3 Tanda Kamu Lagi Terjebak dalam Selingkuh Emosional, Sadari

- Kamu lebih jujur dan terbuka ke dia dibanding ke pasangan sendiri.
- Kamu mulai membandingkan pasanganmu dengan dia.
- Kamu mulai menyembunyikan kedekatan kalian dari pasanganmu.
Selingkuh gak selalu harus ada sentuhan fisik. Kadang, hubungan yang tampak “teman biasa” justru yang paling berbahaya. Karena sejatinya, hati bisa selingkuh juga, dan itu sering kali gak disadari. Emosi yang terlalu dekat dengan orang lain selain pasangan bisa jadi awal dari hubungan yang gak sehat. Ini yang disebut dengan selingkuh emosional dan kadang lebih menyakitkan daripada perselingkuhan fisik.
Kalau kamu merasa makin sering curhat ke orang lain, lebih nyaman ngobrol sama “teman” dibanding pasangan, atau mulai jaga-jaga biar pasangan gak tahu isi chat kamu, bisa jadi kamu udah melangkah ke zona abu-abu. Berikut ini beberapa tanda kamu lagi terjebak dalam selingkuh emosional dan penting banget untuk kamu sadari sebelum semuanya terlanjur kebablasan.
1. Kamu lebih jujur dan terbuka ke dia dibanding ke pasangan sendiri

Saat ada masalah, yang pertama kali kamu cari buat cerita bukan pasanganmu, tapi dia. Kamu merasa lebih nyaman, lebih dimengerti, dan lebih bebas tanpa harus jaga-jaga. Mungkin awalnya cuma soal kerjaan atau keresahan sehari-hari, tapi lama-kelamaan kamu mulai berbagi hal-hal yang lebih pribadi. Bahkan rahasia yang gak kamu kasih tahu ke pasanganmu sendiri.
Kalau kamu merasa bisa jadi “diri sendiri” saat ngobrol sama orang lain, sementara ke pasangan justru merasa sungkan atau takut salah, itu jadi tanda bahaya. Selingkuh emosional sering dimulai dari keintiman yang kelihatan sepele, tapi terus dibangun lewat komunikasi yang intens, padahal seharusnya itu ruang khusus bagi pasangan resmi. Lama-lama, kamu bisa kehilangan koneksi sama pasanganmu sendiri karena sudah “pindah hati” secara emosional, walau fisiknya masih di tempat yang sama.
2. Kamu mulai membandingkan pasanganmu dengan dia

Kamu mulai sadar kalau tiap kali pasanganmu bikin salah, kamu berpikir, “Coba dia kayak si A, pasti lebih enak.” Kamu mulai membandingkan cara bicafa, cara menanggapi cerita, sampai hal kecil seperti selera musik atau gaya chat. Dan parahnya, perbandingan itu gak adil karena kamu melihat pasangan dari semua sisi, tapi melihat si “teman dekat” cuma dari sisi terbaiknya.
Perbandingan ini bisa membuat kamu makin jauh dari pasangan. Karena dalam pikiranmu, pasangan selalu kalah. Padahal, kamu dan orang itu gak hidup bareng. Kamu cuma lihat dia di momen-momen menyenangkan dan seru, bukan dalam kondisi capek, bad mood, atau sedang berantakan. Kalau kamu mulai berharap pasanganmu jadi seperti dia, itu tanda kalau kamu udah terlalu invest secara emosional ke orang lain.
3. Kamu mulai menyembunyikan kedekatan kalian dari pasanganmu

Awalnya mungkin gak ada niat aneh-aneh. Tapi lama-lama, kamu mulai gak nyaman kalau pasanganmu tahu seberapa sering kamu ngobrol sama si “teman dekat” ini. Kamu mulai menghapus chat, kamu pakai nama samaran, atau kamu cerita tapi dengan versi yang udah dipotong-potong. Bahkan bisa jadi kamu bohong soal kapan terakhir ketemu atau ngobrol.
Kalau kamu mulai jaga-jaga seperti ini, itu tandanya kamu tahu ada yang gak beres. Hubungan yang sehat gak butuh disembunyikan. Tapi kalau kamu mulai merasa “perlu” nutup-nutupi sesuatu, itu berarti kedekatan kalian sudah masuk zona gak sehat. Dan yang lebih bahaya, kamu bisa aja terus menyangkalnya dengan dalih, “Kan kita cuma temenan.” Padahal kenyataannya, kamu sudah mulai memberikan ruang emosional yang seharusnya milik pasangan ke orang lain.
Selingkuh emosional sering kali gak kentara karena dibalut dalam hubungan yang kelihatannya “biasa aja”. Tapi justru karena itu, dampaknya bisa lebih dalam. Kamu mungkin gak merasa bersalah di awal, tapi kalau dibiarkan, hubungan ini bisa merusak kepercayaan, komunikasi, dan ikatan dalam hubungan aslimu. Jadi, sebelum kamu makin tenggelam, lebih baik sadari sekarang dan ambil jarak secukupnya. Bukan berarti harus putus silaturahmi, tapi beri batas yang sehat demi menjaga hati.