6 Stres yang Dirasakan Manusia Modern saat Internet Lemot
- Tidak bisa bekerja atau bikin tugas karena koneksi internet buruk
- Komunikasi tersendat dan kesalahan pemesanan online membuat stres
- Kesulitan melakukan pembayaran nontunai dan akses hiburan online
Sadar gak sih, kalau di era modern seperti sekarang manusia lebih mudah stres? Satu sisi, kamu hidup di zaman yang segalanya menjadi lebih mudah dan cepat oleh bantuan teknologi. Di sisi lain, teknologi yang masih perlu terus disempurnakan juga kerap membuatmu stres.
Soal internet, misalnya. Kalau koneksi internet lancar seperi jalan tol tentu semua kegiatanmu ikut lancar. Namun, begitu ada masalah dan koneksi terputus-putus atau lambat sekali, mayoritas orang langsung stres.
Ketergantungan manusia modern terhadap koneksi internet telah begitu tinggi. Bukan lagi tiada hari tanpa internet. Namun setiap jam, menit, bahkan detik manusia modern ingin selalu terkoneksi melalui internet. Jika tidak, enam stres yang dirasakan manusia modern saat internet lemot berikut ini akan kamu alami.
1. Tidak bisa bekerja atau bikin tugas
Memang tidak semua pekerjaan perlu terhubung terus dengan internet. Namun, buatmu yang bekerja wajib memakai internet pasti langsung stres ketika koneksinya buruk. Remote worker misalnya, koneksi terputus sama dengan tak dapat bekerja.
Begitu pula mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas dan harus terhubung dengan internet. Mungkin kamu sampai mencari WiFi ke mana-mana. Satu jam nongkrong di kafe A lalu pindah ke kafe lain hanya demi WiFi.
Gak enak jika dirimu berlama-lama di kafe yang sama cuma buat menumpang mengerjakan tugas. Daripada kamu diusir mending tahu diri dengan membatasi waktumu berada di sana. Atau, kamu mencoba-coba kartu yang berbeda berharap itu menyelamatkanmu hari ini.
2. Komunikasi macet bikin cemas dan salah paham
Tidak bisa bekerja lantaran koneksi internet yang parah jelas bikin stres. Akan tetapi, di luar keperluan pekerjaan atau tugas kuliah pun kamu dapat tetap stres bila komunikasi tersendat-sendat. Padahal, ada hal-hal penting yang kudu dibicarakan atau sedang ditunggu.
Contohnya, dirimu menunggu kabar dari saudara yang menjaga orangtuamu. Ayah atau ibumu sakit keras sementara kamu di luar kota. Kamu takut di jam-jam koneksi internetmu terganggu ada kabar buruk yang terlambat sampai padamu.
Begitu pula buruknya sambungan internet bisa menyebabkan kesalahpahaman. Misalnya, instruksimu ditunggu oleh rekan kerja. Namun, karena kamu tidak dapat dihubungi sampai waktu hampir habis, mereka mengambil keputusan sendiri. Dirimu dapat dikira abai, sedangkan kamu juga kesal sebab mereka jalan sendiri.
3. Gak bisa memakai berbagai layanan online
Layanan apa saja yang bisa digunakan olehmu dan perlu internet buat mengaksesnya? Barangkali dirimu pengguna ojek online. Tanpa koneksi internet yang lancar, kamu membuka aplikasinya saja kesulitan apalagi mencari driver.
Bahkan koneksi internet yang buruk dapat menyebabkan kesalahan dalam pemesanan. Dirimu cuma memesan satu armada, malah datang dua driver sekaligus. Demikian juga dengan layanan lain berbasis internet.
Seperti pendaftaran pasien secara online hingga konsultasi dengan dokter menggunakan telemedicine. Maksud hati berobat tanpa ribet di tengah rasa sakit, kamu malah dibikin stres oleh internet yang putus nyambung. Makin banyak layanan berbasis internet yang biasa dipakai olehmu, makin kacau juga harimu.
4. Juga tak dapat melakukan pembayaran nontunai
Khususnya pembayaran nontunai yang menggunakan aplikasi perbankan atau dompet digital. Kamu biasa membayar apa pun dengan transfer, QRIS, atau dompet digital. Internet yang buruk membuat semua transaksi gak bisa dilakukan.
Masih mending jika dirimu tetap membawa uang tunai atau kartu debit dan kredit. Bila tidak karena kamu tak menyangka internet melambat bahkan tidak bisa dipakai sama sekali tentu repot. Malu juga kalau kejadiannya di tempat umum.
Dirimu tinggal membayar sesuatu, tetapi sampai smartphone berkali-kali di-restart tetap koneksinya gak nyangkut. Inilah pentingnya buatmu tetap membawa uang tunai sekalipun lebih suka transaksi nontunai. Hari sial tak ada yang tahu.
5. Lagi butuh hiburan malah tambah stres gagal connect mulu
Manusia modern menggunakan internet buat begitu banyak keperluan. Termasuk untuk mencari hiburan setelah hari yang melelahkan. Akan tetapi, apa jadinya bila koneksi internet memburuk? Padahal, kamu sudah punya daftar film yang hendak ditonton.
Juga game yang ingin dimainkan atau melihat berbagai video di YouTube. Boro-boro dirimu mengakses hiburan seperti di atas. Buruknya koneksi bikin kamu memperbarui kabar di beranda medsosmu pun tidak bisa.
Kamu telah membuka gadget dengan harapan akan segera memperoleh hiburan. Biar penatmu terangkat. Akan tetapi, jeleknya koneksi internet justru membuat suasana hatimu tambah buruk. Rasanya baik rutinitasmu maupun jaringan internet bersekongkol buat bikin dirimu tambah capek.
6. Bingung yang error perangkat, aplikasi, atau koneksi
Kebingungan bukan situasi yang menyenangkan. Ketika bingung, kamu tak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Ini menyebabkan tindakan-tindakanmu kemudian juga dapat keliru. Contohnya, dirimu mengira suatu aplikasi yang bermasalah sehingga tidak dapat dibuka.
Kamu sampai melakukan uninstall. Namun, buruknya jaringan malah membuatmu gak bisa mengunduhnya kembali. Atau, dirimu menyangka smartphone yang bermasalah. Kamu melakukan restart berkali-kali tanpa menjadi solusi.
Dirimu hendak menghubungi provider melalui media sosial pun kesulitan. Padahal, biasanya dari komentar sesama pengguna layanan dapat diketahui sedang terjadi gangguan jaringan atau tidak di berbagai daerah. Kamu baru yakin masalahnya ada pada koneksi internet yang buruk bila setelah perangkat disambungkan ke jaringan lain ternyata lancar.
Manusia modern hampir gak bisa lepas dari penggunaan internet untuk segala keperluan. Wajar kalau bakal ada stres yang dirasakan manusia modern saat internet lemot, apalagi kalau jaringan hilang total. Selain provider harus berbenah, sebaiknya kamu juga menggunakan layanan dari setidaknya dua provider berbeda. Agar bila terjadi gangguan pada salah satunya, dirimu tidak terlalu panik.
