Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Surat Kagum untuk Kakak Senior Ospek Kuliah

pexels-george-pak-7973095.jpg
Ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Photo by George Pak)

Masa ospek sering kali menjadi pengalaman yang penuh tekanan bagi mahasiswa baru. Namun kehadiran kakak senior yang ramah dan suportif bisa mengubah semuanya. Di tengah jadwal padat, aturan ketat, dan berbagai tantangan, sosok senior yang peduli dan menyemangati sering kali menjadi sumber kekuatan tersendiri.

Tanpa disadari, perhatian kecil dan sikap hangat mereka meninggalkan kesan yang mendalam dalam hati para junior. Kekaguman pun tumbuh bukan karena formalitas, tapi karena ketulusan dan sikap mereka yang menginspirasi. Berikut surat kagum untuk kakak senior ospek kuliah.

1. Kakak yang selalu menyemangati

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Ivan Samkov)

Saat masa ospek terasa melelahkan, kehadiran kakak senior yang penuh semangat bisa membuat semuanya terasa lebih mudah. Kakak yang selalu memberi semangat tanpa menghakimi adalah sosok yang tak terlupakan.

Halo Kak,

Aku cuma ingin bilang terima kasih banyak karena Kakak selalu jadi sosok yang menyemangati kami di tengah-tengah padatnya kegiatan ospek. Saat semua orang mulai merasa lelah dan ingin menyerah, Kakak datang dengan semangat dan senyuman yang seolah berkata, “Kalian bisa kok, ini cuma awal.”

Kata-kata Kakak yang ringan tapi hangat membuatku merasa punya tenaga lagi untuk melanjutkan hari. Aku kagum karena Kakak gak pernah sekalipun menunjukkan wajah marah meski kami sering lambat atau kelihatan bingung.

Kakak selalu sabar, bahkan sering mengajak kami bercanda supaya kami gak terlalu tegang. Terima kasih sudah jadi cahaya kecil yang menyemangati hari-hari pertama kami di dunia kampus.

2. Kakak yang penuh ketulusan

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Keira Burton)

Tidak semua orang mau membantu tanpa alasan. Tapi saat melihat sikap Kakak yang tulus dan tidak mengharapkan balasan, aku belajar bahwa kebaikan itu nyata dan sederhana.

Assalamualaikum Kak,

Aku masih ingat jelas waktu Kakak tanpa ragu bantu aku membawa tugas ospek yang berat saat hujan turun. Waktu itu aku sudah sangat kelelahan dan merasa hampir menangis. Tapi Kakak datang, angkat satu dus yang kupikul, dan cuma bilang, “Ayo, kita sama-sama aja ya.”

Itu hal kecil, tapi buatku berarti besar karena Kakak tidak harus melakukannya—tapi tetap mau. Aku kagum karena Kakak gak pernah mencari perhatian. Kakak membantu tanpa pamer, dan tetap tenang meski situasinya sibuk.

Ketulusan seperti itu yang membuatku terinspirasi untuk jadi orang yang lebih peduli, seperti Kakak. Terima kasih ya, Kak, sudah memberi contoh nyata tentang kebaikan hati.

3. Kakak yang jadi contoh

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Keira Burton)

Di antara banyak kakak senior, pasti ada satu yang menonjol bukan karena galaknya, tapi karena wibawa dan keteladanan. Kakak bukan cuma panitia ospek, tapi juga panutan yang patut dihargai.

Hai Kak,

Aku ingin jujur bahwa sejak hari pertama ospek, aku memperhatikan cara Kakak berbicara dan bersikap. Kakak tidak banyak bicara, tapi dari cara Kakak menanggapi masalah, menenangkan peserta, dan menyampaikan instruksi dengan jelas.

Dari situ aku langsung merasa respek. Kakak terlihat dewasa dan tenang, tapi tetap hangat dan tidak membuat kami takut. Aku kagum karena Kakak bisa tetap jadi diri sendiri tanpa harus memaksakan otoritas.

Sikap Kakak justru membuat kami ingin mendengar dan mengikuti. Terima kasih sudah menjadi contoh yang baik bagi kami mahasiswa baru. Semoga aku bisa belajar jadi pribadi yang setenang dan sebijaksana Kakak.

4. Kakak yang selalu siap membantu

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Max Vakhtbovycn)
ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Di tengah hiruk-pikuk ospek, ada kakak senior yang diam-diam menjadi tempat banyak orang bertanya dan mengadu. Kakak seperti pelabuhan yang tenang saat semuanya terasa kacau.

Selamat malam, Kak,

Aku sering melihat Kakak dikelilingi teman-temanku yang banyak bertanya soal tugas dan jadwal ospek. Awalnya aku pikir Kakak pasti bosan atau kesal, tapi ternyata Kakak selalu menjawab satu per satu, dengan sabar dan jelas.

Bahkan ketika aku sendiri datang dengan pertanyaan yang sebenarnya sudah dijelaskan, Kakak tetap menjawab tanpa menghakimi. Aku kagum karena tidak semua orang bisa setenang dan sepeduli itu. Kakak tidak hanya menjawab, tapi juga mendengarkan.

Kakak membuatku merasa aman untuk bertanya, bahkan saat aku takut terlihat bodoh. Terima kasih sudah bersedia menjadi tempat kami mencari arahan, sekaligus tempat yang nyaman untuk belajar.

5. Kakak yang memmbuat ospek jadi berarti

pexels-george-pak-7973095.jpg
Ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Photo by George Pak)

Ospek sering dianggap sebagai beban atau formalitas, tapi karena cara Kakak memimpin dan membangun suasana, semuanya terasa lebih menyenangkan. Kakak membuat kami merasa diterima dan dihargai.

Dear Kakak Panitia,

Aku ingin bilang kalau ospek kemarin jauh dari kata menyeramkan, dan itu semua berkat kehadiran Kakak. Kakak membawa suasana yang menyenangkan, tapi tetap disiplin. Cara Kakak menyampaikan materi, memberi instruksi, bahkan saat menegur, semua terasa manusiawi. Kami merasa diperlakukan sebagai adik, bukan sekadar peserta.

Aku kagum karena Kakak bisa membangun suasana yang penuh kehangatan, walaupun jadwal padat dan kegiatan melelahkan. Terima kasih sudah membuat ospek bukan hanya sekadar rangkaian kegiatan. Tapi jadi pengalaman yang berharga dan penuh makna. Semoga kelak aku bisa menjadi kakak senior yang juga menginspirasi, seperti Kakak.

Surat kagum untuk kakak senior ospek kuliah bukan hanya tentang mengungkapkan rasa suka atau simpati. Tapi lebih dari itu, ini adalah bentuk penghargaan atas perhatian dan kebaikan yang diberikan oleh seorang kakak senior.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us