasional dan hasilnya bisa merugikan kedua belah pihak. Negosiasi yang efektif memerlukan ketenangan dan ketajaman berpikir. Oleh karena itu, penting untuk melatih kemampuan mengelola emosi—baik itu dalam pertemuan profesional atau interaksi pribadi.

Berlatihlah dalam situasi sehari-hari, seperti saat menghadapi ketidaksepakatan dengan pasangan atau teman. Alih-alih marah atau merasa frustrasi, cobalah untuk lebih fokus pada solusi dan tidak terbawa perasaan. Dengan mengelola emosi, kamu bisa membuat keputusan yang lebih jelas dan rasional, yang pada akhirnya memudahkan proses negosiasi.

5. Membangun kepercayaan secara konsisten

Ilustrasi berdiskusi (Pexels.com/fauxels)
Ilustrasi berdiskusi (Pexels.com/fauxels)

Kepercayaan adalah landasan dari setiap negosiasi yang sukses. Tanpa kepercayaan, segala usaha untuk mencapai kesepakatan akan sia-sia. Oleh karena itu, penting untuk selalu konsisten dalam tindakan dan kata-kata. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu bisa mulai membangun kepercayaan ini dengan menunjukkan integritas dalam hubungan interpersonal, baik itu dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.

Kepercayaan yang dibangun dengan langkah kecil ini akan menciptakan fondasi yang kuat untuk negosiasi yang lebih besar. Semakin sering kamu membuktikan diri sebagai individu yang dapat dipercaya, semakin mudah bagi orang lain untuk bekerja sama dan mencari kesepakatan denganmu. Ini adalah strategi jangka panjang yang memberikan hasil yang sangat berharga.

Negosiasi bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari dalam semalam. Ini adalah keterampilan yang berkembang seiring waktu, dengan latihan dan penerapan konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengasah kemampuan negosiasi, kamu tidak hanya menjadi lebih terampil dalam mencapai tujuan, tetapi juga belajar untuk beradaptasi dengan berbagai situasi sosial yang penuh dinamika.

Jangan takut untuk terus berlatih, karena setiap interaksi adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan menjalin hubungan yang lebih baik. Jadi, mulailah dari sekarang, praktikkan dan rasakan perbedaannya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

Mengenal Body Neutrality, Cara Sehat Berdamai dengan Tubuh

27 Sep 2025, 00:57 WIBLife