Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Jatuh Cinta Bisa Membuat Orang Terlihat Dewasa

pixabay.com/ancsa0727
pixabay.com/ancsa0727

Jatuh cinta memang tidak bisa ditebak dengan siapa dan kenapa kita bisa mencintai dia ya guys. Kadang kita itu bisa jatuh cinta sama orang yang bukan tipe kita. Namun, entah dari sikap atau karakternya, terkadang kita bisa dibuat luluh juga. 

Tahukah, ternyata jatuh cinta bisa menjadi salah satu latihan menuju kedewasaan? Pernah lihat atau pernah mengalami saat kita jatuh cinta. Apa aja alasannya?

1. Terlepas dari apa pun, cinta mewajibkan kita untuk mengenal orang lain

pixabay.com/dalumian
pixabay.com/dalumian

Kita pasti jatuh cinta dengan orang lain bukan. Tidak dengan diri sendiri. Sehingga kita pasti akan berusaha untuk menciptakan interaksi dengan dia. Nah, kemampuan berinteraksi ini akan membuat kita jadi dewasa dengan sendirinya.

Kita tidak lagi seperti anak kecil yang sibuk dengan dunia kita sendiri. Karena kita harus mengenal orang lain dan kadang harus mengutamakan gebetan kita itu. Tanpa kita sadari, sebenarnya jatuh cinta sudah memunculkan bibit kedewasaan yang ada dalam diri kita. 

2. Kemampuan berkomitmen syarat utamanya adalah kedewasaan

pixabay.com/StockSnap
pixabay.com/StockSnap

Ketika akhirnya kita sudah dalam ikatan pacaran atau pun pernikahan, komitmen mutlak diperlukan. Nah, untuk bisa berkomitmen ibaratnya kita harus bisa membiasakan diri dan membatasi diri. Gak semua orang siap dengan hal ini. 

Hanya mereka yang sudah matang dan berani mengambil risikolah yang bisa bertahan di tahap komitmen. Jadi kedewasaan perlu dilibatkan dalam proses ini. Cinta tidak hanya sekadar suka dan pasti ingin bertahan bukan?

3. Untuk menjaga kelangsungan hubungan juga harus dewasa

pixabay.com/46173
pixabay.com/46173

Nah setelah mampu berkomitmen next problem adalah kemampuan mempertahankan hubungan cinta dari segala macam badai pencobaan. Pastinya kita tahu bahwa tidak ada hubungan yang tanpa masalah. 

Nah, cara kita menghadapi masalah inilah yang menentukan kedewasaan kita sudah matang atau belum. Jadi, jangan siap untuk mencintai saja, siap pula untuk segala masalah yang sebenarnya jadi ujian kedewasaan kita, ya. 

4. Saat sakit hati karena doi, kedewasaan juga diuji

Ilustrasi merasa sedih. (pixabay.com/minanfotos)
Ilustrasi merasa sedih. (pixabay.com/minanfotos)

Jika hubungan itu sudah mencapai taraf di mana kalian sakit hati satu sama lain, meskipun kita masih bisa mempertahankannya, bagaimana kita mengendalikan diri saat sakit hati lagi-lagi membutuhkan kedewasaan. 

Seringkali orang menjadi kalap saat sakit hati karena cinta, dan sering bertindak bodoh untuk melampiaskannya. Nah, jika demikian kita belumlah dewasa, karena emosi yang masih sering meledak-ledak.

5. Untuk bisa move on dan cinta lagi, kadar kedewasaan sangat diperlukan

ilustrasi pasangan romantis (pixabay.com/DadionGomez)
ilustrasi pasangan romantis (pixabay.com/DadionGomez)

Ketika akhirnya kita harus rela kehilangan cinta yang kita perjuangkan, selanjutnya yang membutuhkan kedewasaan adalah kerelaan. Ikhlaskan ketika kita dan dia memang tak bisa bersama lagi.

Jangan larut dan tidak mau mencinta lagi. Sebagai manusia yang mau melatih kedewasaan, kita justru harus bangkit dan mencari cinta yang baru. Karena kita tentunya mendapatkan pelajaran dari cinta yang sebelumnya. 

Intinya metode dewasa dengan jatuh cinta ini adalah proses yang bisa kita nikmati saja, dan tanpa sadar kita akan merasakan efek kedewasaan dengan sendirinya. Namun, jangan juga lantas berhenti belajar ketika cinta itu mati. Ambil hikmahnya saja, ya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Laurensius Aldiron
EditorLaurensius Aldiron
Follow Us