5 Tanda Hidupmu Jauh dari Rasa Damai, Terlalu Banyak Pikiran?

Pencarian duniawi setiap orang kebanyakan berdasar pada dua hal, yakni kekayaan dan juga kedamaian. Kekayaan bisa kita cari dengan bekerja keras dan pantang menyerah, sedangkan kedamaian cukup sulit untuk didapatkan sekali pun kekayaan yang dimiliki sudah lebih dari cukup.
Lantas, bagaimana cara membedakan orang yang sudah memiliki kedamaian dan yang tidak? Berikut sedikitnya ada lima tanda jika hidupmu masih jauh dari kata rasa damai. Perlu segera diperhatikan, nih!
1. Punya banyak pengetahuan, tapi minim aksi

Secara pengetahuan, kamu mungkin memiliki banyak teori hasil dari belajar, baca buku, membuka internet, dan lain sebagainya. Namun, sebatas teori saja tidak akan membuatmu merasa puas.
Banyak pengetahuan, tetapi minim aksi, sama saja menciptakan rasa penasaran yang tinggi. Tanpa sadar, hal itu bisa memecah kedamaian dalam hidup. Akan ada banyak pertanyaan berdasarkan teori yang kamu pahami sehingga kamu bersikap terus menuntut jawaban.
2. Terlalu banyak menciptakan kedamaian sesaat

Banyak orang yang mencari cara bagaimana kehidupannya bisa mendapatkan kedamaian. Bahkan, tak jarang yang menempuh cara yang buruk atau cenderung melanggar norma. Padahal, kedamaian yang didapat sementara dan bisa memicu dampak buruk berkepanjangan.
Banyak menciptakan kedamaian sesaat sama saja dengan menjauhkan diri dari kedamaian yang sebenarnya. Jangan terpikat dengan sesuatu yang bisa berakibat buruk seperti obat-obatan atau sejenisnya karena kedamaianmu bakal hilang hanya dalam sekejap.
3. Membenci orang hanya karena berbeda

Perbedaan menjadi salah satu bagian dari hidup yang wajib kita terima. Setiap orang punya keyakinan atas ras, agama, budaya, dan lain sebagainya yang berbeda-beda. Jika kamu membenci orang hanya karena perbedaan, tidak akan kamu temukan yang namanya kedamaian.
Belajarlah untuk menerima dan memahami setiap perbedaan yang ada. Kita tidak akan pernah bisa memaksakan apa yang dikehendaki orang lain. Hiduplah berdampingan tanpa harus menimbulkan kebencian.
4. Terlalu mendefinisikan kebahagiaan sebagai kedamaian

Tidak ada yang salah jika kita menjadikan kebahagiaan sebagai jalan menuju kedamaian. Namun, terlalu mendefinisikan kebahagiaan sebagai kedamaian juga cukup berisiko karena pasang surut kehidupan akan terus berjalan.
Dasarnya, kebahagiaan memiliki makna yang lebih dangkal dibanding kedamaian. Kebahagiaan merupakan ekspresi senang, gembira, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan keceriaan. Sedangkan kedamaian lebih condong ke arah penerimaan di saat kita senang maupun sedih.
5. Memikirkan masa lalu dan masa depan secara berlebihan

Setiap orang pastinya memiliki masa lalu dan tentu saja akan menuju masa depan. Namun, kebanyakan dari kita terlalu memikirkan kedua hal tersebut secara berlebihan, bahkan menimbulkan suara-suara yang terngiang di kepala kita.
Kekhawatiran akan masa depan dan trauma masa lalu menjadi pemicu utama. Jika hal ini terus menerus terjadi, kamu tidak akan mendapatkan kedamaian sama sekali. Cukup jalani di masa sekarang, belajar dari masa lalu, dan tatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Nyatanya masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa kehidupannya masih jauh dari kata damai, contohnya seperti yang dialami dari kelima poin di atas. Kedamaian itu sangatlah penting. Perhatikanlah dengan baik dan perbaiki apa yang menurutmu masih kurang tepat, ya.