Hubungan yang lama dengan pasangan, memang melahirkan kedekatan yang erat. Saking dekatnya, gak ada lagi yang namanya canggung dalam bicara. Meski begitu akrab, jangan lupa kalau kamu harus tetap punya kesantunan dalam berbicara pada pria. Karena bagaimana pun, dialah yang bakal atau bahkan sudah jadi pemimpinmu dalam keluarga.
Pria dengan jiwa kepemimpinannya itu, bakal tersinggung dan merasa diremehkan kalau kamu berdialog seperti berikut.
"Kamu tuh harusnya begini dan begini, masa gitu aja gak bisa?"
Duh, kalimat mendikte semacam itu bisa bikin pria merasa diremehkan. Padahal naluri setiap pria di depan wanitanya adalah ingin terlihat sebagai penolong yang hebat. Kalau pria sedang berusaha memecahkan masalah, biarkan dulu ia berusaha sendiri. Jangan langsung "nyambar" ingin membetulkan karena merasa diri paling benar.
Kalau dia sudah berusaha tapi masih kesulitan, baru tawarkan bantuan dengan kalimat halus. Dengan begitu, pria gak akan merasa direndahkan.
"Aku belum selesai ngomong!"
Begitu sanggah pria dengan jengkel saat pasangannya menyela pembicaraan. Wanita memang dikenal cerewet. Tapi usahakanlah untuk diam sejenak saat pria sedang berbicara. Pria sangat ingin perkataannya didengar sungguh-sungguh, apalagi kalau yang dibahas cukup serius. Tahan diri untuk memotong perkataannya, sebab ia bakal merasa gak dihargai.
"Masa kamu kaya gini aja gak tahu? Ya ampun!"
Meski kamu dan dia sudah sangat akrab, ungkapan di atas bisa menyinggung hati pria lho! Mungkin dia bisa merasa bodoh, malu sekaligus marah. Kadang wanita yang merasa lebih pintar juga kerap sok tahu akan segala hal. Ketika pria menasehati sesuatu, dia bakal menyela dengan argumen lain yang menurutnya lebih baik. Jelas, sikap sok tahu semacam ini bikin pria merasa direndahkan.
Pria kalau sudah bicara, kebanyakan pasti yang dikatakannya adalah hal serius yang memang perlu dikatakan. Karena itu dengarkanlah hingga tuntas. Gak sopan banget kalau kamu tiba-tiba mengalihkan topik dan malah membicarakan kisahmu sendiri. Mungkin kamu memang punya masalah, tapi biarkan ia menyelesaikan ceritanya.
Wanita yang memang lebih mudah curhat, punya banyak kesempatan meluapkan itu. Sedangkan pria, bisa dikatakan jarang. Jadi hargailah keinginannya untuk berbagi kisah denganmu.
"Nih, cepet simpen kuncinya di meja kamar!"
Memangnya dia pembantu yang bisa disuruh-suruh seenaknya? Biasakanlah untuk memakai kata "tolong" dan "terimakasih" saat kamu meminta bantuan. Bukan hanya pada pasangan sendiri, tapi attitude itu berlaku ke semua orang. Terlebih, sosoknya sebagai pria yang selalu ingin dihormati, bisa merasa direndahkan.
Membangun hubungan harmonis memang gak lepas dari bagaimana sikap kita ketika saling bicara. Bukan kah, semua cekcok yang terjadi bermula dari kata-kata? So, jauhi sikap negatif di atas, ya!