5 Alasan Kamu Gak Perlu Pasangan Sempurna untuk Bisa Bahagia 

Sejak kamu memilihnya menjadi pasangan hidup, seharusnya kamu menyadari kalau dia bukan manusia sempurna yang luput dari kelemahan. Ketika hatimu sudah berdamai dengan hal itu, waktu akan membawa kamu dan pasangan untuk sama-sama berproses memperbaiki segala kekurangan. Hubungan bahagia akan datang kalau kamu menikmati proses itu.

Rasa jengkel akibat ulah pasangan itu lumrah terjadi dalam setiap hubungan. Ingin sekali rasanya bisa mengubah kebiasaan jelek pasangan, tapi sulitnya bukan main! Tentu, karena dia sudah hidup bersama “kebiasaannya”, jauh sebelum ketemu kamu. Uniknya, saat dia jauh dan lama tak bertemu, kamu akan rindu pada kecerobohannya atau hal-hal yang bikin kamu jengkel. Rasanya kok monoton saat semua baik-baik saja.

Hanya bersama kamulah dia merasa sempurna. Pada akhirnya, diam-diam kamu juga akan merasa bahagia saat pasangan seolah gak bisa hidup tanpamu. Hakikatnya jodoh memang seperti itu, Tuhan mengutusmu mendampinginya untuk memperbaiki kelemahan dan melengkapi kekurangannya. Kalau pasangan sudah sempurna, mungkin saja dia gak terlalu butuh peranmu.

Misteri jodoh itu memang unik. Kadang Tuhan gak memberi seseorang yang kamu idamkan, tapi dia yang benar-benar kamu butuhkan. Boleh jadi kamu belum menyadari kelebihan itu karena terlalu fokus pada kekurangannya. Gak perlu takut pada satu atau dua kekurangan yang dia punya, karena pasti dia juga punya sisi baik yang bisa bikin kamu bahagia.

Ketika kamu menerima kekurangan pasangan dengan hati lapang, pasanganmu pasti bisa melihat ketulusan itu. Caramu mencintainya, akan mengajarinya untuk tulus menerima kekuranganmu juga. Pada akhirnya, kamu dan dia akan menemukan rasa nyaman satu sama lain. Rasa nyaman inilah yang gak bisa diganti dengan materi.

Yang perlu kamu lakukan bersama pasangan, hanya saling menerima dan mendukung untuk berproses menjadi lebih baik. Nikmati setiap prosesnya, maka hubunganmu pasti bahagia.