Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Elegan Mengakhiri Obrolan Panjang tanpa Drama

ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/@tim douglas)
ilustrasi mengobrol dengan teman (pexels.com/@tim douglas)

Pernah gak sih kamu lagi ingin cepat pulang atau fokus kerja, tapi malah terjebak dalam obrolan panjang yang gak ada ujungnya? Lawan bicaramu asik sendiri cerita ini-itu, sampai kamu bingung gimana cara mengakhirinya tanpa bikin mereka tersinggung. Situasi kayak gini sering kejadian, apalagi kalau kamu tipe yang gak enakan.

Padahal, punya keterampilan buat mengakhiri obrolan dengan elegan itu penting banget. Kamu tetap bisa jaga sopan santun tanpa harus mengorbankan waktumu sendiri. Yuk simak beberapa cara halus berikut ini yang bisa kamu pakai saat hadapi orang yang talkative-nya kebangetan!

1. Gunakan kalimat transisi yang sopan, tapi tegas

ilustrasi mengobrol dengan teman (freepik.com/freepik)
ilustrasi mengobrol dengan teman (freepik.com/freepik)

Kalimat seperti, “Seru banget obrolannya, tapi aku harus lanjut kerja ya,” terdengar ringan tapi tetap jelas. Ini memberi sinyal bahwa kamu menikmati pembicaraan, tapi ada hal penting lain yang harus dikerjakan. Kuncinya adalah tetap tersenyum sambil mengucapkannya biar gak terkesan dingin.

Bisa juga pakai variasi lain kayak, “Kita lanjut ngobrolnya lain kali ya, aku harus siap-siap dulu nih.” Intinya, tetap ramah tapi jangan membuka celah untuk lawan bicara terus melanjutkan topik. Hindari kalimat yang ambigu karena bisa bikin mereka salah tangkap.

2. Manfaatkan bahasa tubuh yang mendukung

ilustrasi mengobrol dengan rekan kerja (freepik.com/freepik)
ilustrasi mengobrol dengan rekan kerja (freepik.com/freepik)

Kadang bukan cuma kata-kata yang penting, tapi juga gestur tubuhmu saat menyampaikan pesan. Misalnya berdiri sambil merapikan tas atau melihat jam bisa jadi isyarat bahwa kamu harus segera pergi. Tambahkan juga kontak mata dan anggukan kecil biar tetap terasa menghargai.

Bahasa tubuh yang tegas bisa membantu memperkuat pesan verbalmu. Jangan sampai kamu udah bilang mau pamit, tapi posisi tubuhmu masih santai dan seolah mau lanjut ngobrol. Kontras ini bisa bikin sinyalmu gak diterima dengan jelas oleh lawan bicara.


3. Ajak berpindah topik ke penutup yang ringan

ilustrasi mengobrol dengan sahabat (pexels.com/@maide arslan)
ilustrasi mengobrol dengan sahabat (pexels.com/@maide arslan)

Salah satu trik klasik adalah mengalihkan topik ke sesuatu yang bersifat penutup. Misalnya bilang, “Wah, senang banget bisa denger ceritamu, semoga harimu lancar terus ya.” Kalimat kayak gini secara halus mengarahkan obrolan ke akhir tanpa terlihat menolak.

Topik penutup juga bisa berupa ucapan terima kasih atau harapan positif. Contohnya, “Makasih udah sharing ya, nanti cerita-cerita lagi, ya pas kita sempat.” Dengan begitu, kamu menghentikan obrolan tapi tetap membangun kesan positif dan terbuka.


4. Buat alasan yang realistis dan gak mengada-ada

ilustrasi perempuan mengobrol (freepik.com/freepik)
ilustrasi perempuan mengobrol (freepik.com/freepik)

Bilang kamu ada deadline, janji lain, atau harus segera angkat telepon, itu sah-sah aja selama disampaikan dengan sopan. Gak harus terlalu rinci, cukup dengan nada serius tapi tetap bersahabat. Contoh: “Eh, sorry banget ya, aku baru ingat ada yang harus aku selesaikan sekarang juga.”

Jangan buat alasan yang kedengaran terlalu dibuat-buat karena bisa menimbulkan kecurigaan. Apalagi kalau kamu sering ketahuan bohong soal ini. Lebih baik tetap jujur dan pakai alasan yang masuk akal sesuai situasi.

5. Alihkan obrolan ke platform lain, kalau memang perlu

ilustrasi perempuan mengobrol (pexels.com/@alexander suhorucov)
ilustrasi perempuan mengobrol (pexels.com/@alexander suhorucov)

Kalau kamu merasa obrolan penting tapi gak bisa dilanjutkan saat itu juga, arahkan ke platform lain. Contohnya, “Seru banget nih, lanjut di chat aja ya, biar gak ganggu waktumu juga.” Ini efektif banget kalau kamu mau tetap jaga hubungan tanpa harus terjebak di percakapan panjang.

Pindahin pembicaraan ke text juga bisa bantu kamu atur waktu jawab dan pikirkan respons. Ini strategi yang cocok kalau kamu gak ingin langsung memutus kontak, tapi butuh ruang dulu. Intinya, tetap sopan sambil menjaga kenyamanan diri sendiri.

Mengakhiri obrolan dengan orang yang terlalu banyak bicara memang butuh seni tersendiri. Tapi dengan cara yang tepat, kamu bisa tetap sopan sekaligus menjaga batasanmu. Yuk, mulai latih keterampilan sosial ini biar waktu dan energimu gak terkuras percuma!


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us