Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Menarik Hipogami, Perempuan Sukses Menikahi Pria Biasa

ilustrasi menikah (freepik.com/prostooleh)
ilustrasi menikah (freepik.com/prostooleh)

Istilah hipogami belakangan ini menjadi topik yang banyak diperbincangkan. Melansir Ebsco, hipergami dan hipogami merujuk pada pola pemilihan pasangan berdasarkan status sosial dan ekonomi seseorang. Di balik istilah yang terdengar rumit, hipergami dan hipogami sebenarnya mencerminkan perilaku dan dinamika yang umum terjadi dalam kehidupan manusia.

Berdasarkan data dari Pew Research Center, saat ini jumlah perempuan dengan pendidikan tinggi telah melampaui laki-laki secara signifikan. Faktor ini menjadi alasan mengapa banyak perempuan sukses saat ini memilih pasangan dengan pendidikan lebih rendah atau penghasilan lebih kecil. Untuk memahami lebih dalam, simak terus artikel ini yang akan membahas lebih lanjut tentang fakta
menarik seputar hipogami.

1. Apa itu hipergami dan hipogami

ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Seperti yang dikutip dari Ebsco, hipergami adalah fenomena di mana perempuan cenderung menikah dengan pasangan yang memiliki posisi sosial, ekonomi, atau pendidikan yang lebih tinggi. Hipergami kerap digunakan untuk menggambarkan praktik pernikahan yang dianggap sebagai cara untuk "naik kelas" secara sosial. Dalam konteks hipogami, perempuan cenderung memilih pasangan dengan status sosial atau ekonomi yang lebih rendah, berlawanan dengan konsep hipergami.

Tren ini semakin terlihat jelas di negara-negara Barat, di mana perempuan dengan pendidikan tinggi dan kemandirian finansial semakin banyak. Penelitian di Research Gate menunjukkan bahwa perempuan dari latar belakang sosial tinggi yang menunda menikah dan memiliki pendidikan tinggi sering kali memilih pasangan dengan status sosial yang lebih rendah. Jika dulu kesuksesan ekonomi pria dianggap penting, kini banyak perempuan yang lebih menghargai kesetaraan emosional dalam hubungan.

2. Contoh hipergami dan motifnya

ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)
ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Dalam norma tradisional, ada ekspektasi bahwa mempelai pria harus lebih tua, lebih tinggi, dan memiliki latar belakang pendidikan yang minimal sama dengan mempelai wanita. Seperti yang terjadi pada
pernikahan Celine Dion dengan René Angélil, yang berperan besar dalam kesuksesan kariernya, adalah contoh hipergami, di mana perbedaan status awal berubah seiring waktu.

Hipergami seringkali terjadi karena adanya tekanan dari budaya dan keluarga untuk menikah dengan seseorang yang memiliki status sosial lebih tinggi, demi meningkatkan status keluarga. Hipergami memungkinkan seseorang untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan mengakses sumber daya yang lebih baik dan mendapatkan kesempatan ekonomi yang lebih luas.

3. Ketimpangan status dalam hubungan bisa menimbulkan masalah emosional

ilustrasi menikah (freepik.com/freepik)
ilustrasi menikah (freepik.com/freepik)

Idealnya, pasangan menikah dengan latar belakang yang seimbang dalam pendidikan, status ekonomi, dan posisi sosial (equigami). Namun realitas menunjukkan bahwa pasangan sering kali datang dari latar belakang sosial yang berbeda. Jika tidak ditangani dengan bijak, perbedaan latar belakang dapat menjadi sumber konflik dalam pernikahan.

Meskipun cinta atau kecocokan menjadi alasan pernikahan hipogami, pasangan tetap harus menghadapi stigma sosial terkait perbedaan status ekonomi. Ketimpangan status dalam hubungan bisa menimbulkan masalah emosional, seperti perasaan tidak dihargai atau tuduhan sebagai "penumpang gratis".

Hipogami merefleksikan pergeseran nilai dalam masyarakat yang semakin terbuka dan menerima kesetaraan serta individualisme. Realitas pernikahan modern menunjukkan bahwa hubungan tidak lagi dibangun hanya berdasarkan status, melainkan juga pada kesetaraan dan dukungan emosional yang kuat. Bagaimana menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kirana Mulya
EditorKirana Mulya
Follow Us