Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Stop Membentak Anak, Jika Tak Ingin Otaknya Rusak!

sumber: galleryhip.com

"Pernahkah kamu marah pada keponakan atau adik yang masih kecil hingga membentaknya dengan suara keras?"

Jika jawabannya ya, itu pertanda kamu harus segera menghentikan kebiasaan tersebut jika tidak ingin keponakan atau adik kesayanganmu terhambat perkembangan otaknya. Sebagaimana dilansir Kompas Health, menurut Dokter Ahmi Zuhdi dari Neuroscience, pada masa pertumbuhan otak anak akan menghasilkan banyak neuron (sel otak) yang berfungsi untuk kecerdasan intelektualnya.

Default Image IDN

Nah perkembangan neuron yang baik tersebut akan terhambat jika produksi kortisol meningkat. Lantas apa penyebab peningkatan hormon kortisol? Jawabannya adalah ketika seseorang merasa ketakutan yang salah satunya dialami ketika dibentak atau mendengar suara keras. Semakin sering anak kecil dibentak atau dimarahi dengan suara keras maka akan makin tinggi pula produksi kortisol yang pada tahap selanjutnya merusak neuron (sel otak) tadi.

Membentak anak menurut Dokter Ahmi Zuhdi akan menghidupkan hormon kortisol yang merusak neuron. Padahal dalam masa tumbuh kembangnya, sel-sel ini sangat diperlukan. Efek dari rusaknya neuron adalah lambatnya proses berpikir yang dialami oleh seorang anak. Tidak hanya itu saja loh, kerusakan neuron lebih jauh juga menyebabkan sulit mengambil keputusan, dan menyerap informasi.

Default Image IDN

Karena besarnya resiko membentak anak dalam menghambat perkembangan otak maka menurut ahli otak tersebut orangtua harus lebih bijak saat menegur anak yang melakukan kesalahan. Selain Dokter Ahmi Zuhdi, seorang Psikiatri dari Harvard Medical School bernama Martin Teicher juga menyebut bahwa membentak anak menyebabkan kerusakan struktur otak.

Menurutnya, anak yang sering dibentak akan mengalami penyempitan saluran otak kanan dan kiri sehingga menyebabkan anak mudah merasa cemas, depresi, dan gangguan kepribadian pada masa dewasa nanti.

Default Image IDN

Tidak hanya dari segi perkembangan otak saja, membentak juga dapat merusak rasa percaya diri pada anak. Menurut Dr Laura Markham di parents.com, seorang anak dapat menciptakan sifat tertutup anak. Akibatnya di masa mendatang hal tersebut dapat merusak hubungan harmonis yang harusnya terjadi antara anak dengan orangtua.

Padahal untuk rasa percaya diri diperlukan ketika si anak nantinya berada pada tahap pengembangan kemampuan diri masa dewasa nanti. Jika seseorang tidak memiliki rasa percaya diri maka sulit baginya mengembangkan kemampuan karena biasanya orang dengan tingkat percaya diri rendah sulit membangun relasi dengan masyarakat sekitarnya. Sebagai akibat dia pun kesulitan memaksimalkan potensi diri.

Share
Topics
Editorial Team
Priscilla Immaculata Silaen
EditorPriscilla Immaculata Silaen
Follow Us