Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Efek Trauma Ghosting pada Hubungan Baru dan Cara Dewasa Mengatasinya

ilustrasi pasangan berantem (IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar)
ilustrasi pasangan berantem (IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar)

Dalam relationship ada istilah yang disebut ghosting, yang mana hal ini merujuk pada pasangan yang tiba-tiba meninggalkan selayaknya menghilang begitu saja. Faktornya mungkin karena illfeel atau mau putus tapi tanpa mengatakannya secara langsung. Yang melakukannya mungkin tidak merasa bersalah, tapi bagi korban yang mengalaminya justru bisa menjadi trauma jangka panjang. 

Meskipun sudah move on dari orangnya, tapi sembuh dari trauma akibat di-ghosting bisa bertahan lama dan berpengaruh buruk pada hubungan yang baru. Efeknya pun bisa bermacam-macam, mulai dari pesimistis terhadap hubungan, overthinking berlebihan, atau juga memohon supaya tidak ditinggal. Beberapa efeknya akan dibahas satu-persatu di bawah ini, plus juga cara dewasa untuk mengatasinya. 

1. Overthinking ketika tidak dikabari

ilustrasi melamun (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi melamun (pexels.com/RODNAE Productions)

Karena pernah ditinggal tanpa kepastian alias korban ghosting, hal itu bisa menjadi trauma yang membuatmu overthinking berlebihan saat tidak dikabari. Pasanganmu mungkin sedang sibuk atau ada urusan yang membuatnya lupa mengabari tapi karena takut di-ghosting, kamunya jadi berpikir terlalu jauh dan panik.

Kalau menyadari bahwa dirimu sedang dilanda kepanikan dan overthinking seperti ini, sebenarnya bisa diatasi dengan mencoba berpikir positif dan menata pikiranmu dengan perlahan-lahan sampai tenang. 

2. Memiliki pemikiran pesimis sejak awal hubungan

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Kegagalan hubungan akibat ghosting bisa sangat membekas pada diri seseorang yang efeknya membuat pikiran jadi negatif saat menjalin hubungan baru. Bukannya optimis kalau hubungan bakal berhasil dan percaya dicintai oleh pasangan, pikiranmu justru cenderung pesimis.

Cara dewasa mengatasinya adalah dengan meyakinkan diri untuk percaya pada pasanganmu yang baru, fokus pada hubungan yang sekarang dan cukup jalani saja dengan santai. 

3. Memohon-mohon supaya tidak ditinggal sampai lupa harga diri

ilustrasi memohon (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi memohon (pexels.com/RODNAE Productions)

Percaya atau tidak, trauma korban ghosting bisa sampai membuat harga diri menurun, lho. Yang mana ketika menjalin hubungan baru, timbul ketakutan ditinggal yang membuatmu rela memohon-mohon sampai mengesampingkan harga diri.

Berhentilah memohon seperti itu, pahami kalau kamu layak dicintai tanpa perlu memohon, karena mempertahankan hubungan gak harus sampai begging dan merendahkan diri seperti itu. 

4. Memiliki attachment issue

ilustrasi pasangan (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Timur Weber)

Salah satu efek jangka panjang dari pengalaman buruk di-ghosting adalah hal itu membuatmu jadi punya permasalahan attachment issue. Yang mana kamu jadi sangat ketergantungan dengan pasangan, terlalu lengket, yang lama-kelamaan jadi gak sehat dan menghambat langkah pasangan.

Lalu cara dewasa mengatasinya bagaimana? Kamu bisa cari kesibukan yang produktif agar tidak melulu lengket dengan pasangan, pun juga belajar memahami bahwa hubungan yang baik itu gak harus selalu bersama setiap harinya. 

5. Terlalu emosional dan agresif ketika ada masalah

ilustrasi bertengkar (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi bertengkar (pexels.com/RDNE Stock Project)

Ketakutan yang berlebihan kalau ditinggal bisa menimbulkan kepanikan yang akibatnya membuat emosional dan pengendalian diri jadi kacau. Yang mana emosionalmu meledak-ledak dalam menyikapi masalah hubungan, pun juga agresif untuk menuntut penyelesaian serta kelanjutan hubungan pada pasangan. Tahan dirimu dari perilaku agresif jika menyadari sedang masuk ke fase panik saat ada masalah, belajar dewasa mengendalikan diri supaya sikapmu tidak menjadi toxic dan memperburuk hubungan. 

Menyembuhkan trauma memang tak mudah, tapi setidaknya kamu bisa introspeksi diri untuk menghindari dampak buruknya pada pasangan dan hubungan. Jangan sampai hubungan barumu rusak gara-gara ketakutan berlebihan akibat pengalaman buruk di-ghosting oleh mantan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
afifah hanim
Editorafifah hanim
Follow Us