5 Alasan Medsos Gak Ideal untuk Mencari Jodoh, Bahayanya Besar

Bagi sebagian anak muda yang sangat akrab dengan internet, media sosial atau medsos bisa menjadi harapan untuk mereka menemukan jodoh. Alasannya, jagat maya lebih luas daripada lingkungan sehari-hari mereka sehingga pilihannya lebih banyak.
Apalagi jika kamu bekerja sepenuhnya dari rumah dan hanya mengandalkan internet, kenalanmu di dunia nyata menjadi jauh lebih sedikit. Setiap hari dirimu memandangi layar gadget dan medsos menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan.
Kamu bukannya gak boleh mencoba mencari jodoh di media sosial, tapi harus sangat berhati-hati. Beberapa orang memang berhasil menemukan pasangan melalui medsos. Ingat pula adanya kasus-kasus kriminal yang berawal dari hubungan cinta di media sosial. Berikut lima pertimbangan untukmu tidak mengandalkan media sosial buat mencari pasangan. Jangan mudah percaya pada orang asing, ya.
1. Pengguna terlalu banyak dan acak

Kebalikan dengan kenalan di dunia nyata, temanmu di media sosial tak terbatas. Kamu bisa berkawan dengan siapa saja, bahkan mayoritasnya tidak sekali pun pernah bertemu denganmu. Ketika dirimu ingin mencari jodoh, menambah sebanyak mungkin kawan baru biasanya dilakukan dengan harapan akan menemukan sosok yang paling cocok.
Namun, pencarian jodoh dengan fokus ke mana-mana begini malah menyulitkanmu menetapkan pilihan. Pun di media sosial kian kamu memburu jumlah teman baru, kian acak latar belakang mereka. Sosoknya menjadi makin kabur karena kawan bersama pun tidak ada.
Usahamu menemukan jodoh bakal terasa seperti mencari jarum di tumpukan jarum. Kalau rasa capek telah melanda, nanti akhirnya dirimu malah pasrah seadanya saja. Dari kawan medsos sebanyak itu, kamu asal menjatuhkan pilihan pada orang yang mungkin paling aktif atau profilnya tampak menarik meski entah dengan kenyataannya.
2. Sulit mengajak orang asing berkomunikasi intens apalagi bertemu

Kalaupun kamu sudah menandai beberapa teman di media sosial sebagai calon pasangan potensial, bagaimana bakal memulai pendekatannya? Jangan mengira semua orang di medsos bersikap amat terbuka dengan orang asing. Banyak pengguna medsos yang tetap gak nyaman dikirimi pesan pribadi dan diajak berkenalan oleh lawan jenis.
Sebanyak apa pun teman atau pengikutnya, tak menjamin dia bakal mudah didekati lebih jauh. Pesanmu yang mengajaknya berkenalan boleh jadi sengaja tidak pernah dibuka atau dibalasnya. Sampai di sini saja jalanmu telah buntu dan gak memungkinkan melakukan pendekatan yang lebih mendalam.
Jika pun seseorang masih mau membalas pesan-pesan pribadimu, mengajaknya bertemu lain lagi urusannya. Sesering apa pun kalian berkomunikasi, bisa saja dia tetap menolak bertemu baik karena tempat tinggalnya jauh maupun semata-mata tak tertarik menjalin hubungan yang lebih serius dengan teman maya sepertimu. Padahal, kamu sudah berharap banyak padanya sehingga merasa patah hati.
3. Tak ada yang menjamin citra diri di medsos sesuai dengan aslinya

Di media sosial, orang bisa menjadi seperti apa pun yang diinginkannya. Apalagi ia bukan sosok yang terkenal sehingga jati dirinya sukar terkuak. Bahaya kalau kamu gampang terpesona pada orang-orang yang cuma dikenal melalui media sosial.
Bukan tidak mungkin citra dirinya di medsos berbanding terbalik dengan kenyataannya. Seperti ia yang kelihatannya sangat care padamu dari caranya berkomunikasi, ternyata malah suka melakukan tindak kekerasan pada pasangan. Sudah perilakunya berbeda dari kesan positif yang dibangunnya di dunia maya, masih pula gak lajang lagi.
Persoalannya, citra diri yang menarik di media sosial begini memang sulit membuat siapa pun berpaling. Apalagi dengan misimu mencari jodoh, tentu orang-orang yang mendapatkan perhatian lebih adalah yang unggahan-unggahannya memukau. Kemungkinan dirimu tertipu penampilan atau kebijaksanaan semu menjadi lebih besar.
4. Kenal pertama dari medsos bikin keluargamu ngeri

Jika tujuanmu serius mencari jodoh, berarti perlu dikomunikasikan dengan keluarga. Kalaupun kamu merasa tidak masalah mendapatkan jodoh dari media sosial, belum tentu keluarga terutama orangtua berpandangan sama. Mereka bisa menentangnya dengan keras karena beberapa alasan.
Pertama, di zaman mereka sendiri gak ada cara mencari jodoh melalui medsos sehingga tidak percaya itu akan memberikan hasil yang baik. Kedua, mereka juga mengikuti berita-berita kriminal yang berawal dari perkenalan serta hubungan cinta di dunia maya. Mereka tentu gak mau hal serupa menimpamu.
Alasan ketiga, saat dirimu merasa telah sangat mengenal seseorang karena sering berinteraksi di medsos, keluargamu sama sekali belum tahu tentangnya. Semua alasan itu masuk akal dan semata-mata buat melindungimu. Kamu tidak boleh marah apabila niatmu mencari pasangan melalui medsos masih terganjal restu orangtua.
5. Begitu dia gak aktif di medsos, kamu tak bisa mencarinya

Dia bisa melakukan apa saja dan kapan saja atas akun media sosialnya sendiri. Bayangkan kalau tiba-tiba seseorang yang telah menjadi gebetan bahkan pacarmu di dunia maya mendadak menonaktifkan akunnya. Apa yang bisa kamu lakukan?
Andai pun kalian telah bertukar nomor telepon, dia dapat saja sudah menggantinya. Ia mudah sekali melakukan semua itu tanpa beban rasa bersalah. Sementara dirimu yang telah jatuh cinta serta berharap banyak padanya bakal amat kecewa.
Jika kamu melakukan pendekatan pada seseorang yang dikenal di dunia nyata, setidaknya dirimu mengetahui kantor atau kampus, rumah, bahkan beberapa temannya. Saat ia mendadak menghilang, masih banyak upaya pencarian yang dapat dilakukan. Begini saja sudah menyesakkan dada, apalagi bila kekasih maya tahu-tahu lenyap tak berjejak.
Bila dirimu tetap ingin mencari pasangan di dunia maya, sebaiknya orang yang pernah dikenal di dunia nyata lebih diprioritaskan. Contohnya, kawan semasa sekolah yang telah lama tidak berjumpa atau kenalan yang pernah bertemu di suatu acara kemudian hubungan berlanjut di dunia maya. Ini lebih baik ketimbang kalian bertemu pertama kali di medsos karena sosoknya menjadi terlampau asing.