Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Merawat Relasi Pertemanan dengan Orang yang Jauh Lebih Tua

ilustrasi kerja sama tim (pexels.com/Kampus Production)

Memasuki usia dewasa, sering kali teman-teman yang kamu miliki bukan hanya berasal dari kelompok umur yang sama atau setidaknya tidak berjarak terlalu jauh. Ada kemungkinan besar kamu akan mempunyai teman dengan usia yang lebih heterogen, terutama setelah memasuki dunia kerja. Jika dulu ibu-ibu atau bapak-bapak adalah mereka yang mungkin menjadi guru atau dosen, ternyata kini banyak pribadi seusia mereka yang menjadi rekan bertugas sehari-hari.

Tidak dapat dimungkiri bahwa situasi seperti ini dapat membuatmu canggung. Ada perasaan khawatir akan salah bersikap yang menyebabkan mereka tersinggung. Namun, sebenarnya merawat relasi pertemanan dengan orang yang jauh lebih tua tidak terlalu sulit bila kamu menerapkan tips bermanfaat berikut ini.

1.Jangan berlebihan saat bercanda

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Harus diakui bahwa hal yang membuat sebuah hubungan pertemanan terasa nyaman adalah adanya kebebasan untuk mengekspresikan diri, seperti bercanda. Biasanya, kamu dan teman-temanmu akan saling melempar lelucon yang selalu berhasil menimbulkan gelak tawa dan meredakan stres.

Namun, tentu hal yang sebebas itu rasanya kurang pantas saat diterapkan dalam pertemanan dengan orang yang jauh lebih tua. Bisa saja mereka tidak terlalu paham dengan maksudmu dan malah menjadi tersinggung karena merasa menjadi bahan tertawaan.

Oleh sebab itu, boleh melemparkan candaan, tetapi jangan sampai berlebihan. Pilih lelucon yang sekiranya akan lekas mereka pahami guna menghindari terjadinya kesalahpahaman. Dengan begini, mereka bisa tetap bergembira dan kamu pun dapat berinteraksi lebih nyaman.

2.Jadilah sosok yang punya inisiatif tinggi

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menjalin hubungan pertemanan dengan orang-orang yang usianya jauh lebih tua memang membutuhkan seni tersendiri. Pasalnya, mereka sering kali ingin mengikuti gaya hidup anak muda, tetapi terkendala pengetahuan mengenai teknologi atau pun informasi tentang hal-hal kekinian. Nah, tidak perlu khawatir menghadapi situasi seperti ini karena sebenarnya kamu hanya perlu menjadi sosok yang punya inisiatif tinggi.

Ketika ada waktu luang, coba tawarkan ide-ide kegiatan menarik. Sebagai contoh, kamu bisa mengajak mereka ke kafe-kafe kekinian atau mencoba beragam aktivitas seru. Meski hal seperti ini tampak biasa saja bagimu dan teman-teman usia sebaya, tetapi akan menjadi hal menyenangkan untuk teman-teman yang lebih tua.

3.Tetap tunjukkan sikap hormat meski kalian sudah akrab

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/fauxels)

Ketika sudah berteman baik dengan seseorang yang seumuran, kamu dan orang tersebut cenderung lebih santai dalam bersikap. Kalian yang tadinya saling memanggil dengan sapaan agar terdengar sopan, kini bisa langsung menyebut nama tanpa canggung. Tidak jarang, kalian malah sudah memiliki panggilan khusus sebagai tanda persahabatan yang menyenangkan.

Namun, hal semacam ini sebaiknya tidak diterapkan dalam relasi pertemanan dengan orang yang lebih tua, terutama bila sama-sama menganut budaya timur yang menjunjung tinggi sopan santun. Meski bisa bersikap santai, tetapi tetap tunjukkan penghormatan dalam beragam bentuk, seperti menggunakan sapaan yang baik atau tidak menyuruh mereka melakukan sesuatu yang sebenarnya dapat kamu kerjakan sendiri. Perasaan dihormati seperti ini akan membuat orang-orang tersebut juga berbalik hormat kepadamu, sehingga jalinan pertemanan tetap terasa asyik meski terpaut jarak usia yang cukup jauh.

Merawat relasi pertemanan dengan orang-orang yang usianya lebih tua tidaklah sulit. Selama kamu bisa menempatkan diri, maka semua hal akan berjalan lancar. Jadi, sekarang bisa lebih nyaman berteman dengan mereka yang senior, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us