Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Hal Baiknya Selalu Dibicarakan dengan Pasangan, Diam Gak Selalu Emas

potret pasangan sedang mengobrol (pexels.com/SHVETS production)
potret pasangan sedang mengobrol (pexels.com/SHVETS production)

Dalam beberapa kondisi, pepatah diam adalah emas memang bisa dibilang benar. Namun, saat berkaitan dengan hubungan, ada beberapa poin diskusi penting yang sebaiknya selalu terbuka dengan pasangan. Kamu pasti pernah mengalami momen seperti merasa pikiran, pendapat, atau pengamatan tertentu lebih baik untuk tidak diungkapkan, daripada menghindari rasa sakit konflik yang tidak perlu?

Sayangnya, pada hubungan romantis memendam perasaan tidak enak, dapat lebih merugikan daripada menguntungkan. Faktanya, ada beberapa hal yang meskipun lebih sulit untuk diungkapnya, lebih baik dibicarakan apa adanya. Terutama, jika kamu tidak menginginkan permasalahan ini jadi akar kesalahpahaman hingga menjadi konflik yang justru merusak hubungan. Jadi, inilah beberapa kondisi yang lebih baik diungkapkan, daripada hanya disimpan di dalam hati pada hubungan romantis.

1. Jika kamu kesal dengan pasangan

potret pasangan sedang melakukan deep talk (pexels.com/Timur Weber)
potret pasangan sedang melakukan deep talk (pexels.com/Timur Weber)

Sangat mudah untuk mengabaikan perasaan saat kamu kesal dengan pasangan, terutama jika masalah tersebut kecil. Kamu mungkin takut untuk memicu pertengkaran atau dianggap mempermasalahkan hal sepele atau merasa memang tak perlu membicarakannya. Di sisi lain, akibat dari rasa kesal itu kamu pun menjadi bersikap diam, menarik diri, atau bahkan sama sekali menghindari pembicaraan. Padahal, rasa frustasi yang terus dipendam tidak bisa hilang begitu saja, bahkan bisa lebih parah.

Berdasarkan studi dari tahun 2022, alasan saat kamu cenderung enggan membicarakan keluhan, biasanya karena sejumlah alasan seperti, menjauhkan diri dari sakit emosional, mengungkapkan rasa frustasi tidak secara langsung, hingga berharap akan tahu sendiri apa yang salah. Coba pertimbangkan posisi saat kamu yang menjadi sasaran diam pasangan, dibiarkan dalam kegelapan tanpa tahu apa yang terjadi. Kurangnya komunikasi ini justru bisa membuat masalah kecil jadi jauh lebih besar dari sebenarnya.

2. Jika kamu merasa membutuhkan kepastian

potret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/William Fortunato)
potret pasangan menghabiskan waktu bersama (pexels.com/William Fortunato)

Kamu pasti pernah mengalami situasi, di mana rasanya lebih membutuhkan kasih sayang dan keyakinan lebih. Kondisi ini sebenarnya normal, saat memiliki keinginan untuk mendengar bahwa kamu masih dicintai, dihargai, hingga dibutuhkan, terutama dari pasangan dalam hubungan. Di sisi lain, kamu mungkin merasa terlalu malu untuk menanyakan "apakah kamu masih mencintaiku?" dan lainnya. Padahal, ini tidak memalukan, dan mencari keyakinan akan rasa tersebut bukan berarti sebuah kelemahan.

Berdasarkan studi dari Psychological Research, mencari keyakinan memiliki peran penting dalam menjaga hubungan emosional dan kepuasan hubungan kedua individu. Untuk hubungan jangka panjang dan pendek, perilaku mencari keyakinan dikaitkan dengan peningkatan kepuasan hubungan dan perilaku mempertahankan hubungan. Secara sederhana, mengungkapkan kebutuhan kamu untuk diyakinkan dapat menghasilkan efek yang diinginkan, sehingga hubungan kamu dan pasangan pun semakin dekat.

3. Jika kamu meragukan hubungan tersebut

potret pasangan sedang mengobrol (pexels.com/Pavel Danilyuk)
potret pasangan sedang mengobrol (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Keraguan akan suatu hubungan bisa sangat meresahkan, jadi wajar jika kamu merasa takut untuk mengungkapkannya. Kamu mungkin takut pasangan akan hilang ketertarikan padamu, hingga bertanya-tanya akankah hubungan ini bisa bertahan lama. Apa pun alasan yang mengganggu pikiran, mungkin mudah untuk mengesampingkannya, namun jangan sampai kamu justru kemudian terlambat untuk memperbaiki keadaan. Kecenderungan sulit memulai percakapan sulit, memang sering terjadi.

Jika pasangan lebih sering berada dalam situasi menghindari dari percakapan sulit, studi sudah mengungkapkan lebih mudah mengantarkan pada putus. Sementara, pasangan yang cenderung mengungkapkan kekhawatiran mereka satu sama lain, bahkan meminta nasihat dan teman dan keluarga, biasanya bisa lebih menyelesaikan ketidakpastian ini dan tetap bersama. Apa yang perlu kamu pahami, jangan takut mengungkapkan keraguan terhadap hubungan, komunikasi justru membuat kamu dan pasangan bisa mengatasinya bersama.

Pada intinya, semua berasal dari apakah dalam hubungan kamu komunikasi yang terjalin sudah cukup baik. Komunikasi yang baik bukan hanya sekadar soal saling bertanya kabar, saling menyemangati, atau menunjukkan perhatian lisan. Sementara konflik dalam jenis hubungan apa pun akan selalu ada. Bersikap terbuka, berusaha berempati, dan saling berupaya dalam hubungan tersebut dengan tidak menutupi kondisi seperti tiga hal di atas, dapat membuat hubunganmu lebih sehat dan terus bertumbuh ke arah lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadhifa Salsabila Kurnia
EditorNadhifa Salsabila Kurnia
Follow Us