Surat Ghafir Ayat 44-65 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Surat Ghafir merupakan salah satu surat yang diturunkan di Kota Makkah. Surat sepanjang 85 ayat ini pun menjadi surat surat ke-40 di dalam Al-Qur’an.
Mempunyai nama lain At-Tawl atau Zit Tawl dan Ha Mim Al-Mu'min, surat ini menjadi bagian dari juz 24. Berikut bacaan surat Ghafir ayat 44–65 beserta arti, kandungan, dan keutamaannya. Yuk, simak!
1. Surat Ghafir ayat 44–65 beserta artinya

Surat Ghafir turun setelah surat Az-Zumar. Penamaan surat ini didasarkan pada lafaz ghafir yang tersemat pada ayat 3. Inilah bacaan arab surat Ghafir ayat 44–65, latin dan artinya.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
Bismillahirrahmannirrahiim.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Ayat 44
فَسَتَذْكُرُوْنَ مَآ اَقُوْلُ لَكُمْۗ وَاُفَوِّضُ اَمْرِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَصِيْرٌ ۢبِالْعِبَادِ
Fasatażkurụna mā aqụlu lakum, wa ufawwiḍu amrī ilallāh, innallāha baṣīrum bil-'ibād.
Artinya: "Maka kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepadamu. Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya."
Ayat 45
فَوَقٰىهُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِ مَا مَكَرُوْا وَحَاقَ بِاٰلِ فِرْعَوْنَ سُوْۤءُ الْعَذَابِۚ
Fa waqāhullāhu sayyi`āti mā makarụ wa ḥāqa bi`āli fir'auna sū`ul-'ażāb.
Artinya: "Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, sedangkan Fir‘aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang sangat buruk."
Ayat 46
اَلنَّارُ يُعْرَضُوْنَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّا ۚوَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ ۗ اَدْخِلُوْٓا اٰلَ فِرْعَوْنَ اَشَدَّ الْعَذَابِ
An-nāru yu'raḍụna 'alaihā guduwwaw wa 'asyiyyā, wa yauma taqụmus-sā'ah, adkhilū āla fir'auna asyaddal-'ażāb.
Artinya: "Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu kepada malaikat diperintahkan), 'Masukkanlah Fir‘aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!'"
Ayat 47
وَاِذْ يَتَحَاۤجُّوْنَ فِى النَّارِ فَيَقُوْلُ الضُّعَفٰۤؤُ لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ اَنْتُمْ مُّغْنُوْنَ عَنَّا نَصِيْبًا مِّنَ النَّارِ
Wa iż yataḥājjụna fin-nāri fa yaqụlud-du'afā`u lillażīnastakbarū innā kunnā lakum taba'an fa hal antum mugnụna 'annā naṣībam minan-nār.
Artinya: "Dan (Ingatlah), ketika mereka berbantah-bantahan dalam neraka, maka orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, 'Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu melepaskan sebagian (azab) api neraka yang menimpa kami?'"
Ayat 48
قَالَ الَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْٓا اِنَّا كُلٌّ فِيْهَآ اِنَّ اللّٰهَ قَدْ حَكَمَ بَيْنَ الْعِبَادِ
Qālallażīnastakbarū innā kullun fīhā innallāha qad ḥakama bainal-'ibād.
Artinya: "Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab, 'Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka karena Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba-(Nya).'"
Ayat 49
وَقَالَ الَّذِيْنَ فِى النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوْا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِّنَ الْعَذَابِ
Wa qālallażīna fin-nāri likhazanati jahannamad'ụ rabbakum yukhaffif 'annā yaumam minal-'ażāb.
Artinya: "Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahanam, 'Mohonkanlah kepada Tuhanmu agar Dia meringankan azab atas kami sehari saja.'"
Ayat 50
قَالُوْٓا اَوَلَمْ تَكُ تَأْتِيْكُمْ رُسُلُكُمْ بِالْبَيِّنٰتِ ۗقَالُوْا بَلٰىۗ قَالُوْا فَادْعُوْا ۚوَمَا دُعٰۤؤُا الْكٰفِرِيْنَ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ
Qālū a wa lam taku ta`tīkum rusulukum bil-bayyināt, qālụ balā, qālụ fad'ụ, wa mā du'ā`ul-kāfirīna illā fī ḍalāl.
Artinya: "Maka (penjaga-penjaga Jahanam) berkata, 'Apakah rasul-rasul belum datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata?' Mereka menjawab, 'Benar, sudah datang.' (Penjaga-penjaga Jahanam) berkata, 'Berdoalah kamu (sendiri!)' Namun doa orang-orang kafir itu sia-sia belaka."
Ayat 51
اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُوْمُ الْاَشْهَادُۙ
Innā lananṣuru rusulanā wallażīna āmanụ fil-ḥayātid-dun-yā wa yauma yaqụmul-asy-hād.
Artinya: "Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat),"
Ayat 52
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ الظّٰلِمِيْنَ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْۤءُ الدَّارِ
Yauma lā yanfa'uẓ-ẓālimīna ma'żiratuhum wa lahumul-la'natu wa lahum sū`ud-dār.
Artinya: "(yaitu) hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim dan mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk."
Ayat 53
وَلَقَدْاٰتَيْنَا مُوْسٰى الْهُدٰى وَاَوْرَثْنَا بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ الْكِتٰبَۙ
Wa laqad ātainā mụsal-hudā wa auraṡnā banī isrā`īlal-kitāb.
Artinya: "Dan sungguh, Kami telah memberikan petunjuk kepada Musa; dan mewariskan Kitab (Taurat) kepada Bani Israil,"
Ayat 54
هُدًى وَّذِكْرٰى لِاُولِى الْاَلْبَابِ
Hudaw wa żikrā li`ulil-albāb.
Artinya: "untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berpikiran sehat."
Ayat 55
فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِ
Faṣbir inna wa'dallāhi ḥaqquw wastagfir liżambika wa sabbiḥ biḥamdi rabbika bil-'asyiyyi wal-ibkār.
Artinya: "Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi."
Ayat 56
اِنَّ الَّذِيْنَ يُجَادِلُوْنَ فِيْٓ اٰيٰتِ اللّٰهِ بِغَيْرِ سُلْطٰنٍ اَتٰىهُمْ ۙاِنْ فِيْ صُدُوْرِهِمْ اِلَّا كِبْرٌ مَّا هُمْ بِبَالِغِيْهِۚ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Innallażīna yujādilụna fī āyātillāhi bigairi sulṭānin atāhum in fī ṣudụrihim illā kibrum mā hum bibāligīh, fasta'iż billāh, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr.
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan (bukti) yang sampai kepada mereka, yang ada dalam dada mereka hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang tidak akan mereka capai, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Ayat 57
لَخَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ اَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Lakhalqus-samāwāti wal-arḍi akbaru min khalqin-nāsi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn.
Artinya: "Sungguh, penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Ayat 58
وَمَا يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُ ەۙ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَلَا الْمُسِيْۤئُ ۗقَلِيْلًا مَّا تَتَذَكَّرُوْنَ
Wa mā yastawil-a'mā wal-baṣīru wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa lal-musī`, qalīlam mā tatażakkarụn.
Artinya: "Dan tidak sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidak (sama) pula orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan orang-orang yang berbuat kejahatan. Hanya sedikit sekali yang kamu ambil pelajaran."
Ayat 59
اِنَّ السَّاعَةَ لَاٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَا ۖوَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Innas-sā'ata la`ātiyatul lā raiba fīhā wa lākinna akṡaran-nāsi lā yu`minụn.
Artinya: "Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman."
Ayat 60
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْن
Wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn.
Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.'"
Ayat 61
اَللّٰهُ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُوْنَ
Allāhullażī ja'ala lakumul-laila litaskunụ fīhi wan-nahāra mubṣirā, innallāha lażụ faḍlin 'alan-nāsi wa lākinna akṡaran-nāsi lā yasykurụn.
Artinya: "Allah-lah yang menjadikan malam untukmu agar kamu beristirahat padanya; (dan menjadikan) siang terang benderang. Sungguh, Allah benar-benar memiliki karunia yang dilimpahkan kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur."
Ayat 62
ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۖفَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَ
Zālikumullāhu rabbukum khāliqu kulli syaī`, lā ilāha illā huwa fa annā tu`fakụn.
Artinya: "Demikianlah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tidak ada tuhan selain Dia; maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?"
Ayat 63
كَذٰلِكَ يُؤْفَكُ الَّذِيْنَ كَانُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ يَجْحَدُوْنَ
Każālika yu`fakullażīna kānụ bi`āyātillāhi yaj-ḥadụn.
Artinya: "Demikianlah orang-orang yang selalu mengingkari ayat-ayat Allah dipalingkan."
Ayat 64
اَللّٰهُ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ قَرَارًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً وَّصَوَّرَكُمْ فَاَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ ۗذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ ۚ فَتَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
Allāhullażī ja'ala lakumul-arḍa qarāraw was-samā`a binā`aw wa ṣawwarakum fa aḥsana ṣuwarakum wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāt, żālikumullāhu rabbukum, fa tabārakallāhu rabbul-'ālamīn.
Artinya: "Allah-lah yang menjadikan bumi untukmu sebagai tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentukmu lalu memperindah rupamu serta memberimu rezeki dari yang baik-baik. Demikianlah Allah, Tuhanmu, Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam."
Ayat 65
هُوَ الْحَيُّ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ۗ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Huwal-ḥayyu lā ilāha illā huwa fad'ụhu mukhliṣīna lahud-dīn, al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn.
Artinya: "Dialah yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam."
2. Kandungan surat Ghafir ayat 44–65

Melalui surat ini, Allah SWT memberitahu umat manusia bahwa ampunan Allah SWT itu bisa diraih apabila bertaubat dengan sungguh-sungguh. Selain itu, ada pokok kandungan lain yang termaktub dalam surat Ghafir ayat 44–65, di antaranya:
- Menjelaskan tentang azab yang diterima oleh Fir’aun dan kaumnya.
- Menerangkan bahwa orang-orang yang berada di neraka meminta untuk meringankan azabnya kepada penjaga pintu neraka.
- Menjelaskan tentang Nabi Musa a.s dan kitab taurat yang diturunkan sebagai petunjuk bagi kaum Bani Israil.
- Menjelaskan bahwa siang dan malam adalah bentuk bukti dari kekuasaan Allah SWT.
3. Keutamaan surat Ghafir

Surat Ghafir memuat keutamaan besar bagi siapa pun yang mengamalkannya dengan sungguh-sungguh, yaitu:
- Membaca surat Ghadir ayat 44 secara istikamah dapat meringankan dan mengobati penyakit mata.
- Mendapatkan karunia dari Allah SWT bagi siapa saja yang membacanya.
- Memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam berdagang atau berkebun jika membacanya.
Demikian bacaan surat Ghafir ayat 44–65 lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaannya. Jangan lupa untuk diamalkan, ya.