Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Mengatasi Rasa Penyesalan, Jadikan Pembelajaran!

ilustrasi sedih (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi sedih (pexels.com/Alex Green)

Kalimat 'tidak ada penyesalan' telah menjadi mantra populer bagi banyak orang, yang menandakan gagasan bahwa penyesalan adalah pemborosan waktu dan energi. Ini adalah pandangan dunia yang diulang-ulang dalam budaya populer dan digembar-gemborkan oleh semua orang mulai dari influencer media sosial hingga selebritas dan guru pengembangan diri.

Dilansir dari laman Verywell Mind, menurut psikolog, Daniel Pink, penulis "The Power of Regret", hal itu sangatlah salah. Ia berpendapat bahwa penyesalan tidak hanya normal, tetapi juga bisa menyehatkan. Menurut Pink, penyesalan dapat menjadi sumber informasi yang berharga. Jika dimanfaatkan dengan baik, penyesalan dapat membimbing, memotivasi, dan menginspirasimu untuk membuat pilihan yang lebih baik di masa mendatang.

Yuk, simak 4 tips mengatasi penyesalan yang bisa kamu praktikkan sendiri di rumah. Jadikan sebagai bahan pembelajaran!

1. Akui perasaanmu

ilustrasi sedih (pexels.com/Jorge Fakhouri Filho)
ilustrasi sedih (pexels.com/Jorge Fakhouri Filho)

Orang-orang suka berkata bahwa mereka tidak memiliki penyesalan di hidup mereka, tetapi itu tidak terlalu realistis dan mungkin tidak benar. Seperti emosi negatif lainnya, penyesalan adalah pengalaman umum dan kita dirancang untuk dapat mengatasinya secara psikologis.

Saat kamu mengakui emosimu alih-alih menyangkalnya, hal itu membantu mendorongmu untuk memikirkan strategi yang dapat kamu gunakan untuk meminimalkan rasa sakit akibat pengalaman emosi tersebut di masa mendatang. Selain itu, secara spesifik mengidentifikasi emosi yang kamu rasakan, seperti mengakui bahwa kamu menyesal akan membantu membuat toleransi terhadap emosi yang kamu alami terasa lebih mudah dikelola.

"Bila kamu menyesali sesuatu yang besar, seperti terlalu banyak bekerja saat anak-anakmu masih kecil, terlalu lama menjalani hubungan yang buruk, atau terlambat memulai investasi untuk masa pensiun, cobalah untuk mengingat bahwa penyesalan adalah emosi manusia yang universal, tidak peduli apa yang dikatakan sebagian orang tentang diri mereka sendiri. Kita semua tidak sempurna. Kamu tidak perlu mencari sisi positif dari setiap situasi," jelas Alice Boyes, penulis buku The Anxiety Toolkit dan The Healthy Mind Toolkit, melansir dari laman Psychology Today.

2. Berikan dirimu waktu untuk merenung

ilustrasi sedih (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi sedih (pexels.com/Alex Green)

Untuk mengatasi penyesalan secara efektif, kamu perlu melakukan tindakan penyeimbangan yang halus. Merenungkan hal-hal yang tidak penting tidak akan membantu jika kamu hanya mengesampingkan perasaanmu.

"Cobalah untuk memikirkan tentang penyesalan kecil. Jenis penyesalan seperti itu adalah sesuatu yang ingin kamu renungkan dalam beberapa menit. Jika kamu merasa frustrasi dengan diri sendiri dan mengkritik diri sendiri, perasaan itu akan hilang dengan sendirinya," saran Boyes.

3. Terima kesalahanmu

ilustrasi sedih (pexels.com/MART  PRODUCTION)
ilustrasi sedih (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menerima kesalahan adalah salah satu bagian dari proses ini, tetapi memaafkan juga mengharuskanmu untuk mempraktikkan belas kasih pada diri sendiri. Daripada menghukum diri sendiri atas kesalahan, perlakukan dirimu dengan kebaikan yang sama seperti yang kamu tunjukkan kepada orang yang kamu kasihi.

Dilansir dari laman Verywell Mind, Kendra Cherry, seorang spesialis rehabilitasi psikososial mengatakan, bahwa kamu dapat melakukannya dengan bertanggung jawab atas apa yang terjadi, menyatakan penyesalan atas kesalahanmu, dan mengambil tindakan untuk menebus kesalahan. Kamu mungkin tidak dapat mengubah masa lalu, tetapi mengambil langkah-langkah untuk menjadi lebih baik di masa depan dapat membantumu memaafkan diri sendiri dan melangkah maju, alih-alih menoleh ke belakang

4. Ambil tindakan

ilustrasi orang sedih (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi orang sedih (pexels.com/Liza Summer)

Salah satu cara untuk mengatasi rasa sesal adalah dengan menggunakan pengalaman tersebut sebagai bahan bakar untuk mengambil tindakan di masa mendatang. Pertimbangkan apa yang mungkin telah kamu ubah dan lakukan secara berbeda, tetapi alih-alih merenungkan apa yang tidak dapat diubah, ubahlah hal tersebut sebagai kesempatan belajar yang akan memungkinkan kamu membuat pilihan yang lebih baik di masa mendatang.

"Pada kenyataannya, kamu mungkin tidak mampu membuat pilihan yang lebih baik di masa lalu hanya karena kamu tidak memiliki pengetahuan, pengalaman, atau pandangan ke depan untuk memprediksi hasilnya. Kamu membuat pilihan berdasarkan apa yang kamu ketahui saat itu," tambah Cherry.

Ingatkan dirimu bahwa sekarang, dengan apa yang kamu pelajari di masa lalu, kamu memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat pilihan yang lebih baik saat kamu menghadapi dilema serupa di lain waktu. Jadi, jangan terlalu larut dalam rasa sesal, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us