6 Tips Nyaman Baca Buku di Tempat Umum daripada Bengong atau Scrolling

- Membaca buku dapat menghibur dan memperluas wawasan, serta menghemat baterai smartphone.
- Pilihan buku fisik atau digital disesuaikan dengan kenyamanan, termasuk pemilihan tempat duduk yang penting.
- Keamanan saat membaca di tempat umum perlu diperhatikan, serta menjaga konsentrasi dan melawan perasaan malu.
Apa yang biasanya kamu lakukan saat duduk-duduk menikmati kopi di kafe atau menunggu jam keberangkatan kereta? Di situasi seperti itu banyak orang hanya memainkan smartphone. Ini gak salah sebab perangkat yang satu ini pasti dibawa ke mana-mana.
Dengan smartphone dirimu juga dapat berkomunikasi dengan teman atau keluarga biar tidak merasa bosan. Waktu pun lebih cepat berlalu jika kamu melihat berbagai konten di media sosial atau main game. Namun, ada aktivitas lain yang sebetulnya bagus buat mengisi waktu, yaitu membaca buku.
Selain membaca buku bisa menghibur dan memperluas wawasan, kamu juga dapat menghemat baterai gawaimu. Membiasakan diri membaca di tempat-tempat umum pun melatih fokusmu dalam waktu yang lebih panjang. Walaupun tempat umum gak senyaman rumah atau kamarmu, membaca bisa tetap asyik dengan enam cara di bawah ini.
1. Pilih buku cetak atau digital tergantung kenyamananmu

Sebagian orang sangat tidak tahan membaca buku digital. Mata mudah lelah sampai merasa pusing atau sakit kepala. Namun, membawa-bawa buku cetak yang cukup tebal juga ribet. Terlebih bila barang bawaanmu bukan cuma itu, seperti ketika kamu hendak bepergian jauh.
Maka pilihan buku fisik atau digital sepenuhnya disesuaikan dengan kenyamananmu saja. Kalau dirimu hendak membawa buku cetak sebaiknya pilih buku yang gak terlalu tebal. Sebelumnya kasih sampul plastik agar tidak mudah lecek saat dibawa ke mana-mana.
Apabila kamu memilih e-book pastikan perangkatmu cukup nyaman buat mengaksesnya. Huruf tidak terlampau kecil di gadgetmu dan tampilannya mudah diperbesar tanpa pecah. Dirimu hendak membaca pakai smartphone juga gak masalah kalau masih tetap nyaman untukmu.
2. Duduk di titik yang tak terlalu ramai

Membaca buku berbeda dengan sekadar kamu melihat konten di media sosial. Juga tidak sama dengan apabila dirimu membaca artikel pendek. Kamu butuh konsentrasi yang lebih tinggi saat membaca buku. Maka pemilihan tempat duduk menjadi penting.
Walaupun bukunya tipis kalau situasi di sekitar terlalu ramai atau banyak orang terus bergerak, pasti merusak fokusmu. Nanti percuma kamu membaca. Sudah beberapa halaman dibaca, tetapi isinya tidak betul-betul tertanam dalam pikiran.
Carilah tempat duduk yang agak jauh dari orang-orang. Misalnya, kursi di pojok ruangan. Apabila kamu sedang di dalam bus atau travel, pilih tempat duduk yang sendirian atau sebelahnya kosong. Kalaupun terpaksa dirimu duduk bersisian dengan orang lain, posisi dekat jendela lebih baik. Kamu terhindar dari gangguan penumpang yang naik dan turun.
3. Jangan bawa banyak barang berharga

Ketika kamu membawa barang berharga apalagi lebih dari sebuah, dirimu mesti sangat hati-hati. Lengah sedikit saja bisa-bisa barang bawaanmu ada yang hilang diambil orang. Membaca di tempat umum lebih aman dilakukan saat barang bawaanmu sedikit atau cuma tas-tas berisi pakaian.
Sekalipun kegiatan membacanya tetap bagus, suasana yang kurang tepat malah bisa menimbulkan bahaya. Jika dirimu membaca buku digital sebaiknya tidak memakai perangkat yang terlalu mahal. Itu akan mencolok sekali di tempat umum dan menimbulkan pikiran jahat orang lain.
Sebenarnya kamu masih bisa membaca meski bawa beberapa barang berharga. Contohnya, ketika kamu akan menempuh perjalanan jauh dengan bus patas. Akan tetapi, pastikan dirimu baru mulai membaca setelah bus berangkat sehingga barang-barang sudah masuk semua. Jangan sampai fokusmu terpecah di ruang tunggu lalu barang berhargamu malah ada yang tertinggal.
4. Stop dulu jika guncangan membuatmu pusing

Untukmu yang membaca buku di dalam alat transportasi darat mungkin akan lebih mudah merasa pusing. Jalan yang gak mulus otomatis membuat buku atau gadgetmu ikut terguncang. Memaksakan diri buat terus membaca bisa membuatmu kurang nyaman.
Bahkan kamu dapat merasa mual seperti akan mabuk perjalanan. Apabila gejala ini muncul, hentikan dulu aktivitas membaca. Tunggu sampai kendaraan bergerak tanpa guncangan yang terlalu terasa. Baru dirimu melanjutkan bacaan.
Jika sinar matahari dari luar membuatmu silau, tutup gorden sebagian biar tak terlalu gelap dan menyulitkanmu dalam membaca. Terpenting cahaya yang bikin silau telah berkurang. Apabila kamu sudah tahu rute yang dilalui tidak mulus, pilih buku dengan ukuran huruf lebih besar supaya gampang dibaca.
5. Gunakan pembatas buku yang bisa menjepit kertas

Sama-sama berfungsi sebagai penanda halaman terakhir yang dibaca, kemampuan pembatas buku menjepit kertas penting agar tak mudah terjatuh. Kalau kamu memakai pembatas buku biasa pasti sering tahu-tahu meluncur jatuh ketika buku dibuka atau digerakkan sedikit. Selagi dirimu mencari dan mengambilnya di bawah, boleh jadi ada orang usil beraksi.
Misalnya, kamu membaca buku di kafe. Pembatas buku model biasa terjatuh sampai ke bawah kursimu. Dirimu membungkuk untuk memungutnya. Dengan cepat ada orang mengambil smartphone-mu yang tergeletak di meja.
Kamu mungkin baru menyadari gadgetmu tak ada lagi lama setelahnya. Dirimu mengira perangkat ada di dalam tas dan lupa tadi cuma menaruhnya di atas meja. Pembatas buku yang dapat menjepit kertas memang terlihat sepele. Namun, ternyata membantu sekali buat memudahkan bahkan meningkatkan keamananmu di ruang publik.
6. Cuek saja saat terasa ada orang yang memperhatikanmu

Di masyarakat belum biasa pemandangan orang-orang sibuk membaca di tempat umum selain perpustakaan atau tempat pendidikan. Kamu bahkan mungkin belum pernah melihat orang membaca buku di ruang tunggu mana pun. Maka jangan kaget apabila dirimu menjadi pusat perhatian karena membaca.
Walaupun kamu menunduk dan mencoba berfokus pada bacaan biasanya akan tetap terasa ada orang yang memperhatikanmu. Dirimu dapat mengangkat wajah sebentar hanya agar dia berhenti terlalu memandangimu. Namun, bagus juga kalau kamu bisa tetap cuek dan terus membaca.
Pokoknya, jangan buru-buru dirimu memasukkan kembali buku ke tas hanya karena merasa lagi dilihat orang lain. Justru aksimu ini dapat menjadi contoh bagi mereka. Walaupun hanya ada satu orang yang kemudian ingin punya kebiasaan membaca buku di mana pun, ini bagian dari kampanye literasi.
Tantangan membaca di tempat umum ialah menjaga konsentrasi dan barang bawaan. Juga melawan perasaanmu sendiri yang barangkali malu melakukannya. Hindari kamu terlalu memikirkan isi pikiran orang lain yang melihatmu asyik membaca. Gak semua orang menganggapmu cuma sok pintar, kok.