5 Alasan Gak Perlu Berjanji Muluk pada Pasangan, Jangan Bikin Kecewa

Usahamu membahagiakan pasangan merupakan tanda bahwa kamu serius mencintainya. Namun, kurang tepat apabila ini dilakukan dengan dirimu asal memberikannya beraneka janji manis. Baik janji itu terkait hadiah barang, liburan, atau lainnya. Apabila kamu berhasil menepati seluruh janji tersebut tentu bagus sekali.
Akan tetapi, ada kecenderungan makin banyak janji makin sulit juga untukmu bisa memenuhi semuanya. Masih mending kalau setengahnya terwujud. Jika lebih banyak janji yang diingkari, ada risiko yang harus ditanggung olehmu. Menjanjikan berbagai hal juga bukan cara yang tepat buat memikat hati seseorang.
Kalau kamu pernah diajari cara bikin lawan jenis jatuh cinta padamu dengan sebanyak mungkin memberinya janji manis, gak usah diikuti. Besar cintamu tetap terbaca oleh seseorang asalkan dirimu bersungguh-sungguh. Ini lima keburukan yang bisa timbul seandainya dirimu terus mengumbar janji di depan pasangan.
1. Bila ia mau denganmu karena iming-iming berarti gak tulus

Mana yang lebih diharapkan olehmu, kamu dicintai oleh orang yang tulus atau ada maunya saja? Semenarik apa pun ia di matamu saat ini, terjebak dalam hubungan dengan seseorang yang tergoda iming-imingmu bisa buruk untuk diri sendiri. Dia menerimamu karena ada janji tersebut. Apalagi janjimu berkaitan dengan materi.
Artinya, bukan pribadimu yang menarik baginya. Namun, semata-mata materi yang dijanjikan olehmu. Kesediaannya untuk dekat denganmu yang tampak seperti cinta sebetulnya cuma menunggu iming-iming betul-betul diberikan. Apakah setelah dirimu memberikan sesuatu yang dijanjikan, dia akan tetap mencintaimu?
Belum tentu. Sikapnya terhadapmu tergantung dari apa lagi yang bisa dijanjikan olehmu. Pun iming-iming berikutnya gak boleh lebih murah atau setara dengan apa yang telah diberikan olehmu.
Ia hanya akan menghargaimu apabila iming-imingmu bernilai makin tinggi. Kasih sayangnya tidak lebih dari usaha buat memanfaatkanmu yang terlalu takut bakal kehilangan dirinya.
2. Meski tulus mencintai, jika gak terlaksana pasti agak kecewa

Janji-janjimu tetap bakal makan korban selama kamu gak bisa menepati semuanya. Sama seperti saat dirimu dijanjikan sesuatu oleh seseorang kemudian dia mengingkarinya. Meski tak ada hubungan spesial di antara kalian dan terjadi suatu bencana, janji yang tak terlaksana tetap menyisakan luka.
Pasangan telanjur sibuk membayangkan hari ketika janji-janjimu terwujud. Misalnya, kamu menjanjikan setahun sekali liburan ke luar negeri. Bukan salah pasanganmu jika ia menjadi berandai-andai kalian sudah tiba di berbagai negara. Sedikit banyak dia mulai mencari berbagai tujuan wisata di negara-negara tersebut.
Bahkan ia telah mempersiapkan pakaian yang cocok buat musim di sana. Atau, dia aktif bertanya pada teman yang sudah terlebih dulu kerap bepergian ke luar negeri. Ketika akhirnya janjimu tidak terwujud, rasanya ia seperti terjatuh dari ketinggian. Lukanya tak berdarah sebab dalam bentuk kekecewaan yang kuat.
3. Dikasih surprise tanpa janji apa-apa lebih menyenangkan

Jangan takut tiadanya janji sama dengan kamu tak akan mempersembahkan apa pun pada pasangan. Apa yang dilakukan tidak selalu beriringan dengan apa yang dikatakan. Dirimu bisa saja mengucapkan segala janji dari yang masih mudah dipenuhi hingga kamu sendiri tahu itu mustahil.
Namun, tanpa dirimu banyak berjanji selain janji perkawinan masih bisa kok, kasih banyak hal baik buat pasangan. Setiap hal yang tahu-tahu diberikan olehmu akan memberi pasangan kebahagiaan yang lebih besar. Ada rasa terkejut yang positif. Sebaliknya apabila dia mesti menunggu realisasi janjimu dalam waktu yang tidak menentu pasti membosankan sekali.
Hatinya selalu dipenuhi tanya seputar kapan kamu bakal mewujudkan janji-janji tersebut? Tambah lama dirimu memenuhinya, tambah kecil pula kebahagiaan yang dirasakannya.
Mirip dengan orang yang telah jenuh menanti kedatanganmu akhirnya menjadi gak antusias lagi. Sementara segala yang baik dan diberikan tiba-tiba bakal terasa lebih membahagiakan.
4. Jadi beban besar buatmu

Perasaan sulit menikmati hubungan tak selalu karena kamu punya pasangan yang toksik. Kebiasaan sesimpel dirimu suka menjanjikan hal-hal muluk padanya juga bikin kamu gak bahagia. Janji-janji itu membebanimu. Tanpa pasangan mengejar-ngejar agar dirimu segera memenuhinya saja, secara psikis kamu tak tenang.
Terlebih jika dia terus mengungkit janji dan mendesakmu untuk segera membuktikannya. Padahal, sejak kamu berjanji sampai hari ini sama-sama masih belum bisa merealisasikannya. Modalnya memang gak ada. Atau, dulu ketika dirimu menjanjikannya kondisi keuanganmu lebih baik dari sekarang.
Dana buat pemenuhan janji hanya kurang sedikit. Saat itu kamu optimis akan dapat segera mencari kekurangannya. Faktanya, sekarang malah situasi ekonomimu sedang seret. Jika kamu ingin lebih tenang menjalani kebersamaan bersama pasangan, kurangi janji-janji yang berpotensi menyulitkan diri sendiri di kemudian hari.
5. Pasangan bisa sebal karena janjimu gak realistis

Hindari pemikiran semua orang senang apabila diberi janji-janji manis. Pribadi yang mudah tergoda memang bakal cepat memercayainya. Seolah-olah kamu sudah pasti bakal mewujudkan janji itu. Namun orang yang tidak terlalu polos, pengalaman hidupnya panjang, dan realistis justru dapat merasa kesal.
Dirimu seperti sedang berusaha membohonginya bermodalkan janji. Sekuat apa pun usahamu untuk menyakinkannya, dia punya ukuran sendiri tentang apa yang masuk akal atau tidak untuk kemampuanmu. Saat ia melihat jurang lebar antara janji dengan kemampuanmu yang sesungguhnya, kamu terus memberinya janji malah berbahaya.
Bukan tak mungkin pasangan merasa sedang menjalin hubungan dengan orang bertipe omong doang. Apabila hubungan kalian belum terlalu jauh seperti masih berpacaran, boleh jadi dia memilih untuk mengakhirinya. Masalah yang menggelisahkannya bukan sekadar akhirnya kamu bakal bisa memenuhi janji atau tidak. Akan tetapi, ia mendengarkanmu berjanji macam-macam saja sudah malas.
Janji muluk berisiko tinggi tak akan terpenuhi. Sebaiknya kamu gak berusaha menyenangkan pasangan di awal dengan janji-janji di luar janji pernikahan. Tunjukkan saja rasa cintamu dengan setiap saat memberikan segala yang terbaik untuknya. Pasangan akan lebih mengapresiasinya daripada dirimu gagal mewujudkan banyak janji yang diucapkan sendiri.