5 Cara Menghindari Social Comparison ketika Bermain Media Sosial

Berhenti membanding-bandingkan apa yang kamu miliki

Social comparison merupakan perilaku seseorang yang membanding-bandingkan kehidupannya dengan orang lain. Ada banyak alasan yang menjelaskan bahwa social comparison bisa berdampak baik dan buruk.

Kebaikannya adalah seseorang bisa mengenal identitas dirinya dan sadar akan perbedaan terhadap orang lain sehingga seseorang bisa mengeksplorasi potensi yang ada dalam dirinya. Namun kita tidak bisa mengesampingkan dampak buruk yang ditimbulkan. Ditambah berkembangnya media sosial akan mempengaruhi banyak sisi psikologis seseorang, termasuk menurunnya kesehatan mental pelaku.

Kasus social comparison sekarang ini banyak ditemui oleh pengguna sosial media remaja milenial. Banyaknya foto dan informasi yang dibagikan orang lain seringkali membuat kita cemburu, dan mengakibatkan penilaian diri yang rendah. Akibatnya adalah depresi, bipolar, atau perilaku narsistik agar bisa sama dengan orang lain.

Karena itu, sangat penting untuk mengetahui bagaimana menghindari social comparison ketika bermain media sosial yang bisa berakibat buruk bagi pengguna. Apa saja berikut 5 cara yang bisa kamu coba.

1. Memperkuat mental dengan mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri

5 Cara Menghindari Social Comparison ketika Bermain Media SosialPexels/Martin Péchy

Karena social comparison berpengaruh terhadap sisi kejiwaan seseorang, membentengi diri kita dengan cara mengenal diri sendiri termasuk kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, akan mengurangi perilaku social comparison.

Biasanya seseorang yang berlebihan dalam membanding-bandingkan hidupnya tidak pernah sadar apa yang dia miliki di sekitar. Perilaku ini bisa mengakibatkan dampak negatif dari social comparison.

2. Ketahui kondisi emosi dan perasaan

5 Cara Menghindari Social Comparison ketika Bermain Media SosialPexels/Javier Pastrana

Terkadang emosi dan perasaan yang tidak menentu bisa mempengaruhi banyak aktivitasmu. Termasuk bagaimana kamu bermain media sosial. Jika kondisi emosi sedang memburuk jangan sekali-kali memegang smartphone dan membuka platform media sosial.

Emosi yang sedang kacau ditambah dengan foto-foto bahagia orang lain di beranda akan membuatmu cemburu, karena tidak bisa sebahagia mereka. Hindari penggunaan media sosial ketika emosi tidak menentu.

Baca Juga: Introspeksi, Mungkin Ini 9 Alasan Orang Blokir Kamu di Media Sosial

3. Sebagian besar isi dari media sosial tidak mempresentasikan dirinya di dunia nyata

dm-player
5 Cara Menghindari Social Comparison ketika Bermain Media SosialPexels/Daria Shevtsova

Pengguna media sosial seringkali melakukan generalisasi ketika menggunakannya. Bahwa orang-orang yang tampak bahagia hidupnya sehari-hari diisi dengan kebahagiaan. Padahal sebenarnya media sosial tidak mempresentasikan apa pun seseorang di dalamnya.

Seseorang yang bahagia bisa saja menyembunyikan kesedihannya dengan mengunggah foto-foto liburannya atau foto bersama banyak orang padahal sebenarnya sedang merasa kesepian. Berhenti menilai bahwa media sosial adalah kehidupan nyata setiap orang merupakan kesalahan.

4. Membatasi untuk melakukan selfie

5 Cara Menghindari Social Comparison ketika Bermain Media SosialPexels/Tommy Huang

Selfie merupakan istilah yang paling terkenal dekade ini. Bagaimana tidak? Membawa smartphone sehari-hari tanpa membuka kamera dan mengarahkannya ke wajah adalah hal yang mubazir. Dengan menampilkan foto dirinya sendiri satu frame penuh sangat percuma jika tidak diunggah melalui internet.

Seorang yang narsis tidak akan bisa lepas dari kebutuhan akan pengakuan dari orang lain. Fitur-fitur dalam media sosial juga memfasilitasi para pengguna untuk bisa berbagi dengan orang lain.

Tanpa disadari foto selfie yang ditemui di media sosial, menjadikan pengguna melakukan perbandingan diri dengan orang lain. Berhenti selfie bisa berdampak banyak terhadap kehidupan sosialmu.

5. Berhenti mengikuti tren

5 Cara Menghindari Social Comparison ketika Bermain Media SosialPexels/Daan Stevens

Tren seringkali merupakan jebakan. Tren tidak pernah bertahan lama, karena itu seseorang yang selalu mengikuti apa pun tren yang sedang memanas tidak akan pernah selesai. Tren akan berkembang dan meloncat-loncat dari satu topik ke topik lain.

Meski akan terlihat keren, sayangnya mengikuti tren akan mengakibatkan kita membandingkan apa yang kita miliki dan tidak kita miliki dengan orang lain. Di samping itu, tren membuat kita tidak memiliki pendirian dan jati diri karena harus meniru apa yang orang lain lakukan.

Social comparison dalam sosial media bukanlah masalah yang asing saat ini. Berkembangnya teknologi mengharuskan pintar-pintar menggunakannya, termasuk mengambil sisi positif dan meninggalkan sisi negatifnya.

Baca Juga: Berhenti Membandingkan Diri, Yakini 5 Hal Ini Agar Selalu Bersyukur

thariq bintoro Photo Verified Writer thariq bintoro

Member IDN Times Community ini sudah tidak malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya