Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Membersihkan Energi Negatif Sebelum Masuk Tahun Baru

merayakan malam pergantian tahun
ilustrasi merayakan malam pergantian tahun (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Menata barang yang sudah lama mengganggu untuk pikiran lebih jernih dan prioritas lebih terlihat.
  • Mencatat hal yang sudah terlewati agar pikiran tidak penuh, membantu rencana lebih mudah disusun.
  • Mengurangi kegiatan yang membuat kehilangan waktu untuk diri sendiri, memberi kesempatan untuk beristirahat sebelum tahun baru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Akhir tahun sering membuat orang berhenti sejenak untuk melihat ulang kehidupan yang terasa berjalan cepat. Banyak hal yang belum sempat dibereskan akhirnya menumpuk menjadi beban kecil yang lama-lama menghabiskan energi. Situasi ini wajar, apalagi ketika rutinitas membuat kamu tidak sadar bahwa pikiran sudah penuh sejak lama.

Membersihkan energi negatif jadi langkah yang cukup membantu agar masuk tahun baru terasa lebih asyik dan tidak terbawa sisa kejenuhan di tahun sebelumnya. Berikut lima cara yang bisa kamu pertimbangkan.

1. Menata barang yang sudah lama mengganggu

menata barang
ilustrasi menata barang (pexels.com/RDNE Stock project)

Menumpuknya barang yang sebenarnya tidak terpakai sering memicu rasa sumpek tanpa disadari. Banyak orang baru menyadari hal ini setelah memeriksa kembali sudut kamar yang lama tidak disentuh. Menyingkirkan barang yang tidak memiliki fungsi, membantu pikiran lebih jernih karena ruang terasa lebih tertata. Kegiatan sederhana ini sering membuka jalan untuk memahami apa yang benar-benar dibutuhkan.

Beberapa orang bahkan menemukan motivasi baru setelah melihat kondisi ruangan yang lebih lega. Kondisi tersebut mendorong kebiasaan memilih barang secara lebih sadar sehingga konsumsi tidak lagi impulsif. Saat kebiasaan ini berjalan, kamu jadi lebih mudah melihat prioritas apa yang kamu perlukan dan apa yang tidak Kamu juga tidak mudah terdistraksi karena lingkungan yang rapi cenderung mempermudah konsentrasi.

2. Mencatat hal yang sudah terlewati agar pikiran tidak penuh

menulis jurnal
ilustrasi menulis jurnal (pexels.com/cottonbro studio)

Menulis apa yang kamu rasakan sepanjang akhir tahun membantu menyalurkan energi negatif dan pikiran yang menumpuk. Tak sedikit yang merasa lebih tenang setelah menuangkan isi kepala ke kertas karena tidak perlu lagi menahannya sendirian. Cara ini membuatmu lebih mudah melihat apa yang sebenarnya mengganggu pikiran selama ini. Kebiasaan ini sekaligus membantu mengingat hal yang patut disyukuri.

Mencatat, juga membuat rencana lebih mudah disusun karena kamu punya gambaran yang lebih jelas. Dari situ, kamu bisa menentukan langkah mana yang ingin diperbaiki. Aktivitas ini tidak membutuhkan alat khusus sehingga bisa dilakukan kapan saja. Kamu hanya perlu jujur pada diri sendiri agar manfaatnya terasa maksimal.

3. Mengurangi kegiatan yang membuatmu kehilangan waktu untuk diri sendiri

hangout
ilustrasi hangout (pexels.com/cottonbro studio)

Kegiatan tertentu mungkin terasa menyenangkan, tapi diam-diam menyita waktu dan membuatmu kekurangan ruang untuk beristirahat. Mengurangi kegiatan semacam ini bukan berarti berhenti bersosialisasi dengan orang lain, tapi memberi kesempatan untuk kembali menyadari bahwa kamu juga butuh me time. Kamu bisa mulai dari menolak ajakan yang sifatnya tidak terlalu mendesak agar tubuh tidak bekerja berlebihan. Kamu bisa rehat sejenak dan punya waktu tambahan untuk beristirahat sebelum memasuki tahun yang baru.

Saat kegiatan yang tidak perlu dikurangi, kamu bisa menerapkan jadwal yang lebih realistis. Kamu jadi tahu kapan harus berhenti sebelum tubuh dan pikiran terlalu lelah. Perubahan kecil bisa kamu pakai untuk memulihkan energi. Dengan waktu yang lebih tertata, tekanan dan perasaan lelah menjelang tahun baru terasa jauh lebih terkendali.

4. Mengganti pengaturan notifikasi yang memicu anxiety

notifikasi
ilustrasi notifikasi (pexels.com/Tranmautritam)

Notifikasi yang terus muncul sering membuat pikiran bekerja tanpa henti karena tubuh bereaksi seolah ada sesuatu yang harus segera ditangani. Ketika notifikasi berasal dari aplikasi yang memicu kecemasan, perasaan tidak tenang jadi semakin kuat, apalagi jika kamu terbiasa mengecek ponsel setiap kali layar berkedip. Mengatur ulang notifikasi membantu memutus rangkaian respons yang melelahkan ini karena kamu memberi batas yang jelas antara waktu pribadi dan interaksi dengan ponsel. Kamu bisa memilih aplikasi mana yang benar-benar penting, lalu menonaktifkan sisanya agar fokus tidak terpecah.

Perubahan kecil seperti mematikan notifikasi media sosial atau grup yang terlalu ramai biasanya langsung terasa karena pikiran tidak lagi dibombardir informasi. Kamu jadi lebih mampu menjaga kebiasaan sehari-hari tanpa harus waspada sepanjang waktu. Langkah ini juga membuatmu merasa lebih lega karena kamu hanya menerima hal-hal yang relevan. Kecenderungan overthinking berkurang dan kamu bisa memasuki tahun baru dengan isi  kepala yang lebih tenang.

5. Menahan opini agar terhindar dari konflik yang tidak perlu

konflik dengan pasangan
ilustrasi konflik dengan pasangan (pexels.com/Timur Weber)

Pada momen tertentu, mengungkapkan pendapat terasa penting, tetapi ada kalanya opini justru memicu perdebatan yang menguras energi. Menahan diri untuk tidak selalu bereaksi, membuat kamu punya kesempatan menilai ulang apakah sebuah obrolan layak direspons atau lebih baik dilewatkan. Tindakan sederhana ini bukan berarti memendam perasaan, melainkan memilih waktu dan situasi yang tepat agar komunikasi tetap sehat tanpa menambah beban emosional.

Ketika kamu menahan opini pada konteks yang tidak mendesak, kamu menghindari salah paham yang sering muncul dari percakapan spontan. Kamu juga memberi diri ruang untuk mengamati lebih dalam sehingga keputusan yang diambil terasa lebih matang. Kebiasaan ini membantu menjaga hubungan tetap harmonis sekaligus melindungi energi agar tidak terkuras pada konflik yang sebenarnya bisa dihindari. Kalau sanggup mengelola reaksi, kamu memasuki tahun baru dengan sikap yang lebih tenang dan siap menghadapi hal-hal ke depan tanpa khawatir.

Setiap orang punya cara berbeda untuk merapikan isi kepala menjelang tahun baru. Tidak perlu mengikuti langkah yang tidak cocok dengan situasimu, cukup pilih yang paling membantu meringankan pikiran dan perasaan. Kamu ingin mengakhiri tahun ini dengan pendekatan yang seperti apa?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us

Latest in Life

See More

Apa yang Dimaksud dengan Lipstik Food Grade, Kenapa Ramai Dibahas?

29 Des 2025, 20:01 WIBLife