Dalam cerita fiksi, tokoh akan sangat berpengaruh kepada jalannya cerita. Sebab, tokoh-tokoh tersebutlah yang akan membuat cerita berjalan. Jika karakter tokoh tidak kuat, pembaca akan mudah bosan. Kuat yang dimaksud bukan secara fisik, melainkan dari segi karakternya.
Ternyata, membuat tokoh juga tidak bisa sembarangan, lho. Perlu ada bagian-bagian yang patut untuk diperhatikan. Berikut lima penjelasannya. Yuk, disimak!
Tokoh yang memiliki tujuan akan diceritakan bagaimana cara ia mencapai tujuannya itu. Selayaknya manusia biasa, tokoh yang kamu buat harus memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak bisa hanya kelebihannya saja yang ditonjolkan.
Adanya dinamika untuk mencapai tujuan dan dihalangi oleh kekurangan ataupun kelebihan akan membuat tokoh menjadi realistis. Jika ada perubahan karakter yang memandang kekurangan sebagai peluang mencapai tujuan, itu akan membuat cerita semakin menarik. Perlu diperhatikan, tokoh tak hanya manusia, bisa hewan ataupun tokoh fiksi lainnya.
Sebelum mulai menulis, pastikan kamu sudah mengantongi bentuk fisik dari karakter dalam novel yang akan kamu tulis. Seperti tinggi badan, warna kulit, jenis rambut, sampai cara berpakaian, semuanya perlu untuk kamu siapkan. Itu akan mempermudah pula dalam proses penulisan keseluruhan cerita.
Agar lebih mudah membayangkan bentuk tokoh yang diinginkan, kamu bisa mencari sosok orang terdekat atau tokoh ternama. Dengan begitu, kamu bisa memiliki bayangan yang pasti tentang tokoh dalam cerita. Selain itu, perbedaan fisik antar tokoh juga membuat cerita lebih hidup.
Setiap manusia pasti memiliki alasan kenapa ia memiliki sifat tertentu. Seseorang yang sering bersikap kasar, misalnya, ia seperti itu karena sering disiksa saat kecil. Oleh sebab itu, selain menentukan sifat, kamu perlu mempertimbangkan juga masa lalu dari tokoh tersebut.
Meski cerita fiksi, segala hal yang berhubungan dengan tokoh perlu untuk kamu pikirkan dengan matang. Semakin detail suatu tokoh, semakin realistis pula ceritamu. Pembaca pun akan semakin mudah membayangkannya.
Tokoh yang dibuat kadang perlu berbeda dari tokoh yang biasa kamu temui, contohnya karakter Dilan yang sempat banyak digandrungi. Ia memiliki keunikan dengan cara merayu yang tidak biasa. Karena itu pula, ia mudah dikenal.
Nah, jika ingin tokoh menjadi lebih kuat dan diingat pembaca, cari pembeda yang unik. Unik yang dimaksud tidak harus yang macam-macam, misalnya kamu bisa saja menciptakan tokoh dengan kebiasaan berbicara sinis kepada semua pria yang ia temui.
Hubungan antartokoh juga perlu dipertimbangkan. Gambarkan gimana cara ia berbicara, bersikap, dan berinteraksi. Hal ini perlu kamu persiapkan agar bisa menjadi pembeda antartokoh dan ciri khas.
Tokoh protagonis perempuan memiliki cara bicara yang santun, misalnya, sedangkan cara bicara tokoh protagonis pria terkesan sombong dan merendahkan orang lain, padahal sebenarnya baik. Setelah itu, kamu perlu mencari dialog yang mencerminkan cara komunikasi mereka masing-masing.
Jika masing-masing tokoh sudah memiliki karakter yang kuat, jalan cerita akan menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Untuk itu, segala hal untuk menghidupkan tokoh agar lebih realistis perlu untuk kamu siapkan.