Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Ajak Pasangan untuk Deep Talk dengan Lebih Nyaman

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Banyak orang merasa sudah mengenal betul pasangan yang selama ini mendampinginya. Dia yakin mengetahui segala hal tentang orang terkasihnya tersebut lebih baik dari siapa pun.

Sayangnya, ternyata kerap kali itu hanya sebatas perasaan pribadi saja. Akibatnya, timbul beragam masalah yang disebabkan asumsi diri yang menyebabkan pasangan tidak mendapatkan kenyamanan.

Guna mencegah hal yang sama terjadi dalam hubunganmu, maka sebaiknya kamu mengajak pasangan untuk melakukan deep talk. Sayangnya, terkadang dia menolak karena mungkin merasa kurang nyaman dengan beberapa hal yang ada padamu atau melihat pengalaman buruk orang lain saat berusaha untuk jujur kepada pasangannya.

Nah, supaya pasangan bersedia untuk mengungkapkan segala isi hatinya, coba ikuti beberapa cara ini. Tips mengajak pasangan untuk deep talk dengan lebih nyaman ini wajib kamu coba!

1.Cari waktu yang tepat

ilustrasi pasangan (pexels.com/SHVETS Production)

Melakukan deep talk perlu persiapan matang, terlebih bila hendak membahas tentang sesuatu yang penting atau bersifat sensitif. Jika lawan bicara tidak siap, dikhawatirkan justru memicu timbulnya masalah yang dapat membuat hubungan romantis menjadi kurang nyaman. Kalau sampai begini, tentu akan kacau, kan?

Supaya tujuan melakukan deep talk tercapai, maka wajib pandai-pandai mencari waktu yang tepat. Pilih momen di mana kamu dan pasangan sama-sama tidak sedang memiliki tanggungan pekerjaan atau saat suasana hati sedang sangat ceria. Jika semua sudah diatur dengan teliti, maka kalian siap untuk berbicara dari hati ke hati, deh.

2.Ciptakan suasana aman dan nyaman untuk deep talk

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Sebagian orang menolak untuk deep talk bersama pasangan karena merasa tidak mendapatkan perlakuan yang nyaman. Sebagai contoh, pasangan tidak sabar mendengar suatu pernyataan hingga tuntas dan terlalu mudah menghakimi. Kalau situasinya memang seperti ini, siapa pun jelas tidak akan bersedia untuk mengungkapkan isi pikirannya.

Jika memang menghendaki berbicara dari hati ke hati bersama pasangan, maka kamu perlu menciptakan suasana yang membuatnya merasa aman dan nyaman. Pastikan kamu mampu menjadi sosok pendengar yang baik, tidak mudah menghakimi, dan memberikan kebebasan bagi orang terkasih untuk menyampaikan apa saja yang dia inginkan. Dengan begini, deep talk jadi lebih sehat dan berkesan.

3.Bersedialah untuk turut mengungkapkan seluruh pemikiranmu

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)

Salah satu tujuan deep talk bersama pasangan adalah agar bisa memahami beragam aspek dalam diri orang tersayang dengan lebih baik. Namun, tentu pasangan pun juga ingin mengetahui sebanyak-banyaknya hal tentangmu yang mungkin belum sempat ditanyakan sebelumnya.

Oleh karena itu, bersiaplah untuk turut membuka diri terhadap pasangan. Jangan ragu atau justru menolak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orang istimewamu tersebut.

Semakin berani untuk menceritakan banyak hal, termasuk sesuatu yang belum pernah kamu beri tahukan kepada orang lain sebelumnya, semakin meningkat rasa percaya yang diberikan pasangan kepadamu. Hasilnya, deep talk yang dilaksanakan dapat menghasilkan sesuatu yang positif untuk hubungan yang kalian jalani.

Melakukan deep talk bersama orang terkasih menjadi salah satu upaya untuk mengenal, memahami, dan mencintai pasangan dengan lebih baik. Oleh karena itu, bukan merupakan hal yang keliru apabila aktivitas ini turut dijadikan sebagai sebuah kebiasaan. Kamu dan pasangan bisa mengevaluasi diri sekaligus menyampaikan harapan kepada satu sama lain agar tercipta hubungan yang semakin berkualitas dari waktu ke waktu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us