Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Jangan Memaksakan Diri Tinggal di Rumah Menyeramkan

ilustrasi mendatangi rumah (pexels.com/Gabrielly Tinti)
ilustrasi mendatangi rumah (pexels.com/Gabrielly Tinti)

Tingkat keberanian orang berbeda-beda, apalagi terkait hal-hal gaib. Sebagian orang sama sekali tak memercayainya di zaman yang semodern ini. Namun kalau kamu dihadapkan langsung pada bangunan yang menyeramkan, rasa takut yang tidak terbayangkan sebelumnya mungkin tiba-tiba muncul.

Rumah disebut menyeramkan apabila membangkitkan rasa takut dalam dirimu. Biasanya rumah seperti ini bukan bangunan baru, tidak terawat, atau punya cerita kelam terkait para penghuninya. Orang yang sangat berani barangkali tak merasa terganggu untuk tetap tinggal di situ.

Akan tetapi, jika dirimu lebih sensitif dengan hal-hal gaib mending jangan memaksakan diri tinggal di rumah yang bikin bulu kuduk berdiri. Lebih banyak risiko daripada manfaatnya. Biasanya hunian yang horor memang ditawarkan dengan harga murah baik saat dijual maupun disewakan. Namun, urungkan keinginan buat tinggal di sana dengan mempertimbangkan tujuh hal berikut.

1. Rumah seharusnya memberikan kenyamanan, bukan ketakutan

ilustrasi kursi roda (pexels.com/Patrick De Boeck)
ilustrasi kursi roda (pexels.com/Patrick De Boeck)

Fungsi rumah tak sekadar memberikan perlindungan dari panas dan hujan. Itu memang fungsi utamanya. Akan tetapi, para penghuninya juga harus merasakan ketenangan batin. Kalau kamu nekat menempati rumah yang kesan horornya begitu kuat, ketenangan tidak diperoleh.

Jangankan di malam hari, saat siang pun dirimu gak bisa rileks. Terutama bila kamu tinggal sendirian. Rasa ketar-ketir dari hari ke hari tak cuma mengganggu kualitas tidurmu. Dirimu juga dapat kehilangan produktivitas akibat sulitnya pikiran berkonsentrasi pada tugas-tugas.

2. Seiring waktu belum tentu rasa takutmu berkurang

ilustrasi di dalam rumah (pexels.com/Atahan Demir)
ilustrasi di dalam rumah (pexels.com/Atahan Demir)

Kamu mungkin berpikir rasa takutmu hanya lantaran belum terbiasa tinggal di sana. Nanti seiring waktu rasa takut itu hilang dan berganti dengan betah. Akan tetapi, kenyataan mungkin tidak seperti itu. Ada perbedaan rasa takut lantaran belum terbiasa di lokasi baru dengan faktor bangunannya.

Untuk penyebab terakhir, kamu tidak bisa melakukan banyak hal. Malah tambah lama tingkat stresmu ketika berada di dalam rumah tambah tinggi. Rasanya seperti ada sepasang mata yang terus mengawasimu. Kamu cuma merasa tenang saat berada di luar rumah dan kembali tertekan ketika tiba waktunya pulang.

3. Kamu bisa sakit karena gangguan makhluk halus

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi sakit kepala (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Percaya atau tidak, gangguan makhluk halus memang ada. Keluhan fisik yang kerap dirasakan biasanya sakit kepala atau kepala terasa sangat berat. Kadang juga disertai demam dan seluruh gejala itu tidak menunjukkan perbaikan kondisi meski kamu sudah minum obat bahkan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Kalau anak kecil yang diganggu, selain sakit dia juga dapat rewel sekali. Gangguan ini baru hilang dengan bantuan pemuka agama dan doa yang sungguh-sungguh darimu. Gangguan yang lebih parah bahkan dapat memengaruhi keharmonisan rumah tangga. Seperti tiba-tiba kamu dan pasangan begitu mudah bertengkar walaupun tidak ada penyebab berarti.

4. Rumah warisan dapat dijual atau direnovasi besar-besaran

ilustrasi kamar mandi lawas (pexels.com/Mustafa Kalkan)
ilustrasi kamar mandi lawas (pexels.com/Mustafa Kalkan)

Mendapatkan warisan sebuah rumah tentu harus disyukuri. Apalagi harga properti saat ini makin tinggi dan tak sebanding dengan kenaikan pendapatan mayoritas masyarakat. Namun, bagaimana bila rumahnya malah menyeramkan? Apakah kamu harus menempatinya?

Dengan statusnya yang sudah menjadi milikmu, dirimu dapat mengambil berbagai keputusan. Meski rumah itu sarat kenangan, dijual saja apabila kamu tidak berani menghuninya. Atau, lakukan renovasi besar-besaran sampai bentuk aslinya benar-benar hilang.

Rumah yang tadinya tampak terlalu tertutup bisa diubah menjadi lebih terbuka. Seperti pintu kamar yang awalnya menghadap ke ruang tengah kini diganti langsung mengarah ke luar alias halaman samping. Beri teras di sekeliling rumah. Bentuknya menjadi menyerupai kos-kosan dan kendaraan dapat langsung diparkir di depan pintu kamar. Kamar otomatis mendapatkan lebih banyak sinar matahari sehingga tak lagi bikin takut.

5. Cari harga murah, pilih hunian lain yang lebih kecil tapi gak seram

ilustrasi rumah lawas (pexels.com/Majkel Berger)
ilustrasi rumah lawas (pexels.com/Majkel Berger)

Properti dengan kesan menyeramkan yang kuat memang sering dihargai jauh di bawah properti lainnya. Ini karena peminatnya sangat sedikit. Namun bila kamu sekadar mencari murah, tentu ada opsi lain yang gak perlu setiap saat memacu adrenalinmu. Misalnya, rumah menyeramkan itu sebenarnya termasuk bangunan bergaya mewah dan letaknya di tengah kota.

Akan tetapi, dengan harga yang sama dirimu masih bisa membeli rumah yang lebih kecil dan sederhana di pinggiran kota tanpa sedikit pun kesan menyeramkan. Pilih opsi kedua demi kesehatan mentalmu terjaga. Bila pun uangmu tetap belum cukup buat membeli rumah yang tak menyeramkan, memperpanjang masa menabung sembari indekos juga tidak apa-apa.

6. Bila terjadi sesuatu belum tentu ada orang yang menolong

ilustrasi di dalam rumah (pexels.com/Кирилл Маханьков)
ilustrasi di dalam rumah (pexels.com/Кирилл Маханьков)

Makin menyeramkan sebuah rumah, tetangga juga makin kecil kemungkinan berani mendekat. Walaupun rumah itu tak lagi kosong dan sudah ditempati olehmu, mereka tidak nyaman buat memasuki halamannya. Ini meningkatkan ancaman dari orang jahat yang memanfaatkan situasi tersebut. Seperti pencuri yang gak segan melakukan kekerasan.

Begitu juga kalau dirimu selalu mengalami mimpi yang sangat buruk sampai kesurupan di dalam rumah. Tetangga-tetanggamu belum tentu tahu. Kalaupun suara jeritanmu sampai ke luar dan mereka memberanikan diri masuk atau dipanggil oleh anggota keluargamu, apa yang dapat dilakukan? Tidak semua orang tahu cara mengusir makhluk halus yang merasuki manusia.

7. Rumah telanjur dibeli, dijual kembali mungkin susah

ilustrasi di depan rumah (pexels.com/Roy Reyna)
ilustrasi di depan rumah (pexels.com/Roy Reyna)

Gak selamanya bisnis properti menguntungkan. Apalagi jika ukuranmu hanya harga beli semurah-murahnya dengan harapan nanti dapat terjual jauh lebih mahal. Kalau rumah menjadi murah semata-mata karena pemiliknya butuh uang cepat atau banyak kerusakan, potensi untung di kemudian hari masih besar.

Akan tetapi jika rumah dibeli dengan harga murah sebab terkenal berhantu, boleh jadi kamu malah rugi. Untuk renovasi total butuh uang yang sangat banyak. Itu pun tak selalu menghilangkan kesan horor sepenuhnya sehingga mencari pembeli tetap gak mudah.

Apalagi bila rumah masih dalam keadaan seperti semula, harganya bisa makin jatuh seiring berjalannya waktu. Orang hanya akan menawar untuk harga tanahnya saja. Harga bangunannya tidak dihitung karena dia merasa perlu membongkar seluruhnya. Pun saking sulitnya mendapatkan pembeli, kamu mungkin terpaksa terus menurunkan harganya.

Rumah yang layak huni seharusnya tidak menyeramkan. Kalaupun rumah lawas dan agak kotor, kesan horornya harus bisa hilang hanya dengan pembersihan standar. Apabila kesan seramnya sangat kuat sekalipun bangunan terbilang baru, pikirkan ulang sebelum dirimu membeli atau menyewanya. Sama-sama kamu mengeluarkan uang, mending memilih hunian yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us