Kamu sudah lulus atau hampir lulus kuliah?
Well, mungkin kamu sudah jengah dengan pertanyaan banyak orang yang terus-terusan menanyaimu soal rencana apa yang hendak kamu lakukan ke depan. Bahkan kamu menemui pertanyaan serupa ketika ada seseorang yang baru pertama kenal denganmu, ketika kamu wawancara kerja dan menjadi sukarelawan di suatu tempat. Kamu selalu berusaha untuk memberikan jawaban terbaik ketika seseorang bertanya padamu.
Tahukah kamu?
Saat aku ditanya hal seperti itu, aku sangat berharap bisa melihat langsung ke mata mereka dan berkata,
"Saya sudah menemukan pekerjaan yang sesuai bidang dan minat saya selama ini. Saya mungkin akan mengikuti setiap kata yang mereka perintahkan. Karena saya tak memiliki penghasilan lain dan saya akan pergi ke manapun uang berada. Saya akan bekerja setengah mati dan lima tahun lagi saya jelas akan memiliki gaji yang lebih besar. Dan mungkin juga saya sudah menemukan pasangan yang cocok. Sehingga untuk melangkah ke pernikahan tak butuh waktu lama. Jadi, secara umum, dalam waktu lima tahun saya akan mendapatkan segalanya."
Masalahnya adalah itu bukan hal sebenarnya yang aku rasakan. Aku tak berpikir bahwa itu adalah hal yang dirasakan setiap orang. Tentu saja, kita telah menjalankan skenario di dalam kepala yang kita rasa akan berjalan baik untuk kehidupan kita. Kita juga memainkan peran yang baik dengan segenap ide-ide liar yang melintas dalam pikiran.
Sebagian dari kita akan mengambil tas dan pergi berkelana, sementara lainnya akan pindah ke kota besar yang sama sekali belum pernah didatangi untuk mulai membangun karier. Kita telah berpegang teguh pada imajinasi dan fantasi bahwa mengawali hidup sebagai orang dewasa itu unik dan menyenangkan.
Kesempatan tertentu akan datang meski tak kita sadari dan harapkan. Kita melihat lowongan kerja secara tak sengaja dan mendaftar, atau kita berteman dengan seseorang di sebuah kelas yang akhirnya ia menjadi sahabat terbaik kita. Kemudian kita jatuh cinta. Di usia seperti ini kita selalu saja ingin tahu mengenai berbagai pengalaman dan kesempatan baru yang akhirnya menuntun kita untuk menemukan minat, hasrat dan karier yang selama ini kita inginkan.
Tentu saja itu bukanlah jawaban yang tepat untuk pertanyaan seperti itu. Ke mana kamu dalam waktu lima tahun? Satu-satunya jawaban yang bisa aku berikan adalah...
"Saya tidak tahu. Saya harap saya bahagia di suatu tempat."
Aku tahu bahwa aku memiliki tujuan. Aku memiliki target untuk diriku sendiri agar bisa merasakan berbagai pengalaman baru, dan mendapatkan pekerjaan yang aku nikmati.
Aku tahu bahwa aku memiliki keinginan untuk traveling. Aku ingin memperkaya pengetahuan diri. Aku ingin bertemu banyak orang dan berkenalan dengan mereka.
Aku tahu bahwa apapun yang aku lakukan, aku ingin melakukannya dengan cinta. Aku ingin melakukan hal yang terbaik yang bisa aku lakukan hingga lima tahun yang akan datang.
Aku tahu bahwa aku tak tahu apa yang akan melintas di kehidupanku lima tahun yang akan datang. Namun aku akan mengambil setiap pilihan untuk dipertimbangkan.
Aku memiliki tujuan dan ambisi, serta aku bisa membawa diriku sendiri untuk menuju titik itu. Dalam lima tahun, aku akan meraih semua tujuan dan kesempatan yang datang.
Kesempatan baru mungkin akan datang. Meskipun aku tahu bahwa kesuksesan akan membuatmu mengorbankan sebagian dari kebahagiaan, aku tetap ingin hidup dengan bahagia. Aku ingin merasakan bahwa aku bisa percaya diri untuk maju terus.
Aku masih muda dan aku masih memiliki banyak hal untuk dipelajari.
Aku nyaman dengan ketidaknyamanan.
DAN TOLONG, JANGAN TANYA AKU SOAL 10 TAHUN YANG AKAN DATANG.