5 Cara Sukses Melalui Quarter Life Crisis, biar Gak Galau!

21 Okt 2021, 14:46 WIB

ilustrasi quarter life crisis(pexels.com/id-id/olly)

Tahukah kamu apakah quarter life crisis, atau saat ini sedang mengalaminya. Quarter life crisis adalah pencarian jati diri buat orang-orang yang memasuki usia dewasa.
Dilansir dari Psychology today, Erik Erikson, seorang psikolog menjelaskan quarter life crisis banyak dialami pada usia 20-30 tahun. Karena pada usia tersebut banyak yang bingung terhadap dirinya sendiri termasuk apa yang seharusnya dilakukan.

Alhasil akan terjebak dalam dilema. Sehingga tak jarang membuat galau. Berikut lima cara sukses melalui quarter life crisis tersebut, yuk disimak

1.Berhenti membandingkan diri sendiri

ilustrasi membandingkan diri(pexels.com/id-id/olly)

Salah satu penyebab quarter life crisis timbul saat kamu melihat keberhasilan yang dicapai oleh orang sekitarmu, atau teman. Sehingga kamu merasa gagal dan rendah diri. Maka berhenti untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Hal ini akan membuang-buang waktu saja. Karena setiap orang mempunyai jalan dan cerita hidupnya masing-masing.

Lebih baik kamu menggali potensi diri yang ada. Lalu kembangkan agar membuahkan hasil yang terbaik. Kamu hanya perlu fokus pada dirimu, tujuan yang akan dicapai, serta proses yang sedang ditempuh. Semangat, ya

2.Anggap hal ini normal dan harus dilalui

ilustrasi fase normal(pexels.com/id-id/ekaterina-bolovtsova)

Tahukah, quarter life crisis adalah fase yang normal yang harus dilalui karena 86 persen orang seumuran kamu mengalami hal yang sama. Anggap saja ini adalah fase dalam hidupmu yang harus dilalui agar naik level menjadi lebih baik.

Seperti di sekolah semakin tinggi jenjang kelas, semakin sulit materi pelajarannya, dan makin dekat dengan kelulusan. Maka jangan galau, hadapi quarter life crisis ini dengan enjoy aja.

3.Bersama dengan orang yang bisa memberi dukungan

ilustrasi menceritakan kesulitan(pexels.com/id-id/olly)

Saat mengalami suatu masalah jangan menarik diri dari lingkungan sosial atau menyendiri. Cari siapa sahabat kamu yang paling bisa mengerti dan nyaman diajak bicara atau bertukar pikiran dan ngasih support.

Karena dukungan dan kasih sayang dari orang-orang terdekat bisa membantumu melewati fase yang menyulitkan. Dengan begitu kamu bisa bangkit dari kegelisahan dan menjadi lebih baik. Ayo, semangat!

4.Batasi penggunaan media sosial

ilustrasi batasi bermedia sosial(pexels.com/id-id/gabby-k)

Timbulnya rasa membandingkan diri dengan orang lain tidak lepas dari penggunaan media sosial. Bukan rahasia lagi media sosial salah satu wadah nge-share keberhasilan, ajang pamer, dan lain-lain.

Sehingga kamu beranggapan kalau hidup mereka jauh lebih beruntung dan bahagia ketimbang dirimu.Padahal apa yang dipamerkan di media sosial belum tentu sama dengan aslinya. Maka mulai saat ini batasi penggunaan media sosialmu, ya.

5.Melakukan aktivitas positif

Melakukan kegiatan positif(pexels.com/id-id/gustavo-fring)

Menghadapi quarter life crisis kamu tidak boleh hanya berdiam diri dan meratapi hidup. Sebab semua ini tidak dapat mengubah keadaan.
Sebisa mungkin lakukan kesibukan dengan aktivitas positif. Seperti melakukan hobi, atau belajar keahlian baru.

Dengan melakukan kegiatan tersebut akan mengalihkan pikiran negatif akibat quarter life crisis. Selain itu kesempatan kamu untuk mengasah kemampuan di bidang lain.

Quarter life crisis adalah proses normal dalam kehidupan. Tahapan ini dapat menyerang siapa saja dalam mencari jati diri menuju dewasa. Jadi jangan galau menghadapi quarter life crisis ini. Tetap semangat menjalankan tahap pendewasaan dirimu. Semoga bermanfaat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.