5 Arti Setia yang Kadang Dilupakan Pasangan Setelah Lama Menikah
Pernikahan gak cukup diisi dengan ungkapan sayang, tapi tunjukkan kalau sikapmu juga gak mengecewakan pasangan. Kamu mungkin memang punya kekurangan yang kadang bikin pasangan jengkel. Tapi, percaya deh kalau jauh dalam lubuk hatinya, ia telah menerima kekuranganmu setelah janji pernikahan. Buktinya, ia tetap mau menghabiskan sisa hidupnya bersamamu, kan?
Tapi akan sulit jika caramu mengecewakannya adalah dengan bersikap gak setia. Merusak kesetiaan sama artinya dengan merusak komitmen. Menjaga pernikahan adalah perjuangan berdua, gak bisa sepihak. Karena itu, coba renungi kembali makna kesetiaan dalam uraian berikut.
1. Tetap mencintai pasangan meski fisiknya mulai berubah
Wajahnya memang gak setirus dulu, kulitnya juga gak sebening dulu. Belum dengan postur tubuh yang mulai berisi dari waktu ke waktu. Perubahan fisik seiring usia yang bertambah, memang gak bisa dihindari. Hanya orang lemah komitmen yang menjadikan alasan ini untuk berpaling.
Keanggunan atau kegagahannya mungkin berkurang, tapi sadarilah kalau dia telah menciptakan beribu kenangan suka duka bersamamu. Tak terhitung pengorbanannya. Perubahan fisik gak sebanding dengan pelukannya yang selalu ada dikala kamu lelah dan butuh bersandar. Inilah arti setia.
2. Mengutamakan kebersamaan daripada sibuk dengan gadget masing-masing
Menjalin hubungan di era media sosial, rasanya gak bisa lepas dari gadget. Sah-sah saja mengabadikan momen berdua untuk diunggah ke medsos, asal gak berlebihan. Terlalu sering memegang gadget bakal mengurangi kualitas kebersamaanmu dengan pasangan. Padahal yang kamu butuhkan adalah perhatian pasangan, bukan perhatian dunia maya.
Kalau kamu lebih mementingkan penilaian netizen daripada seseorang yang ada di sampingmu, artinya kamu mulai gak setia. Bersikap setia dalam kasus ini sangat urgen, sebab kalau gadget dibiarkan terus mengambil alih waktumu, kualitas hubungan akan terus merosot.
3. Selalu menjaga perasaan pasangan dari hal-hal yang mengundang cemburu
Komunikasikan dulu sikap seperti apa yang kira-kira gak disukai pasangan. Boleh jadi kamu menganggap makan siang dengan lawan jenis itu biasa, padahal bagi pasangan hal itu kelewatan. Bersikap setia berarti kamu gak dekat-dekat dengan lawan jenis baik langsung atau chatting. Sekiranya perlu, kamu harus sudah mengantongi izin atau setidaknya bilang ke pasangan agar gak terjadi salah paham.
4. Saling menguatkan dalam senang maupun susah
Arti setia tak hanya soal mendua, tapi keinginan untuk tetap bersama meski ujian hidup datang melanda. Setia saat hidup senang itu biasa, tapi setia saat kondisi rumah tangga susah, barulah luar biasa.
Pernikahan adalah perjalanan panjang yang bisa saja menemui tanjakan dan jalan curam. Justru pasangan lebih membutuhkan peran dan semangatmu ketika ia terjatuh. Dampingilah ia, jangan tinggalkan.
5. Selalu berpegang erat pada komitmen saat bertengkar dengan pasangan
Setia adalah tetap hidup bersama meski kekurangannya menimbulkan pertengkaran berkali-kali. Inilah yang biasanya terjadi di tahun-tahun pertama pernikahan. Dimana satu sama lain masih kesulitan menerima kekurangan masing-masing. Padahal keduanya sedang belajar membaca keinginan pasangan sekaligus memperbaiki diri.
Tentu proses itu perlu waktu. Karena itulah setia berarti memberi kesempatan pasangan untuk berubah.
Setia memang pilihan. Tapi setelah menikah, setia adalah kewajiban. Jangan sampai pernikahanmu hancur karena gak perduli pada kesetiaan. Renungi kembali apa arti setia yang seharusnya ada dalam pernikahan. Semoga rumah tanggamu langgeng, ya!
