Surat Ali 'Imran Ayat 121-136 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Banyak ibadah malam yang bisa kita lakukan untuk meraih pahala dan rida Allah SWT. Selain salat tahajud atau salat qiyamul lail, kita bisa membaca Al-Quran, terutama surat Ali 'Imran seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Surat Ali 'Imran sendiri merupakan surat yang diturunkan di kota Madinah. Sehingga surat ini masuk dalam golongan surat Madaniyyah. Terdiri dari 200 ayat di dalamnya, berikut ini susunan beberapa ayat surat Ali Imran dari ayat 121 sampai 136 beserta bacaan latin dan terjemahannya.
Surat Ali 'Imran ayat 121-136

Ayat 121
وَاِذْ غَدَوْتَ مِنْ اَهْلِكَ تُبَوِّئُ الْمُؤْمِنِيْنَ مَقَاعِدَ لِلْقِتَالِ ۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
wa iż gadauta min ahlika tubawwi`ul-mu`minīna maqā'ida lil-qitāl, wallāhu samī'un 'alīm
Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berangkat pada pagi hari meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang beriman pada pos-pos pertempuran. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Ayat 122
اِذْ هَمَّتْ طَّۤاىِٕفَتٰنِ مِنْكُمْ اَنْ تَفْشَلَاۙ وَاللّٰهُ وَلِيُّهُمَا ۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
iż hammaṭ ṭā`ifatāni mingkum an tafsyalā wallāhu waliyyuhumā, wa 'alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn
Ketika dua golongan dari pihak kamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah adalah penolong mereka. Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.
Ayat 123
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌ ۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
wa laqad naṣarakumullāhu bibadriw wa antum ażillah, fattaqullāha la'allakum tasykurụn
Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam perang Badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya.
Ayat 124
اِذْ تَقُوْلُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ اَلَنْ يَّكْفِيَكُمْ اَنْ يُّمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلٰثَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُنْزَلِيْنَۗ
iż taqụlu lil-mu`minīna a lay yakfiyakum ay yumiddakum rabbukum biṡalāṡati ālāfim minal-malā`ikati munzalīn
(Ingatlah), ketika engkau (Muhammad) mengatakan kepada orang-orang beriman, “Apakah tidak cukup bagimu bahwa Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?”
Ayat 125
بَلٰٓى ۙاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا وَيَأْتُوْكُمْ مِّنْ فَوْرِهِمْ هٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُسَوِّمِيْنَ
balā in taṣbirụ wa tattaqụ wa ya`tụkum min faurihim hāżā yumdidkum rabbukum bikhamsati ālāfim minal-malā`ikati musawwimīn
“Ya” (cukup). Jika kamu bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.
Ayat 126
وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشْرٰى لَكُمْ وَلِتَطْمَىِٕنَّ قُلُوْبُكُمْ بِهٖ ۗ وَمَا النَّصْرُ اِلَّا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِۙ
wa mā ja'alahullāhu illā busyrā lakum wa litaṭma`inna qulụbukum bih, wa man-naṣru illā min 'indillāhil-'azīzil-ḥakīm
Dan Allah tidak menjadikannya (pemberian bala-bantuan itu) melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar hatimu tenang karenanya. Dan tidak ada kemenangan itu, selain dari Allah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.
Ayat 127
لِيَقْطَعَ طَرَفًا مِّنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْ يَكْبِتَهُمْ فَيَنْقَلِبُوْا خَاۤىِٕبِيْنَ
liyaqṭa'a ṭarafam minallażīna kafarū au yakbitahum fa yangqalibụ khā`ibīn
(Allah menolong kamu dalam perang Badar dan memberi bantuan) adalah untuk membinasakan segolongan orang kafir, atau untuk menjadikan mereka hina, sehingga mereka kembali tanpa memperoleh apa pun.
Ayat 128
لَيْسَ لَكَ مِنَ الْاَمْرِ شَيْءٌ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ اَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَاِنَّهُمْ ظٰلِمُوْنَ
laisa laka minal-amri syai`un au yatụba 'alaihim au yu'ażżibahum fa innahum ẓālimụn
Itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad) apakah Allah menerima tobat mereka, atau mengazabnya, karena sesungguhnya mereka orang-orang zalim.
Ayat 129
وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ يَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ
wa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, yagfiru limay yasyā`u wa yu'ażżibu may yasyā`, wallāhu gafụrur raḥīm
Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki, dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Ayat 130
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوٓا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ
yā ayyuhallażīna āmanụ lā ta`kulur-ribā aḍ'āfam muḍā'afataw wattaqullāha la'allakum tufliḥụn
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Ayat 131
وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْٓ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ ۚ
wattaqun-nārallatī u'iddat lil-kāfirīn
Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan bagi orang kafir.
Ayat 132
وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَۚ
wa aṭī'ullāha war-rasụla la'allakum tur-ḥamụn
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat.
Ayat 133
۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
wa sāri'ū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arḍuhas-samāwātu wal-arḍu u'iddat lil-muttaqīn
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
Ayat 134
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ
allażīna yunfiqụna fis-sarrā`i waḍ-ḍarrā`i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-'āfīna 'anin-nās, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,
Ayat 135
وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
wallażīna iżā fa'alụ fāḥisyatan au ẓalamū anfusahum żakarullāha fastagfarụ liżunụbihim, wa may yagfiruż-żunụba illallāh, wa lam yuṣirrụ 'alā mā fa'alụ wa hum ya'lamụn
dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.
Ayat 136
اُولٰۤىِٕكَ جَزَاۤؤُهُمْ مَّغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَجَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ وَنِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۗ
ulā`ika jazā`uhum magfiratum mir rabbihim wa jannātun tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, wa ni'ma ajrul-'āmilīn
Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.
Kandungan surat Ali 'Imran ayat 121-136

Surat Ali 'Imran tidak hanya mengisahkan tentang keluarga 'Imran saja. Melainkan juga mengisahkan tentang perang Badar serta perang Uhud. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari kedua kisah perang tersebut.
Seperti yang disampaikan pada ayat 125 dan 126 yang mana mengatakan bahwa Allah SWT senantiasa akan menolong para umatnya yang mampu bersabar dan bertakwa. Hal tersebut dikarenakan oleh sifat Allah SWT yang Maha Penolong dan Bijaksana.
Keutamaan surat Ali 'Imran

Surat Ali 'Imran sendiri mengandung banyak sekali keutamaan bagi mereka yang membacanya. Dikatakan bahwa di dalam surat Ali 'Imran terdapat ismul a'dzam atau nama-nama Allah SWT yang Maha Agung. Saat kita berdoa menggunakan surat ini, maka doa yang dipanjatkan akan senantiasa terkabul.
Suatu hadis mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah menjelaskan, "Berkata Faryăbî: menceritakan kepada kami Hisyam bin ‘Umar, menceritakan kepada kami Walîd bin Muslim, sesungguhnya ‘Abdullah bin ‘Ulă’ bin Zabir mendengar al-Qasim Abă ‘Abdurrahman menceritakan, dari Abi ‘Umamah menyampaikan : Nama-nama Allah yang agung, yang ketika berdo’a dengannya akan dikabulkan, terdapat dalam tiga surah; dalam surah al-Baqarah, dan surah al-Imran, dan Surah Taha-yakni al-hayy al-qayyŭm”(Ditakhrij oleh Faryăbî Nomor 185)
Itulah penjelasan mengenai surat Ali 'Imran mulai dari arti, kandungan, hingga keutamaan membacanya. Semoga kita senantiasa dapat mengambil pelajaran dari kisah-kisah yang tertuang di dalam Al-Quran, ya.