Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Waspada 6 Tanda Manipulasi yang Sering Gak Kamu Sadari

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Dalam hubungan, tidak bisa dihindari bahwa ada saat-saat di mana konflik terjadi. Namun, apa yang terjadi jika konflik ini berubah menjadi sesuatu yang lebih gelap, seperti manipulasi emosional?

Manipulasi emosional adalah bentuk pelecehan yang dapat menyebabkan dampak serius pada kesehatan mental dan emosionalmu. Tanpa disadari, kamu mungkin menjadi korban manipulasi ini jika tidak mengenali tanda-tandanya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda manipulasi emosional agar kamu dapat melindungi diri dan menjaga hubungan tetap sehat. Yuk, kenali apa saja tanda-tanda manipulasi emosional yang perlu kamu waspadai.

1. Memanfaatkan ketakutan dan kekuranganmu

ilustrasi cowok sedih (pexels.com/Mike Greer)
ilustrasi cowok sedih (pexels.com/Mike Greer)

Seorang manipulator emosional sering kali menggunakan ketakutan, kekurangan, atau perasaan insecure yang kamu miliki sebagai alat untuk mengendalikanmu. Menurut Janika Veasley, LMFT, pendiri Amavi Therapy Center, mereka mungkin menyebutkan ketidakpercayaan dirimu pada saat-saat kamu merasa lemah, atau membuat komentar yang merendahkan di depan orang lain.

Mereka bahkan bisa memberikan pujian yang samar dan tidak tulus, seperti mengatakan, "Hari ini kamu terlihat lebih baik daripada biasanya," yang sebenarnya bukanlah pujian, melainkan sindiran. Ini adalah cara mereka untuk menurunkan harga dirimu dan membuatmu merasa tidak berdaya.

2. Gaslighting

ilustrasi hubungan gak sehat (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi hubungan gak sehat (pexels.com/RDNE Stock project)

Gaslighting adalah teknik manipulasi yang membuatmu meragukan kenyataan atau pengalamanmu sendiri. Dalam gaslighting, seorang manipulator akan menyangkal tindakan atau ucapan mereka yang menyakitkan dan membuatmu merasa seolah-olah kamu yang salah.

Misalnya, jika kamu menegur pasangan atas perilakunya yang menyakitkan, ia mungkin mengatakan, "Itu tidak pernah terjadi," atau "Kamu berlebihan." Tujuan dari gaslighting adalah untuk membuatmu merasa bingung dan meragukan diri sendiri, sehingga mereka bisa tetap memegang kendali atas situasi.

3. Merekrut orang lain untuk membantunya

ilustrasi hubungan gak sehat (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi hubungan gak sehat (pexels.com/cottonbro studio)

Seorang manipulator emosional sering kali tidak bekerja sendirian. Mereka bisa mencoba melibatkan orang lain untuk mendukung tujuan mereka, seperti meminta teman atau keluargamu untuk membujukmu agar tetap berada dalam hubungan atau melakukan sesuatu yang mereka inginkan.

Menurut Veasley, ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadapmu sebagai individu. Mereka akan melakukan apa saja untuk memastikan bahwa kamu mengikuti kehendaknya, bahkan jika itu berarti melibatkan orang lain yang dekat denganmu.

4. Menggunakan rasa bersalah sebagai senjata

ilustrasi hubungan gak sehat (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi hubungan gak sehat (pexels.com/Timur Weber)

Manipulator emosional sangat ahli dalam membuatmu merasa bersalah untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka mungkin terus-menerus mengingatkanmu tentang kesalahan masa lalu atau kebaikan yang pernah mereka lakukan, sehingga kamu merasa berutang budi kepadanya.

Saba Harouni Lurie, LMFT, pendiri Take Root Therapy, mengatakan bahwa ini adalah salah satu cara untuk menciptakan rasa kewajiban dalam dirimu dan pada akhirnya membuatmu merasa terisolasi dari orang lain. Mereka bisa menggunakan taktik ini untuk membatasi hubunganmu dengan orang lain dan mempertahankan kontrol penuh atas hidupmu.

5. Pasif-agresif

ilustrasi silent treatment (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi silent treatment (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pasif-agresif adalah bentuk manipulasi yang seringnya sulit dikenali karena orang yang melakukannya tidak langsung mengekspresikan perasaan negatifnya. Mereka bisa menunjukkan perilaku seperti menggunakan humor sarkastik, mendiamkan (silent treatment), atau menghindari diskusi konstruktif tentang konflik.

Lurie menyebutkan bahwa perilaku ini bisa membuatmu merasa tidak yakin, cemas, dan selalu waspada, yang merupakan inti dari manipulasi itu sendiri. Dengan tidak secara langsung menyuarakan keluhan mereka, mereka membuatmu tetap berada dalam ketidakpastian dan kebingungan.

6. Melanggar batasanmu

ilustrasi merenung (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi merenung (pexels.com/Pixabay)

Manipulator sering kali tidak menghormati batas yang kamu tetapkan. Ketika kamu menyatakan bahwa ada sesuatu yang tidak disukai, mereka akan terus melakukannya, menunjukkan bahwa kebutuhan dan kehendak mereka lebih penting daripada perasaanmu.

Misalnya, kamu mungkin memberitahu pasangan bahwa kamu tidak suka ketika ia berkomentar tentang penampilanmu, tetapi pasanganmu tetap melakukannya. Ini adalah pelanggaran terhadap batasanmu dan menunjukkan bahwa dia hanya peduli pada keinginannya sendiri. Veasley menekankan bahwa ini adalah tanda manipulasi yang jelas dan harus diwaspadai.

Manipulasi emosional adalah masalah serius yang dapat merusak hubungan dan kesejahteraan mentalmu. Penting untuk mengenali tanda-tandanya dan bertindak untuk melindungi dirimu.

Jika kamu merasa sedang dimanipulasi, jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang-orang terdekat atau profesional. Ingatlah, kamu berhak memiliki hubungan yang sehat dan bahagia tanpa tekanan atau manipulasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riva Khodijah
EditorRiva Khodijah
Follow Us