Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Teks Lengkap Ikrar Hari Santri dan Maknanya, Wajib Dipahami!

ilustrasi santri (pixabay,com/Iqbal Nuril Anwar)

Hari Santri yang ke-10 akan jatuh pada Selasa, 22 Oktober 2024. Di hari tersebut, akan digelar upacara atau apel pagi di Kementerian Agama.

Biasanya, puncak acara akan diisi dengan pembacaan ikrar Hari Santri bersama. Ikrar ini merupakan wujud komitmen para santri Indonesia dalam menjaga serta mempertahankan ideologi bangsa.

Nah, bagaimana bunyi ikrar Hari Santri dan apa maknanya? Simak dalam ulasan berikut ini!

1. Bunyi ikrar Hari Santri

Banner Hari Santri 2024 (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Ikrar Hari Santri dibaca serentak oleh peserta upacara atau apel pagi yang memperingati hari tersebut. Sebelum membaca isi ikrar, peserta diajak untuk mengucapkan basmalah dan dua kalimat syahadat terlebih dulu.

Setelah itu, pembacaan ikrar Hari Santri dimulai. Di dalamnya terdapat lima poin penting yang harus diketahui dan dipahami oleh para santri dan umat Islam secara menyeluruh. 

Dilansir NU Online, berikut bunyi ikrar Hari Santri:

بسم الله الرحمن الرحيم

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ

Kami santri NKRI Berikrar:

1. Berpegangn teguh pada akidah, ajaran, nilai, dan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.

2. Bertanah air satu, tanah air Indonesia; beriideologi negara satu, ideologi Pancasila; Berkonstitusi satu, Undang-Undang Dasar 1945; dan berkebudayaan satu, Bhinneka Tunggal Ika.

3. Selalu bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa dan raga membela tanah air dan bangsa Indonesia, mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional, serta mewujudan perdamaian dunia.

4. Ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan, lahir dan batin untuk seluruh rakyat Indonesia.

5. Pantang menyerah, pantang putus asa, serta siap berdiri di depan melawan pihak-pihak yang merongrong Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, yang didasari semangat Proklamasi Kemerdekaan dan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama.

2. Makna ikrar Hari Santri

ilustrasi mencari informasi (pexels.com/Antoni Shkraba)

Sesuai namanya, ikrar Hari Santri bisa dimaknai sebagai janji atau komitmen yang berisi tekad para santri dalam menjalankan kewajiban sebagai pelajar agama dan penerus tradisi Islam.

Bukan cuma ikrar yang dianggap formalitas, ikrar Hari Santri memiliki makna mendalan tentang tanggung jawab dan dedikasi seorang santri terhadap ilmu, agama, dan bangsa. Di dalam ikrar, terdapat tiga hal utama yang bisa didapat, yaitu:

1. Ketaatan kepada guru

2. Komitmen terhadap ilmu

3. Kesetiaan kepada agama dan bangsa.

Ketika membaca ikrar ini, para santri kembali diingatkan agar menjadi pencari ilmu yang teladan. Santri harus bisa menghormati guru, mengamalkan ilmu yang diperoleh, serta mengabdikan diri kepada masyarakat.

Para santri juga diajak untuk menuntut ilmu demi kemajuan agama dan bangsa. Sehingga, timbul rasa tanggung jawab yang besar pada diri santri. Tidak hanya dalam menjaga moralitas dan etika, tapi juga dalam memperkuat persatuan dan kesatuan.

Maka dari itu, jika diperhatikan, isi ikrar bukan cuma tentang komitmen menuntut ilmu. Komitmen membela negara dan menjaga ideologi bangsa pun menjadi tugas penting yang diemban oleh para santri.

3. Sejarah Hari Santri

logo Hari Santri 2024 dan logo Hari Santri 2023 (dok. Kemenag)

Lahirnya ikrar Hari Santri tidak bisa dilepaskan dari sejarah Hari Santri. Ternyata, Hari Santri baru diresmikan pada 2015 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015.

Awalnya, Hari Santri akan diperingati setiap 1 Muharram. Akan tetapi, usulan tersebut ditolak.

Kemudian, tanggal 22 Oktober dipilih dengan alasan khusus. Sebab, di tanggal tersebut pada 1945 adalah momen KH. Hasyim Asy'ari beserta para ulama mengeluarkan Resolusi Jihad.

Resolusi Jihad diserukan agar umat Islam melawan penjajah Belanda dan sekutu yang akan menguasai Indonesia setelah kemerdekaan. Agresi militer itu menimbulkan  pertempuran besar.

Rakyat Indonesia melawan pasukan NICA di Surabaya. Puncaknya adalah terjadi peristiwa 10 November 1945 yang sekarang dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Demikian bunyi ikrar Hari Santri yang lengkap. Baca dan pahami ikrar tersebut, ya. Semoga informasinya bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
Delvia Y Oktaviani
3+
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us